Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Bahan Tambahan Makanan yang Perlu Dihindari Anak

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 01 Dec 2020 13:36 WIB

Little boy licking his lips while taking candy from the candy jar.
7 Bahan Tambahan Makanan yang Perlu Dihindari Anak/ Foto: iStock

Bahan tambahan makanan atau dikenal food additive adalah zat yang sering digunakan dalam produk pengawet makanan. Penggunaannya bisa berbahaya bagi kesehatan, terutama pada anak-anak.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), bahan tambahan ini dibuat untuk meningkatkan keamanan, kesegaran, rasa, dan tekstur makanan. Beberapa zat telah digunakan selama berabad-abad untuk pengawetan, seperti gula dalam selai atau garam pada ikan kering.

Bahan tambahan makanan bisa berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, atau yang sudah disintesis. Bahan ini sengaja ditambahkan ke makanan untuk melakukan tujuan teknologi.

American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan bahwa semakin banyak penelitian yang menunjukkan jika beberapa bahan tambahan makanan berdampak buruk pada anak. Beberapa di antaranya bisa mengganggu hormon, pertumbuhan, dan perkembangan.

Selain itu, bahan tambahan makanan ini juga dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak. Mereka mungkin lebih terpapar daripada orang dewasa karena jumlah asupan makanan yang dikonsumsi.

Salah satu bahan tambahan makanan yang harus dihindari adalah pewarna makanan. Ahli gizi Rachael Link MS, RD, menjelaskan bahwa pewarna makanan bisa memicu anak sensitif menjadi hiperaktif serta menyebabkan reaksi alergi.

"Salah satu penelitian melaporkan bahwa pewarna makanan buatan dapat meningkatkan hiperaktif pada anak-anak. Meski begitu, penelitian lain menunjukkan bahwa beberapa anak mungkin lebih sensitif daripada yang lain," kata Link, dilansir Healthline.

Apa saja bahan tambahan makanan yang berbahaya bagi anak? Berikut 7 daftar bahan tambahan makanan yang perlu dihindari anak, seperti mengutip Natural Super Kids.

1. Tartrazine (pewarna makanan kuning-orange)

Pewarna makanan ini biasa ditemukan di permen, minuman ringan, yogurt, selai, es krim, dan jeli. Tartrazine bisa menyebabkan anak sulit belajar dan konsentrasi, perilaku jadi agresif, depresi, sakit kepala, insomnia, asma, dan masalah neurotoksisitas.

2. Sunset yellow (pewarna makanan)

Bahan ini ditemukan dalam es krim, selai, permen, dan minuman kaleng. Sunset Yellow bisa menyebabkan masalah perilaku pada anak. Selain itu bisa membuat anak hiperaktif, rinitis, mual, muntah, diare, hingga asma.

Klik NEXT untuk tahu 4 daftar lainnya, Bunda.

Simak juga tips modifikasi buah agar anak suka, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Shaheer Sheikh dan Ruchikaa Kapoor

Daftar Bahan Tambahan Makanan yang Perlu Dihindari Anak

Little boy licking his lips while taking candy from the candy jar.

7 Bahan Tambahan Makanan yang Perlu Dihindari Anak/ Foto: iStock

3. Pewarna makanan merah

Pewarna makanan ini sering ditemukan dalam selai, jeli, permen, dan makanan olahan yang sering dikonsumsi anak-anak. Kandungannya bisa menyebabkan si kecil tantrum, hiperaktif, asma, dan menimbulkan reaksi alergi.

4. Pewarna makanan merah kebiruan

Bahan ini ada di selai, jus buah kemasan, es krim, permen, dan minuman kaleng. Penggunaannya pada anak bisa menyebabkan ruam kulit, masalah gastrointestinal, hati, ginjal, hati, dan membuat anak hiperaktif.

5. Pewarna makanan merah jambu ceri

Bunda bisa menemukan pewarna ini di buah kaleng, biskuit, dan pasta gigi. Anak yang konsumsi makanan dengan pewarna inni bisa mengalami masalah kesulitan belajar, hiperaktif, asma, dan memengaruhi aktivitas tiroid.

6. Butylated hydroxyanisole (antioksidan)

Bahan tambahan makanan ini ditemukan dalam campuran mentega atau minyak, minyak nabati, susu bubuk, kentang tumbuk instan. Konsumsi makanan ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan, endokrin, kulit, hati, kekebalan tubuh dan nefrotoksisitas, serta sakit kepala, insomnia, kelelahan, dan depresi.

7. Butylated hydroxytoluene (antioksidan)

Ditemukan dalam minyak nabati dan permen karet. Butylated hydroxytoluene bisa menyebabkan dermatitis, kelelahan, perilaku agresif, asma, dugaan pernapasan, hati, kulit, ginjal, kekebalan tubuh, migrain, dan kesulitan belajar.

Bahan tambahan makanan lain yang perlu diperhatikan adalah pemanis aspartam dan sakarin. Bahan ini bisa ditemukan di permen karet, makanan bebas gula, minuman ringan, dan kembang gula.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda