Jakarta -
Bunda yang sedang menantikan anak kedua, apakah sudah membaca mengenai
sibling rivalry?
Sibling rivalry merupakan bentuk persaingan antar-saudara kandung dan bila dibiarkan bisa berdampak hebat pada kepribadian anak.
Atas masalah ini,
HaiBunda beberapa waktu lalu mengadakan sesi sharing dalam wujud Kuliah WhatsApp (Kulwap) dengan komunitas Motherhope Indonesia. Sebagai narasumber, hadir Novy Yulianty, M. Psi dengan tema dengan tema "Teknik Mengatasi
Sibling Rivarly".
Dari hasil sesi
sharing itu, muncul beberapa pertanyaan mengenai
sibling rivalry dari para Sahabat HaiBunda. Diintip yuk, Bun. Siapa tahu masalah di rumah sama dengan yang dialami dengan mereka dan jawaban yang ada bisa menjadi solusinya.
"
Sebenarnya sejak kapankah waktu terbaik mengenalkan anak dengan saudaranya? Apa bahkan sebelum saudaranya belum lahir? Bagaimana cara agar tidak ada sibling rivalry bila si adik belum lahir?" - Tiara
Jawab: Waktu tepat mengenalkan saudara kepada adik memang idealnya dari sebelum melahirkan. Yang perlu diingat bahwa cara memberitahukannya harus sesantai mungkin tapi tidak berlebihan. Karena banyak terjadi, orang tua biasanya akan bilang ke kakak bahwa nanti dia akan senang punya adik, punya teman main punya teman baru. Padahal kenyataannya, saat adiknya bayi, kakak tidak bisa langsung bermain dengan adik.
Dan, kakak akan melihat adik banyak digendong oleh Bunda misalnya. Hal ini akan menjadi masalah. Bahkan si kakak merasa dibohongi karena yang disampaikan sebelum
lahiran kok beda dengan kenyataannya? Jadi sebaiknya berikan pemahaman tentang adik secara wajar dan sesuai kenyataan.
Ilustrasi sibling rivalry/ Foto: Thinkstock |
"Ketika sudah terlanjur ada terjadi sibling rivalry ini, bagaimana solusi terbaik untuk menyikapinya selain dengan terus berusaha menjelaskan dan berusaha mengadakan pendekatan kepada si kakak atau si adik? -Hilda
Jawab: Hai Mba Hilda, jika kondisi sibling rivalry sudah terlanjur terjadi, tidak ada kata terlambat. Pertama, coba identifikasi hal apa yang paling berpeluang jd penyebab sibling rivalry ini terjadi. Lalu, coba telusuri kebutuhan masing-masing anak dari orang tua itu apa? Apa hal yang mereka belum dapatkan dari kita sebagai orang tua.
Nantinya hasil identifikasi tersebut bisa jadi masukan untuk kita mengambil langkah lebih lanjut. Intinya anak ingin dipahami, dihargai, dan didengarkan keinginanya. Oiya, mintalah bantuan ayahnya juga untuk pendekatan pada kakak/adik.
Menarik ya Bun! Selain para Sahabat HaiBunda, ada video Yannie Kim, perempuan asal Bekasi yang berkarir sebagai artis drama di Korea Selatan, yang bercerita soal upaya membesarkan dua anak di luar negeri tanpa bantuan suami.
(ziz/ziz)