Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Sering Terbangun Tengah Malam? 3 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 19 Aug 2020 12:06 WIB

Three years old child crying in bed. Sad boy on pillow in bedroom
Anak Sering Terbangun Tengah Malam? 3 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya/ Foto: Getty Images/iStockphoto/LeManna
Jakarta -

Bagi sebagian orang tua, membuat anak masuk ke kamar dan tidur adalah tantangan tersendiri. Apalagi jika anak terbangun di tengah malam. Duh, kalau keseringan bisa melelahkan juga ya, Bunda?

Bicara soal anak sering terbangun tengah malam, apa sih penyebabnya? Mengutip dari Today's Parents, jawabannya kompleks, Bunda. Dari sekian banyak publikasi ilmiah mengenai hal ini, berbagai penyebab itu digolongkan pada tiga faktor yaitu biologi, psikologi, dan lingkungan.

Untuk lebih jelasnya, simak ulasannya di bawah ini yuk, Bunda:

1. Faktor biologi

Faktor biologi ini melibatkan fungsi internal anak. Di mana temperamen dan usia menyebabkan anak bermasalah dengan tidur mereka, atau sering terbangun di tengah malam.

Anak yang lebih mudah sensitif atau menangis akan kesulitan merespons perubahan dan mungkin tidak mudah beradaptasi. Balita dengan tipe temperamen seperti ini, kemungkinan besar akan mengalami masalah tidur di kemudian hari.

Lalu, seiring bertambahnya usia anak-anak, mereka cenderung tidak mengalami masalah tidur. Ini mungkin karena otak mereka dapat mengelola proses yang diperlukan untuk menenangkan diri di malam hari dengan lebih baik, atau karena mereka lebih mandiri dalam rutinitas sebelum tidur.

ilustrasi anak susah tidurilustrasi anak susah tidur/ Foto: iStock

2. Faktor psikologi

Psikologi masalah tidur pada anak melibatkan dua bagian yaitu bagaimana anak bertindak dan merasa, dan bagaimana anak dan orang tua berinteraksi satu sama lain.

Anak-anak dengan masalah kesehatan mental cenderung mengalami lebih banyak masalah tidur, meskipun tidak ada diagnosisnya. Lalu, ada dua kelompok masalah yang terkait dengan masalah tidur yakni masalah internalisasi (seperti kecemasan dan depresi) dan masalah eksternalisasi (masalah dengan mengikuti aturan dan fokus).

Sementara itu, cara anak dan orang tua berinteraksi juga berpengaruh. Seringkali orang tua menjadi isyarat agar anak tertidur. Jadi, ketika seorang anak terbangun di tengah malam dan ibu atau ayahnya tidak ada di sana, sulit untuk kembali tertidur.

3. Lingkungan

Lingkungan melibatkan bagaimana anak dan orang tua berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Misalnya terlalu banyak screen time atau main gadget anak bisa kesulitan tidur atau terbangun tengah malam. Menurut penelitian, sinar biru pada gadget bisa mencegah melatonin (hormon tidur) melakukan tugasnya, yaitu membuat mengantuk.

Akan tetapi itu hanya sebagian kecil saja, pasalnya gadget juga dapat membuat pikiran anak-anak ke mana-mana, terutama jika mereka sedang bermain game atau menonton acara yang menarik.

Dilansir What to Expect, solusi tepat untuk mengatasi ini adalah Bunda perlu konsisten dalam menetapkan jam tidur dan tidak perlu marah-marah. Misalnya jam 9 malam, suasana rumah sudah sunyi, tidak ada lagi TV yang dinyalakan, sebagian lampu rumah dimatikan.

Memperkuat kebiasaan tidur yang baik membutuhkan waktu dan tindak lanjut yang konsisten. Anak juga tidak akan belajar untuk kembali tidur sendiri, jika dia bingung tentang cara Bunda menanggapi rengekannya setiap malam.

Semoga informasinya membantu ya!

Simak juga penyebab tidur dalam keadaan mulut terbuka:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda