Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Tips Menghadapi Anak yang Suka Melawan Orang Tua, Coba Jadi Pendengar yang Baik

Kinan   |   HaiBunda

Minggu, 25 Feb 2024 10:40 WIB

Menghadapi anak suka melawan
Tips menghadapi anak suka melawan/ Foto: Getty Images/SrdjanPav
Daftar Isi

Orang tua seringkali merasa frustrasi ketika anak tampak tidak mendengarkan dan suka melawan. Agar tidak semakin terpancing emosi, apa yang bisa dilakukan untuk menghadapinya?

Dikutip dari Very Well Family, ada sejumlah alasan mengapa anak-anak suka melawan dan tidak mau mendengarkan. Salah satunya adalah karena mereka mulai ingin didengarkan terlebih dahulu, anak ingin pendapatnya juga dihargai.

Selain itu, terkadang anak-anak juga suka menjawab pernyataan orang tua karena kesulitan memahami pesan yang disampaikan. Hal ini juga bisa menjadi tantangan jika pesan dari orang tua terlalu rumit atau tidak konsisten.

Hal ini pun bisa disebabkan oleh perkembangan sosial anak yang kurang optimal. Pada awal masa balita, beberapa anak mungkin sengaja berperilaku buruk untuk melihat reaksi orang tua atau mencari perhatian. 

Bagaimana cara menghadapi anak yang suka melawan?

Ada beberapa strategi yang dapat Bunda pertimbangkan coba lakukan saat menghadapi anak yang suka melawan dan tidak mau mendengarkan:

1. Berbicara secara spesifik

Berbicara dengan topik terlalu banyak sekaligus dapat membingungkan bagi anak, sehingga membuatnya jadi mengeluarkan respons negatif. Lebih membantu jika Bunda berbicara secara spesifik ketika menanyakan sesuatu kepada anak. Gunakan kata-kata sederhana dan tanyakan satu per satu.

2. Berikan contoh yang baik

Dikutip dari Psych Central, anak-anak selalu memperhatikan perilaku orang tua. Tindakan mereka sering kali merupakan cerminan tindakan Bunda sendiri. 

Jika Bunda juga sering menjawab pendapatnya dan tidak mau mendengarkan, besar kemungkinan mereka pun demikian. Jadi cobalah untuk berperilaku positif, agar hal ini juga bisa ditiru secara bertahap oleh anak. 

3. Tetap bersabar

Mengembangkan keterampilan mendengarkan dan menerima pendapat orang lain membutuhkan waktu, termasuk bagi anak-anak. Ada baiknya untuk mempertimbangkan pentingnya bersabar terhadap anak saat mereka mempelajari mana perilaku yang pantas dan tidak. 

4. Tenang dan tidak terpancing emosi

Meski pasti sulit, tapi cobalah untuk tidak marah ketika anak suka melawan. Jika Bunda terpancing emosi dan jadi kesal, marah, atau membentak anak, besar kemungkinan mereka justru akan mengulangi perilaku tersebut. 

Tak hanya itu, sebagian besar anak mungkin merasa dikritik ketika dimarahi, sehingga membuat mereka menutup diri dan enggan berinteraksi.

5. Beri pujian pada perilaku yang baik

Pertimbangkan untuk memberikan penguatan positif ketika anak melakukan apa yang Bunda perintahkan tanpa menjawab atau marah-marah. Sama seperti sebelumnya, hal ini mungkin membuat mereka ingin mengulangi perilaku baik tersebut di kemudian hari.

Di sisi lain, penting untuk memberikan dorongan ketika mereka mengalami kesulitan, daripada memberikan masukan negatif. Ketika mereka melihat upaya mereka mendapat dukungan, mereka akan ingin terus berupaya menuju kesuksesan.

6. Dengarkan juga pendapat anak

Ketika seorang anak merasa Bunda tidak peduli dan tidak mau mendengarkannya, terkadang mereka akan merespons dengan hal yang sama pula. Jadi, sebisa mungkin dengarkan juga pendapat anak.

7. Bersikaplah konsisten

Anak-anak belajar paling baik ketika pesan yang mereka terima konsisten. Dengan demikian, pastikan ekspektasi Bunda mengenai perilaku mendengarkan dikomunikasikan dengan jelas dan konsisten.

Anak harus mengetahui apa yang diharapkan dan mereka akan berusaha menjadi pendengar yang lebih aktif, sehingga lebih menerima dan tidak melawan.

Dengan berinteraksi secara konsisten dan mengomunikasikan ekspektasi, pada akhirnya Bunda akan mulai melihat perubahan positif dalam respons anak. 

Membangun hubungan positif antara orang tua dan anak juga dapat membantu mereka mendengarkan dengan lebih baik. Hal ini dapat mencakup membangun dialog terbuka dan menciptakan rasa saling menghormati dengan benar-benar menerima apa yang mereka katakan.

Ketika seorang anak merasa didukung oleh orang tuanya dan dianggap penting, dengan sendirinya mereka akan berupaya melakukan bagiannya untuk menjaga dinamika tersebut. Termasuk berperilaku yang positif.

Akan tetapi, beberapa anak mungkin mengalami kesulitan dalam hal ini dibandingkan anak lainnya. Apabila Bunda juga merasa demikian, upaya lain  mungkin diperlukan untuk membimbing mereka menuju perilaku yang lebih baik.

Bunda mungkin juga perlu mempertimbangkan untuk mencari dukungan ahli kesehatan mental, seperti konselor keluarga, untuk mengungkap apa yang mungkin menyebabkan anak suka melawan. Semoga tips di atas membantu menghadapi anak-anak yang suka melawan orang tua.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda