PARENTING
Pentingnya Imunisasi Campak untuk Anak, Kapan Diberikan?
Annisa Afani | HaiBunda
Selasa, 01 Sep 2020 08:04 WIBCampak merupakan salah satu penyakit yang disebabkan virus dan sangat menular. Karena itu, dibutuhkan vaksin campak supaya anak Bunda terhindar dari penyakit ini.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada trimester pertama tahun lalu, terjadi peningkatan kasus campak empat kali lipat secara global lho Bun, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan kasus tersebut menunjukkan bahwa virus campak memang sangat menular, Bun.
"Campak adalah salah satu virus paling menular," kata Dr Vinita Dubey di Toronto Public Health, dikutip dari Today's Parent.
Sementara mengutip laman WHO, campak menjadi salah satu penyebab utama kematian anak-anak di seluruh dunia lho, Bunda. Campak dapat menular melalui droplet dari hidung, mulut dan tenggorokan dari orang yang terinfeksi.
Gejala awal akan muncul setelah 10-12 hari setelah terinfeksi, seperti demam tinggi, pilek, mata merah, dan bintik-bintik putih kecil di bagian dalam mulut. Lalu setelah beberapa hari kemudian, maka pada kulit akan timbul ruam, mulai dari bagian wajah, leher bagian atas. Secara bertahap, ruam akan menyebar ke seluruh tubuh.
Campak parah lebih mungkin terjadi pada anak-anak yang kurang gizi, terutama mereka yang kekurangan vitamin A atau sistem kekebalan tubuhnya lemah karena mengidap HIV/AIDS atau penyakit lain. Komplikasi paling serius akibat campak, yakni diare, radang paru pneumonia, radang otak atau ensefalitis, kebutaan, dan gizi buruk.
Imunisasi campak
Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak, namun penyakit ini dapat dicegah dengan menggunakan vaksin. Dikutip dari Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), ada tiga jenis vaksin yang digunakan untuk mencegah campak, yakni:
- Vaksin campak
Vaksin ini untuk mencegah penyakit campak.
- Vaksin MR
Vaksin ini untuk mencegah penyakit campak dan rubella. Rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak namun jika menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan bisa menyebabkan keguguran atau cacat lahir.
Gejala penyakit rubella tidak spesifik, bahkan bisa tanpa gejala. Gejala umum mirip dengan flu, yakni berupa demam ringan, pusing, pilek, mata merah, dan nyeri persendian.
- Vaksin MMR
Vaksin ini untuk mencegah penyakit campak, rubella, dan gondongan.
Adapun jadwal pemberian imunisasi campak dan MR atau MMR berbeda, Bunda. Imunisasi campak pertama diberikan saat anak berusia 9 bulan dan masuk dalam program imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan oleh Kementerian Kesehatan.
Setelah pemberian imunisasi campak pertama, anak akan mendapat dua dosis booster untuk memperkuat perlindungan dirinya terhadap virus campak. Booster pertama dilakukan saat anak berusia 18 bulan atau 15 bulan untuk imunisasi MR/MMR.
Jika anak belum mendapat imunisasi campak sampai usianya 12 bulan, bisa langsung imunisasi MR/MMR. Sementara booster berikutnya bisa diberikan ketika usia anak antara 5-7 tahun.
Bunda, kalau anak sudah mendapat imunisasi campak, tidak apa diberikan vaksin MR demi mendapatkan kekebalan tubuh terhadap rubella. Imunisasi MR ini aman bagi anak yang telah mendapat dua dosis imunisasi campak.
Sementara di Indonesia, imunisasi yang diberikan saat ini adalah MR, bukan MMR. Alasannya, pemerintah memprioritaskan pengendalian campak dan rubella lantaran bahaya komplikasinya yang berat dan mematikan. Meski demikian, imunisasi MR tetap aman diberikan kepada anak yang sudah mendapat imunisasi MMR.
Nah, kenapa imunisasi pertama harus diberikan pada saat anak berusia 9 bulan karena menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bayi hingga umur 6 bulan masih terlindungi oleh antibodi yang diterima dalam rahim ibunya. Sayangnya, setelah itu antibodi akan rusak dan pada usia 9 bulan, bayi menjadi rentan terhadap campak.
Ketika imunisasi pertama diberikan pada usia 9 bulan, bayi akan mengembangkan kekebalan tubuhnya dari virus. Sementara dosis kedua akan memberikan kekebalan atau proteksi dari virus hingga 95 persen.
"Jika mendapat satu dosis, itu memberikan perlindungan 85 persen, dua dosis mendapat perlindungan 95 persen atau lebih. Tetapi beberapa orang masih mengalami apa yang kami sebut kegagalan vaksin," ujar Dr. Dubey.
Kekebalan dari virus campak dapat hilang seiring waktu dan 5 dari 100 orang akan kehilangan kekebalannya pada akhir masa remaja atau dewasa. Namun jika terpapar, vaksin akan melindungi saat diberikan dalam 72 jam setelah terpapar virus. Jadi segera ke dokter jika mengalami gejala campak ya, Bun.
Baca Juga : Waspadai, Gejala Penyakit Campak pada Anak |
Apakah ada efek samping imunisasi campak?
Tidak ada efek samping setelah imunisasi campak. Namun ada beberapa reaksi yang mungkin muncul pada sebagian orang, seperti
- Demam ringan
- Ruam merah
- Bengkak ringan
- Nyeri di tempat suntikan
Namun gejala ini bersifat normal dan akan menghilang antara dua hingga tiga hari. Sementara efek serius sangat jarang terjadi.
Bunda, simak juga efek samping vaksin selain demam dalam video berikut ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Campak pada Anak: Gejala, Penyebab & Cara Pengobatan
Kenali Gejala Tampek pada Anak Serta Cara Menanganinya
Kenali Campak pada Bayi, Begini Gejala & Cara Mencegahnya Bun
Roseola Infantum vs Campak, Bagaimana Membedakan Ruam yang Muncul?
TERPOPULER
Klarifikasi Suami Selebgram Kairissta atas Penyebab Meninggalnya Sang Istri Usai Menyelam
Acha Septriasa Jalani Kehidupan sebagai Single Parent, Intip 5 Potretnya Bareng Sang Anak
Meski Jalani Mediasi, Dahlia Poland Mantap Ingin Ceraikan Fandy Christian
Jangan Panik, Bun! Ini Arti Mimpi Suami Selingkuh dan Memilih Selingkuhannya
5 Potret Acara Tedak Siten Anak Kedua Angga Maliq & D'Essentials, Pilih Barang Ini
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Eyebrow Pomade, Tahan Lama dan Bikin Alis Terlihat Lebih Natural
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
20 Rekomendasi Kursi Makan Bayi hingga untuk Belajar Duduk, Pilih yang Terbaik untuk Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Blush On Cream Tahan Lama dan Low Budget
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Merek Pelumas Vagina yang Aman untuk Berhubungan Intim & Cara Memilihya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
7 Potret Anak Artis Kini Merantu ke Luar Negeri, Ada yang Pilih Bekerja di Kanada
6 Beda Tanda Mulas Biasa dan Kontraksi Jelang Persalinan, Bunda Perlu Tahu
Meski Jalani Mediasi, Dahlia Poland Mantap Ingin Ceraikan Fandy Christian
Jangan Panik, Bun! Ini Arti Mimpi Suami Selingkuh dan Memilih Selingkuhannya
Klarifikasi Suami Selebgram Kairissta atas Penyebab Meninggalnya Sang Istri Usai Menyelam
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Hasil DNA Tidak Cocok dengan RK, Pihak Lisa: Harus Berlapang Dada
-
Beautynesia
Rekomendaasi Tempat Nongkrong Baru di Jaksel, Bisa Santap Makanan Sambil Belanja Skincare hingga Baju!
-
Female Daily
Mattel dan Indonesia Rayakan 80 Tahun dengan Boneka Barbie One-of-a-Kind Spesial Edisi Perayaan!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Sinopsis Blacklight, Aksi Liam Neeson dalam Perburuan Konspirasi Gelap
-
Mommies Daily
Belajar dari Kasus Balita Sukabumi: Infeksi Cacing pada Anak Bisa Berakibat Fatal