PARENTING
7 Cara Menghentikan & Mencegah Bullying pada Anak
Annisa Afani | HaiBunda
Kamis, 10 Sep 2020 15:33 WIBAda beberapa orang yang suka atau tanpa sadar melakukan bullying atau menindas lainnya. Bullying bisa menimpa siapa saja, termasuk anak-anak, baik melalui tindakan fisik atau verbal.
Ada beberapa alasan mengapa anak dibully, mulai dari perbedaan kepribadian hingga karena berada di tempat dan waktu yang salah. Ada beberapa hal yang bisa meningkatkan peluang anak dibully, Bun.
Meski demikian, penting diingat bahwa anak yang mengalami bullying jangan mengubah karakteristik untuk menghindarinya. Bullying adalah tentang pilihan salah yang dibuat oleh pembully.
Tipe anak yang berpeluang jadi korban bullying
Setiap anak memiliki peluang untuk mengalami tindakan bullying dari lingkungan sosialnya, Bunda. Namun mengutip dari Very Well Family, beberapa di antaranya yang memiliki risiko lebih tinggi ialah anak-anak dengan kriteria sebagai berikut:
1. Anak sukses
Anak-anak yang sukses melakukan apa pun mungkin akan dibully. Anak yang sukses akan mendapat banyak perhatian positif dari teman atau orang dewasa. Hal tersebut membuat orang lain iri karena ketidakmampuan atau khawatir kemampuannya dibayangi, sehingga melakukan bullying supaya mereka merasa tidak aman atau meragukan kemampuan anak tersebut.
2. Anak cerdas
Anak cerdas, kreatif atau pelajar yang tekun dan berprestasi secara akademis mungkin juga menjadi target para pembully karena mereka iri atau tidak bisa menyainginya.
3. Anak introvert
Anak-anak yang introvert, mudah panik, atau penurut lebih cenderung dibanding dengan anak yang ekstrovert dan tegas. Faktanya, beberapa peneliti meyakini bahwa anak-anak yang kurang percaya diri dan suka menyenangkan orang lain bisa menarik perhatian pembully.
Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang menderita depresi atau stres lebih mungkin diintimidasi. Pembully memilih mereka karena kecil kemungkinan mereka akan melawan. Kebanyakan pelaku merasa dirinya kuat, sehingga memilih anak yang lebih lemah.
4. Penyendiri
Banyak korban bullying cenderung memiliki teman lebih sedikit dibanding yang tidak mengalaminya. Mereka mungkin ditolak teman sebaya, dikucilkan dari acara sosial dan menghabiskan makan siang maupun istirahat sendirian.
4. Anak populer
Kadang pelaku bullying menargetkan anak-anak yang populer atau disukai karena mengancam popularitas atau kedudukan sosial mereka. Pelaku bullying akan berusaha mendiskreditkan korban dan membuatnya menjadi kurang disukai.
5. Penampilan berbeda atau cacat
Hampir semua jenis ciri fisik yang berbeda atau cacat dapat menarik perhatian pelaku bullying, Bunda. Korban bisa bertubuh pendek, kurus, gemuk, berkacamata, jerawatan, dan ciri fisik lainnya yang khas atau memiliki cacat maupun berkebutuhan khusus.
Sering kali, jenis pembullyan ini terasa sangat menyakitkan karena dapat merusak harga diri anak. Kebanyakan pelaku bully menargetkan korban untuk mendapatkan kesenangan dengan mengolok-olok kekurangan tersebut.
6. Perbedaan agama, budaya, dan ras
Anak-anak juga mungkin dapat dibully hanya karena keyakinan agama, budaya atau ras yang berbeda. Bullying berdasarkan keyakinan agama dan budaya ini biasanya bermula dari kurangnya pemahaman serta toleransi untuk mempercayai sesuatu yang berbeda.
Cara menghentikan dan mencegah perilaku bullying
Ada beberapa cara yang dapat Bunda ajarkan kepada anak untuk menghentikan dan mencegah perilaku bullying, menurut profesor psikologi di Universitas Victoria, Bonnie Leadbeater adalah dengan cara WITS atau pergi abaikan, bicara, dan cari bantuan. Berikut ini penjelasannya, dikutip dari Today's Parent:
1. Pergi atau abaikan
Ada satu strategi utama yang dapat anak lakukan untuk menghadapi para pembully, yakni melepaskan diri dari situasi tersebut.
"Anak pembully lebih sering memilih anak-anak yang responsif. Jika anak pergi dan mengabaikannya ke tempat yang lebih aman, anak tidak akan diganggu, kesal atau menangis," katanya.
Menurut Bonnie, menjauh atau mengabaikan pembully dapat mengurangi risiko intimidasi sekitar 20 persen. Kadang, cara ini juga bisa menghentikan bullying sepenuhnya.
2. Bicara
Membicarakannya dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Anak dapat membela diri sendiri atau orang lain dengan melakukan percakapan yang dimediasi dengan orang yang menyakiti mereka. Atau cara lain dengan berbagi perasaan dengan teman atau anggota keluarga terpercaya.
Jika anak merasa aman dan percaya diri melakukannya, ia dapat membela dirinya dengan mengatakan, 'Kamu menyakiti perasaanku', 'Apa yang kamu lakukan tidak baik', atau 'Mengapa kamu menggangguku?.'
Menurut penasehat pencegahan bullying dan kesehatan mental di Coldbrook, Kanada, Travis Price mengatakan strategi ini efektif, Bunda. Karena dengan begitu, anak dapat membalikkan keadaan. Atau anak yang menyaksikan perilaku bullying bisa mengatakan, "Hentikan", "Biarkan dia sendiri", atau "Kamu jahat".
"Bullying dapat berhenti dalam 10 detik atau kurang jika seseorang melakukan intervensi," ucapnya.
3. Bertindak bosan
Terkadang memberi tahu seorang pembully bahwa tindakan yang dilakukannya itu menyakitkan orang lain bisa membuatnya semakin terpicu, Bunda. Nah jika cara sebelumnya tak berhasil, anak bisa mencoba untuk bersikap merasa bosan dengan apa yang pembully lakukan padanya.
4. Gunakan humor
Tidak ada yang lebih baik daripada tertawa untuk meredakan situasi yang intens, Bunda. Itulah sebabnya program WITS mendorong anak-anak untuk menggunakan humor dan menunjukkan bahwa mereka tidak terganggu oleh tindakan bullying.
Namun, penting bagi anak untuk membuat humor yang tepat. Jangan sampai humor yang digunakan malah makin merendahkan diri sendiri dan menjadi potensi untuk semakin dibully.
"Studi kami menunjukkan bahwa humor memainkan peran penting dalam cara anak-anak berinteraksi satu sama lain dan bahwa anak-anak yang menggunakan humor untuk mengolok-olok diri mereka sendiri lebih berisiko dibully," kata Claire Fox, psikolog dan penulis utama studi tersebut.
5. Cari bantuan
Anak-anak sering kali tidak dapat menangani bullying yang diterimanya sendiri, sehingga mereka dapat meminta bantuan orang dewasa. "Menormalkan perilaku mencari bantuan adalah hal terbaik yang dapat kami lakukan untuk anak-anak," kata Bonnie Leadbeater.
Sebagai orang dewasa, Bonnie mengingatkan agar orang tua bisa membuat percakapan yang dapat berjalan terbuka. Sehingga jika sesuatu terjadi padanya, anak tahu bahwa dirinya dapat membicarakannya dengan orang tua dan bisa dibantu untuk menyelesaikannya.
6. Jalin persahabatan
kadang anak mengalami bullying karena mereka tak tahu cara berteman, namun Bunda bisa mengajarinya keterampilan dan strategi sosial untuk mendapatkan teman dan menjalin persahabatan.
"Teman melindungi dari bullying," ujar Leadbeater.
Untuk mendapatkan teman baru, Bunda bisa mengarahkan anak untuk mengikuti kelompok kegiatan yang disukai dan positif, seperti olahraga, seni atau sesuai lainnya.
7. Menjaga diri
Bunda dan Ayah harus memastikan bahwa anak-anaknya untuk menjaga diri mereka sendiri. Misalnya dengan memastikan anak makan makanan sehat, tidur nyenyak, dan menjaga kesehatan.
"Jangan biarkan mereka melihat pesan-pesan negatif dari pembully karena itu akan membuatnya menderita," ujar Price.
Dia juga mendorong anak-anak yang dibully karena penampilan fisiknya untuk menghindari pada hal itu dan fokus pada hal positif. "Lihat ke cermin, alih-alih melihat untuk apa orang menyerang, temukan sesuatu yang disukai tentang diri sendiri," sarannya.
Bunda, simak juga cara mendidik anak agar tak jadi korban bullying dalam video berikut:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Hati-hati lho, Ini 7 Tanda Bunda Suka Membully Si Kecil
4 Tips Bagi Guru Atasi Cyberbullying Antar Pelajar di Sekolah
Cegah Anak Jadi Korban Bullying, Ini yang Harus Bunda Lakukan
5 Cara Mendidik Anak agar Tak Rentan Jadi Korban Bullying
TERPOPULER
5 Potret Terbaru Aurel Hermansyah Sukses Diet, Kini Berat Badannya 49 Kg
5 Potret Nova Anak Gracia Indri yang Keturunan Belanda, Wajahnya Disebut Seperti Boneka
Ternyata Putri Diana Punya Nama Samaran, Dipakai saat Jelang Nikah dengan Pangeran Charles
Benarkah Minum Kopi saat Hamil Bikin Tubuh Anak Jadi Pendek?
Cerita Haru Ikke Nurjanah saat Putri Semata Wayangnya Akan Menikah, Beri Pesan Ini
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Serum Terbaik untuk Sehatkan dan Merawat Kulit
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak yang Aman dan Lembut
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
10 Kapas Wajah yang Bagus untuk Bersihkan Makeup
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Pilihan Kotak Bekal Anak, Temukan yang Pas untuk Si Kecil
PritadanesREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Pesulap Limbad Sempat Ditahan Imigrasi Arab Saudi, Begini Kronologinya
Hindari Ucapan "Gitu Aja Takut!" ke Anak, Ini Bahaya dan Kata Pengganti Terbaik Menurut Pakar
Ternyata Putri Diana Punya Nama Samaran, Dipakai saat Jelang Nikah dengan Pangeran Charles
Ternyata Paparan Cahaya ke Perut Bunda Bisa Cegah Kebutaan pada Janin
Benarkah Minum Kopi saat Hamil Bikin Tubuh Anak Jadi Pendek?
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Insecure Makin Kurus, Vidi Aldiano Tetap Olahraga Meski Sakit Kanker
-
Beautynesia
Karakter Zodiak Cancer Sejati! Hati-hati, Satu Kesalahan Ini Bisa Buat Mereka Menutup Diri
-
Female Daily
COS Resmi Hadir Secara Eksklusif di ZALORA Indonesia!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Waspada Ibu-ibu, Ini Bahayanya Belikan Anak Labubu Palsu yang Marak Beredar
-
Mommies Daily
Sering Alami Mata Lelah? Ini 7 Buah Kaya Nutrisi untuk Jaga Kesehatan Mata