PARENTING
Catat Bunda, Susu Bukan Jadi Jawaban Jika Anak Mulai GTM
Asri Ediyati | HaiBunda
Jumat, 05 Jun 2020 10:46 WIBKetika anak mulai aktif, tak jarang dari mereka melakukan gerakan tutup mulut alias GTM. Hal inilah yang bikin stres orang tua. Kebanyakan dari orang tua khawatir anaknya kurang gizi dan tidak kenyang, alhasil mereka memberikan anak susu saja.
Menurut Dr. dr. Nanny Djaja, SpGK dari Rumah Sakit Atma Jaya, soal ini, Bunda jangan takut pada anak yang tak mau makan. Bagaimana menyiasatinya, Bunda harus lah cerdas dalam melakukan trik.
Selain itu, Nanny menjelaskan pula alasan anak jangan hanya diberikan susu ketika mulai GTM, terutama jika anak Bunda usia 1,5 - 2 tahun.
"Usia 1,5 tahun anak sudah punya gigi. sebaiknya memang sudah mengonsumsi makanan keluarga. Anak usia 1,5 tahun sedang masa pembentukkan rahang untuk rahang bawah, gigi geligi itu diperkuat jaringannya," ujarnya di IG Live HaiBunda Tanya Expert, Rabu (1/6/2020).
Nanny melanjutkan, jadi sebaiknya anak tetap diberikan makanan padat supaya terhindar dari gigi yang kurang sehat. "Pernah lihat gigi tikus? Itu karena anak yang kurang konsumsi makanan yang padat," kata Nanny.
Ia tak sepenuhnya menyalahkan susu dilarang untuk dikonsumsi saat anak GTM. Namun, perlu diingat bahwa susu bukan yang utama melainkan tambahan. Misalnya, Bunda berikan setelah makan atau sebelum tidur.
"Kalau anak mengonsumsi susu berlebihan maka perutnya akan kenyang, maka dia tidak mau mengonsumsi lagi makanan keluarga, nanti yang dikhawatirkan perkembangan otot bagian bawah rahang tidak baik," ucap Nanny.
Masalah takaran susu, Bunda perlu lihat lagi grafik pertumbuhan anak. Kalau memang gizinya kurang, disertai penyakit seperti sering batuk pilek, boleh susunya sehari lebih dari tiga kali.
"Kalau anaknya aktif kembalikan ke makanan keluarga, susu hanya tambahan. Jadi maksimal tiga gelas susu sehari. Tiga kali 150 cc per hari untuk anak yang gizinya cukup," katanya.
Masih soal susu, Nanny menambahkan bahwa susu yang terbaik bukan susu yang mahal, Bunda. Semua susu punya kandungan gizi yang lengkap, vitamin mineral, antioksidan.
Ia juga mengungkap mahalnya susu platinum yang dijual karena ada tambahan. Namun, bukan berarti kita tak bisa mendapatkan gizi tersebut dari makanan lain.
"Susu platinum mahal karena ada tambahan lainnya misalnya ditambah omega-3, omega-6, probiotik. Tapi kandungan itu bisa didapat dari makanan misalnya ikan, jadi tidak perlu membeli susu yang platinum," ujarnya.
Sebagai take home message, Nanny menegaskan bahwa susu hanya merupakan tambahan, jadi jangan dibalik susu yang utama. Lalu kedua, Bunda kembali melihat status gizi anak.
Simak juga tips lepas dot dari balita melalui video berikut: