Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bunda, Ini Porsi MPASI untuk Si Kecil Sesuai Usianya

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 22 Jul 2020 08:04 WIB

sayur sop or vegetable with chicken soup indonesian culinary
MPASI pada si kecil/Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Jakarta -

Memberi makan pendamping air susu ibu (ASI) atau MPASI pada si kecil dapat Bunda lakukan saat bayi berusia enam Bulan. Itu karena pada usia tersebut, ASI atau susu formula tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi harian bayi 6 bulan.

Meski demikian, ASI memiliki nutrisi penting untuk pertumbuhan dan harus dilanjutkan sampai usia 12 bulan ke atas selama Bunda dan bayi menginginkannya. Tujuannya, karena setelah usia 1 tahun, bayi akan mengonsumsi berbagai makanan sehat bersama dengan keluarga lainnya.

Sementara dikutip dari situs resmi Badan Kesehatan Dunia (WHO), transisi dari pemberian ASI eksklusif menjadi MPASI biasanya dilakukan saat bayi memasuki usia 6 bulan hingga 18-24 bulan. Selama periode tersebut, Bunda harus memilih menu MPASI yang tepat untuk buah hati karena malnutrisi terjadi di masa ini pada banyak anak-anak di dunia.

"Jika makanan pendamping tidak diperkenalkan sekitar usia 6 bulan, atau jika diberikan secara tidak tepat, pertumbuhan bayi bisa goyah," tulis WHO.

Untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan nutrisi bayi, Bunda harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Tepat waktu

Artinya, bayi diperkenalkan MPASI ketika kebutuhan energi dan nutrisinya melebihi apa yang dapat diperoleh dari ASI eksklusif.

2. Memadai

Artinya, MPASI yang diberikan pada bayi memenuhi dan menyediakan energi, protein, dan mikronutrien yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang sedang tumbuh.

3. Aman

Artinya, makanan dapat disimpan dan disajikan secara higienis, diberi pada bayi dengan memastikan kebersihan alat makan serta tangan yang Bunda pakai untuk menyuapinya.

4. Ketepatan sesuai kebutuhan

Artinya, beri makan bayi dengan tepat berdasarkan, nafsu makan, rasa kenyang, frekuensi waktu, serta porsi berdasarkan usianya.

Close up of a mother feeding her baby in high chairIlustasi bayi makan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Ivanko_Brnjakovic

Aturan pemberian MPASI

Bunda, penting bahwa makanan pertama yang bisa dikonsumsi bayi kaya akan zat besi. Disarankan makanan pertama yang diberikan harus dihaluskan, menambahkan ASI atau susu formula supaya makanan menjadi lunak. Ada beberapa pilihan MPASI untuk diberikan kepada bayi, yakni:

- Makanan sumber zat besi. Misalnya sereal bayi dan daging yang dimasak dan dihaluskan. Selain itu, unggas, ikan, tahu dan kacang-kacangan.
- Sayuran yang dihaluskan (puree), seperti wortel, ubi, kentang, dan brokoli.
- Buah-buahan yang dihaluskan. Misalnya, apel, mangga, pepaya, pir yang sudah dikukus atau pisang dan alpukat yang ditumbuk.
- Bubur dari nasi, tepung beras atau tepung beras merah yang bisa ditambahkan dengan ASI atau kaldu ayam atau daging.
- Sereal khusus bayi dan makanan olahan susu.
- Telur bisa mulai diberikan.

Bunda, semua bayi berbeda dan akan mulai makan makanan dalam urutan dan tingkat berbeda yang cocok untuk mereka. Sehingga enggak ada urutan tertentu mengenai jenis atau bahan makanan yang sebaiknya didahulukan dikonsumsi bayi.

Frekuensi makan bayi

Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi 6 hingga 23 bulan membutuhkan kalori yang berbeda-beda. Karena itu MPASI yang dikonsumsinya porsi dan freskuensinya juga berbeda, Bunda. 

Nah, untuk bayi usia 6-9 bulan membutuhkan 200 kilokalori (kkal)/hari dari MPASI. Karena itu, frekuensi makan yang dibutuhkan adalah 2-3 kali makan besar dan 1-2 kali makan selingan. Banyaknya MPASI per porsi sebanyak tiga sendok makan hingga setengah mangkuk ukuran 250 mililiter (ml) makanan, dengan tekstur puree (halus) atau mashed (lumat).

Sementara bayi usia 9-12 bulan, membutuhkan 300 kkal/hari dari MPAS, Bun. Untuk itu, frekuensi bayi usia ini bertambah menjadi 3-4 kali makan besar dan 1-2 kali makan selingan. Banyaknya MPASI per porsi adalah setengah mangkok ukuran 250 ml. Adapun tekstur MPASI bisa minced (cincang halus), chopped (cincang kasar) atau finger foods (dipegang tangan).

Sedangkan bayi usia 12-23 bulan, kebutuhan kalori dari MPASI sebanyak 550 kkal/hari. Sehingga frekuensi makannya menjadi 3-4 kali makan besar dan 1-2 kali makan selingan. Banyaknya MPASI per porsi 3/4 hingga satu mangkok penuh ukuran 250 ml, dengan tekstur makanan keluarga.

Dengan memberikan MPASI yang tepat dan mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan serat, akan ada beberapa manfaat yang bisa didapat oleh buah hati, Bunda. Dikutip dari researhgate, manfaat tersebut, yakni mengoptimalkan pertumbuhan bayi, serta meningkatkan perkembangan kognitif dan psikologisnya.

Selain itu, mencegah kelebihan berat badan atau obesitas, mengurangi risiko anemia, mengurangi risiko defisiensi zinc dan mikronutrien, mencegah stunting dan malnutrisi, mengurangi risiko infeksi dan diare serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Bunda, simak juga resep sushi untuk MPASI bayi usia 1 tahun dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda