Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tips Tetap Tenang Menghadapi Anak yang Suka Berulah

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 04 Oct 2020 16:47 WIB

Small boy stained himself with chocolate while his mother is in disbelief.
Tips tetap tenang menghadapi anak berulah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/skynesher

Melihat anak berulah menjadi hal yang wajar terjadi dalam keseharian Bunda dan Ayah. Namun, saat hal itu dilakukan berulang-ulang, tak bisa dimungkiri kalau akan memancing emosi Bunda. Bahkan, sebagian Bunda pun jadi berpikiran anak dengan sengaja melakukannya. Apabila kondisinya seperti ini, Bunda hanya perlu bersikap tenang.

Menganggap anak sengaja mengulangi perilaku yang tidak Bunda sukai, malah akan membuatnya jadi mudah marah atau  memberikan respons negatif. Najelaa Shihab, penggiat pendidikan di Indonesia mengatakan, orang tua sebaiknya mencoba memahami perilaku anak dan menganggap bahwa itu sebenarnya didasari niat yang baik, yaitu memenuhi kebutuhannya.

"Ketahuilah penyebab utama kenapa anak mengulang-ngulang perilaku tersebut. Apakah ada kebutuhannya yang tidak terpenuhi, misalnya merasa tidak didengarkan atau diperhatikan, ada kebutuhan fisik yang tidak terpenuhi, seperti lapar dan haus," kata Najelaa dalam buku Keluarga Kita Mencintai dengan Lebih Baik.

Untuk itu, putri sulung M. Quraish Shihab ini, mengimbau agar orang tua merespons menyesuaikan dengan kebutuhan anak ketika melakukan perilaku yang tidak Bunda sukai berulang-ulang.

"Saat anak terpenuhi kebutuhannya, ia akan bersikap lebih baik," kata wanita yang juga berprofesi psikolog klinis ini.

Bagaimana caranya agar Bunda bisa tenang? Najelaa mengajak orang tua untuk memahami dan menyadari bahwa sikap Ayah atau Bunda yang tidak tenang ini, malah tidak akan menyelesaikan masalah.

"Awal dari penyelesaian masalah adalah orang tua yang dapat bersikap tenang," katanya lagi.

Najelaa juga mengatakan, apabila orang tua menghadapi anak dengan emosi negatif seperti dengan marah-marah, bukan cara yang cepat. Semakin Bunda sering marah, memberikan ancaman, dan hukuman bisa menyebabkan sikap buruk yang menyertainya semakin berat. 

"Anak mungkin akan meniru cara orang  tua dalam mengekspresikan emosinya kalau orang tua tidak menanganinya dengan tepat," kata Najelaa.

Mengenai orang tua yang suka marah-marah, ahli gentle parenting Sarah Ockwell-Smith mengatakan, itu merupakan hal yang lumrah ketika orang tua di satu titik kehilangan kesabaran hingga akhirnya marah ke anak. Dalam bukunya The Gentle Discipline Book, sebagai ibu, Ockwell-Smith juga mengaku sering mengalami hal tersebut kok.

"Masalahnya adalah cara kita menghadapinya, terutama di depan anak-anak," katanya.

Bunda, simak juga yuk penjelasan mengapa kita mudah emosi saat lapar dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda