
menyusui
9 Sumber Protein Nabati Kaya Nutrisi untuk MPASI Buah Hati
HaiBunda
Rabu, 07 Oct 2020 15:03 WIB

Protein merupakan salah satu nutrisi terpenting yang dibutuhkan. Protein membantu tubuh memproduksi darah, perkembangan tulang, membentuk enzim, dan mendukung tubuh untuk membuat sel baru, khususnya pada anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Protein juga memberikan struktur pada tubuh, mendukung fungsi dasar tubuh seperti pencernaan, menjaga tingkat pH yang benar di dalam tubuh, mendukung fungsi kekebalan tubuh, memastikan keseimbangan cairan dalam darah. Selain itu, protein juga berguna untuk menyediakan bahan bakar dan energi yang dibutuhkan, sehingga tubuh memiliki tenaga untuk terus bergerak dan aktif setiap harinya.
"Protein sangat penting untuk pertumbuhan tubuh anak. Pilihlah sumber protein yang berkualitas tinggi dan sehat untuk membantu anak menjadi sehat dan kuat," kata Mikie Rangel, ahli diet klinis di Children's Health, dikutip dari Childrens.
Berapa banyak protein yang dibutuhkan anak?
Kebutuhan protein pada setiap anak berbeda-beda, tergantung pada usia, jenis kelamin, serta berat badannya, Bunda. Mengutip Very Well Family, kebutuhan protein anak yang direkomendasikan Dietary Guideline USDA untuk setiap harinya adalah:
- Anak usia 1-3: 13 gram (gr)
- Anak usia 4-8: 19 gr
- Anak usia 9-13: 34 gr
- Anak perempuan usia 14-18: 46 gr
- Anak laki-laki usia 14-18: 52 gr
Hingga anak mencapai usia 14 tahun, rekomendasi kebutuhan protein hariannya sama, Bunda. Namun di masa remaja, anak laki-laki harus makan lebih banyak protein karena masih dalam masa pertumbuhan dan cenderung memiliki bobot tubuh yang lebih berat daripada anak perempuan.
Jika anak tidak mendapatkan cukup protein, maka ada beberapa resiko yang mungkin dialami. Mengutip My Little Moppet, resiko jika si kecil kekurangan protein, yakni:
- Pertumbuhan terhambat
- Kehilangan massa otot dan kesulitan mempertahankan berat badan sehat
- Meningkatkan kerentanan terhadap infeksi
- Anak mudah lelah dan kurang konsentrasi
- Tulang mudah rapuh
- Kulit kering dan bersisik serta rambut menipis
- Kekurangan protein yang parah bisa menyebabkan penyakit seperti Kwashiorkor
Asupan protein paling penting selama 1.000 hari pertama kehidupan bayi, yakni mulai dari hari pertama kelahirannya hingga berusia 2 tahun. Kekurangan protein selama fase ini bisa berdampak seumur hidup.
Sumber protein
Bunda bisa memenuhi kebutuhan protein si kecil yang bersumber dari hewani maupun nabati. Berikut penjelasannya.
Protein hewani
Sumber protein hewani, seperti daging, unggas, ikan, telur, dan produk susu. Sumber protein hewani juga memiliki nutrisi lain, seperti vitamin B12 dan D, asam lemak omega-3 dan zat besi hewan yang tidak ditemukan pada tumbuhan.
Protein hewani dianggap sumber protein lengkap karena mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Konsumsi protein ini juga meningkatkan pertumbuhan otot tanpa lemak dan mengurangi kehilangan otot pada usia tua.
Protein nabati
Dianggap sumber protein yang tidak lengkap karena kurangnya beberapa asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Namun pola makan dengan lebih banyak makanan nabati dikaitkan dengan penurunan kolesterol, tekanan darah rendah, dan resiko kanker, stroke, dan penyakit jantung.
Mengutip dari Everyday Health, penelitian lainnya seperti meta-analisis yang diterbitkan pada April 2014 di JAMA Internal Medicine mengungkapkan bahwa mengonsumsi hanya protein nabati memiliki angka tekanan darah diastolik dan sistolik yang lebih rendah, sehingga bisa menurunkan risiko penyakit jantung. Hal tersebut menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Sumber protein yang berasal dari tumbuhan dan jadi salah satu pilihan paling sehat untuk anak-anak lho, Bunda. "Mungkin membingungkan bagi orang tua, tetapi makanan nabati yang tumbuh dari tanah merupakan makanan yang sehat," ujar Mikie Rangel.
Protein nabati untuk bayi
Karena manfaat yang diberikan, selain memberikan si kecil protein hewani, Bunda juga harus memberikan protein nabati pada anak sejak dini. Sebab, banyak makanan nabati juga kaya protein lho, Bunda. Ketika bayi sudah berusia 6 bulan dan bisa diberikan makanan padat atau makanan pendamping air susu ibu (MPASI), maka berikan protein nabati dalam menu makanannya ya, Bunda.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut sumber protein nabati kaya nutrisi, yang bisa Bunda sertakan dalam MPASI buah hati:
1. Tempe dan tahu
Tempe dan tahu berasal dari kacang kedelai yang difermentasi. Tahu dan tempe mengandung protein dan antioksidan, yang diperkaya dengan kalsium. tempe juga sumber serat, dan zat besi.
2. Kacang-kacangan dan lentil
Kacang-kacangan dan lentil menawarkan protein, serat, folat, kalium, dan magnesium. Beberapa kacang dengan sumber asupan protein yang bagus, di antaranya kacang tanah, almond, kacang hijau, kacang merah, kacang panjang, dan kenari.
3. Edamame
Edamame mengandung protein, lipid, karbohidrat, serat, kalsium, dan fosfor. Selain mengandung tinggi protein, edamame juga tinggi kalsium, sehingga sangat baik untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan tulang si kecil.
4. Nutritional yeast atau kaldu jamur
Nutritional yeast merupakan sumber vitamin, mineral, dan protein berkualitas tinggi. Nutritional yeast bisa meningkatkan energi, mendukung sistem kekebalan tubuh, menurunkan kadar glukosa, serta membantu menyehatkan kulit, rambut, dan kuku.
5. Kuaci
Kuaci biji bunga matahari mengandung protein, lemak, serat, asam lemak omega-3, magnesium, dan vitamin E. Kandungan tersebut membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, menjaga kesehatan tulang, dan mengurangi risiko beberapa penyakit, di antaranya diabetes, jantung, dan kolesterol.
6. Buncis
Buncis mengandung protein nabati, vitamin C, dan vitamin A. Kandungannya tersebut bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan mata si kecil.
7. Alpukat
Alpukat mengandung lemak, karbohidrat, dan protein. Selain itu, alpukat juga mengandung mangan yang memengaruhi fungsi saraf dan otak.
8. Brokoli
Sayuran berwarna hijau ini merupakan sumber protein nabati yang baik. Selain mengandung protein, juga kaya serat, karbohidrat, dan mineral. Brokoli berfungsi meningkatkan kekebalan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan perkembangan otak anak, menguatkan tulang dan gigi, melancarkan pencernaan, serta menjaga kesehatan mata dan kulit anak.
9. Jagung
Selain mengandung protein, jagung juga mengandung serat, karbohidrat, dan lemak. Jagung membantu mengatasi sembelit, menjaga kesehatan mata, dan memberi tambahan energi.
Bunda, simak juga yuk cara Farah Quinn supaya anak-anaknya mau makan sayur dan buah dalam video berikut:
(AFN/jue)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Apakah Tempe Bisa Jadi Makanan yang Efektif sebagai ASI Booster?

Menyusui
Tempe Ternyata Bisa Bantu Lancarkan ASI lho, Begini Cara Mengolahnya untuk Busui

Menyusui
4 Pantangan Makanan dan Minuman untuk Busui agar ASI Lancar Terus

Menyusui
8 Sumber Protein yang Baik untuk Ibu Menyusui

Menyusui
Manfaat Protein Nabati Bagi Bunda Menyusui
