HaiBunda

PARENTING

Kekurangan Zat Gizi Mikro Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan Anak

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 17 Sep 2020 19:22 WIB
Kekurangan Zat Gizi Mikro Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan Anak/ Foto: iStock
Jakarta -

Untuk tetap sehat dan berkembang dengan baik, kebutuhan gizi anak perlu dipenuhi. Tak terkecuali zat gizi mikro, Bunda. Jangan sampai orang tua lalai dan mengabaikannya.

Menurut dr.Lula Kamal, karena saking sedikitnya yang dibutuhkan seringkali zat gizi mikro terlupakan. Padahal, fungsinya begitu esensial lho, bagi kesehatan tubuh anak di masa depan.

"Jadi bicara soal zat gizi mikro ini, sesuai namanya juga mikro berarti kan cuma sedikit sebetulnya. Butuhnya sedikit banget tapi penting banget," kata Lula Kamal di peluncuran virtual Nestle Ideal via Zoom, Rabu (16/9/2020).


Diungkap Lula, kalau sampai kekurangan zat gizi mikro akan timbul permasalahan di tubuh anak kelak. Salah satunya, menyebabkan fungsi organ tubuhnya tidak optimal.

"Jadi kalau bicara zat gizi itu ada dua, ada yang makro dan mikro. Karbohidrat, protein, lemak. Nah, ada tambahan vitamin dan mineral. Mineral itu yang mikro, sedikit tapi esensial," jelasnya.

Vitamin dan mineral ini dapatnya dari mana? Banyak sebenarnya, Bunda. Tapi orang tua sering kelupaan karena menganggap tubuh anak hanya membutuhkannya dalam jumlah sedikit. Sedangkan saat zat gizi itu kurang, permasalahannya bisa merembet ke mana-mana.

Apa saja permasalahan yang bakal dihadapi anak bila kekurangan zat gizi mikro? Mulai dari yang paling gampang, yaitu kalsium. Menurut data Riskesdas Kemenkes RI, disebutkan 80 persen anak Indonesia kurang kalsium.

"Kalsium larinya ke arah tulang, gigi, dan gizi. Tapi juga masa otot berpengaruh di sana, jadi kalau ngomongin kalsium itu padahal tabungan kita tuh cuma sampai umur 30 tahun. Nanti, enggak nabung lagi," kata Lula Kamal.

"Makanya begitu tua nanti osteoporosis karena dari kecil sudah kekurangan. Kalau bicara zat besi ini penting banget, dari data dari 50 persen lho. Zat besi itu pegangan kita buat bikin yang namanya sel darah marah, hemoglobin," sambung Lula.

ilustrasi anak/ Foto: thinkstock

Hemoglobin sendiri bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh, Bunda. Nah, kalau kemudian anaknya tidak bisa fokus, kurang konsetrasi karena sel di otak itu kekurangan oksigen.

"Karena tadi itu yang bawa oksigennya kurang. Dampak ke seluruh tubuh, anak juga bisa kurang energi. Kenapa? Karena ke seluruh tubuh kurang juga oksigennya. Jadi intinya di sini adalah bahwa zat besi ini penting sekali," papar Lula.

Lebih lanjut menurut Lula, banyak lho orang tua yang kecolongan, Bunda. Misalnya, waktu anak enggak bisa konsentrasi. Banyak orang tua yang berasumsi bahwa si kecil mungkin merasa capek, tapi bisa jadi zat gizinya kurang.

"Jadi Enggak boleh kekurangan. Tapi ternyata 50 persen (data Riskesdas) lho yang kekurangan zat besi. Anak usia 5-12 tahun itu pegangan kita lho, sumber daya kita. 30 tahun lagi mereka yang menggantikan kita semua," ucapnya.

Kemudian ada Vitamin A, C, dan D. Kalau bicara C, D dan kemudian zinc, menurut Lula, ketiga zat gizi mikro ini lagi naik daun sekarang. Kenapa? Karena berhubungan dengan daya tahan tubuh. Terlebih sekarang lagi zamannya pandemi, semua tergantung dengan daya tahan tubuh kita.

"Orang sakit, tidak sakit, itu berhubungan dengan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuhnya baik, satu orang flu di ujung di sana, kita yang punya daya tahan tubuh baik tidak jadi sakit," ujarnya.

Lula Kamal mengingatkan, orang tua juga mesti waspada, anak sering sakit coba pastikan apakah zat gizi mikronya sudah tercukupi dari asupan makanannya. Apakah zinc yang kurang?

Apalagi dengan penyakit yang berhubungan dengan virus, Bunda. "Jadi kita mesti ngerti nih, daya tahan tubuh mesti bagus. Pegangannya ke mana? Ke vitamin C, D, dan zinc," lanjut Lula Kamal.

Lula menambahkan, pemberian zinc pada 10 tahun belakangan ini jadi lebih populer karena berhubungan dengan kesehatan pencernaan. Sementara vitamin A, berhubungan dengan kesehatan mata.

Jika kekurangan vitamin A, anak bisa mengalami rabun senja sampai kebutaan. "Sedih kan? Masa sih di zaman sekarang ini masih ada yang rabun senja karena vitamin A," katanya.

Ingat ya, Bunda, meskipun jumlah zat gizi mikro ini sedikit tapi jangan sampai terabaikan oleh kita. Sehingga edukasi penting sekali untuk orang tua, masyarakat bahwa hati-hati dengan kekurangan zat gizi mikro.

"Kecil tapi penting," kata Lula Kamal.

Simak juga cerita Lula Kamal tentang suami yang justru menjadi tantangannya dalam menjalani hidup sehat:



(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

10 Penyebab Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK