Jakarta -
Kami paham Bun, kadang saat menjaga anak lebih dari satu anak di rumah, emosi Bunda bisa ikut turun-naik. Anak yang berkelahi, berteriak, bahkan saling menyakiti bisa membuat Bunda stres. Kami paham jika Bunda bisa menjadi manusia biasa dan emosi pun berperan.
Emosi Bunda yang terkadang meluap karena perkelahian anak sempat kami bicarakan dengan komunitas Motherhope Indonesia. Sesi sharing ini berwujud dalam Kuliah WhatsApp dengan tema besar 'Teknik Mengatasi
Sibling Rivarly' dengan narasumber Novy Yulianty, M. Psi.
Dan, ternyata kasus ini pun sempat dialami oleh salah satu peserta dengan pertanyaan sebagai berikut:
"
Selamat malam. Anak pertama saya usianya 3 tahun dan anak kedua saya 17 bulan. Keduanya laki-laki. Si kakak sering merasa cemburu pada adiknya, tak jarang si kakak menjadi cari perhatian dan ketika permintaannya tidak dituruti, maka akan tantrum, teriak-teriak, menangis, memukul saya. Bahkan adiknya bisa ikut dipukul atau ditarik-tarik tangannya.
Kalau si adik ikut menangis dan si kakak tantrum, saya terkadang tidak bisa menahan emosi sehingga memarahi si kakak dan si kakak malah nangis sejadi-jadinya. Bagaimana cara yang sebaiknya saya lakukan terhadap kondisi ini? Dan apakah jika saya memarahi kakak, akan mempengaruhi karakternya nanti?" - Melda
Jawab: Wah luar biasa ya mendampingi dua anak balita ini, sungguh diperlukan kesabaran yang ekstra. Jika si kakak cemburu artinya ada hal yang mengancamnya. Coba identifikasi lagi, apa penyebabnya.
 Ilustrasi sibling rivalry/ Foto: Thinkstock |
Jika sering mencari perhatian artinya berikan perhatian. Coba cari waktu bersama hanya dengan si kakak, terima perasaan cemburunya pada adik. Lebih sering lagi bertanya tentang apa yang dirasakannya. Misal: Kakak hari ini
seneng? Kakak kenapa mukul? Kakak kesal? Iya bunda ngerti ko Kakak kesal, jadi biar ngga kesal lagi apa yang dapat Bunda lakukan. Misalnya begitu. Iya betul, jika hal ini terus berlangsung dapat menjadi perilaku menetap ketika mencari perhatian.
"Bagaimana cara menghadapi kakak yang suka merebut mainan adiknya? Padahal kakak sudah punya mainan sendiri. Diajak main barengpun pelit sama mainannya." -Puti
Jawab: Perilaku merebut mainan biasanya dipelajari lho Bun. Coba ingat lagi kenapa anak bisa spontan merebut. Jangan-jangan dia pernah punya juga pengalaman tidak menyenangkan sebelumnya ketika sesuatu yang dimilikinya direbut orang lain.
Nanti jika melakukan hal yang sama lagi, usahakan tahan diri untuk tidak langsung menunjukkan ekspresi marah. Dekati dulu Kakak lalu peluk. Coba sampaikan bahwa yang dia lakukan tidak seharusnya. Lalu sampaikan apa yang dapat ia lakukan untuk dapat bermain lagi.
Wah, semoga tips di atas bisa membantu ya, Bun. Simak juga video mengenai cerita pasangan Avi Basalamah dan Ramzi dalam mengatasi cekcok akibat pola pengasuhan anak dalam video berikut.
[Gambas:Video Haibunda]
(ziz/ziz)