Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak Sering Buang Air Kecil, Sebenarnya Bahaya Enggak Sih untuk Kesehatan?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 13 Dec 2020 11:02 WIB

Sad baby boy sitting on chamber pot because he must stop using diapers. Potty training concept
Anak Sering Buang Air Kecil, Sebenarnya Bahaya Enggak Sih untuk Kesehatan?/ Foto: iStock

Sering buang air kecil tak hanya dialami ibu hamil dan orang lanjut usia, Bunda. Anak kecil pun bisa bolak-balik ke toilet untuk buang air kecil.

Menurut dokter anak Karen Gill MD, buang air kecil terlalu sering atau overactive bladder (OAB) adalah jenis inkontinensia urin yang umum dialami anak-anak. Kondisi ini biasanya ditentukan oleh keinginan anak untuk buang air kecil tiba-tiba dan tidak terkendali.

"Kondisi ini tidak sama seperti anak mengompol atau enuresis nokturnal. Mengompol umumnya terjadi pada anak yang usianya jauh lebih kecil," kata Gill, dilansir Healthline.

Gejala OAB dapat mengganggu rutinitas anak sehari-hari lho. Insiden anak sering buang air kecil juga bisa memengaruhi perkembangan sosial dan emosional mereka.

Penyebab anak sering buang air kecil

Kondisi sering buang air kecil pada anak biasanya terjadi karena otot-otot kandung kemih mengalami kejang yang tak terkendali. Mengutip Web MD, otot-otot ini sebenarnya berfungsi untuk mencegah urin keluar dari tubuh. Jika kandung kemih mengalami kontraksi yang kuat, otot-otot bisa jadi melemah.

Penyebab lainnya adalah pollakiuria, yakni sindrom anak sering buang air kecil di siang hari. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin buang air kecil setiap 5 sampai 10 menit atau antara 10 sampai 30 kali sehari.

Kondisi ini umumnya terjadi pada anak berusia 3 sampai 8 tahun dan muncul selama mereka terjaga. Dokter percaya bahwa pollakiuria berhubungan dengan stres, dan bisa hilang setelah dua hingga tiga minggu tanpa perlu perawatan.

Beberapa penyebab lain anak sering buang air kecil adalah:

1. Konsumsi kafein yang bisa meningkatkan pengeluaran urin dan dapat menyebabkan kejang pada otot kandung kemih.

2. Konsumsi bahan makanan yang membuat anak alergi sehingga menimbulkan kecemasan.

3. Sering menahan buang air kecil dalam waktu lama.

4. Kapasitas kandung kemih kecil atau kelainan struktural pada kandung kemih atau uretra.

5. Sembelit.

6. Infeksi saluran kemih (ISK) karena saluran kemih meradang dan bikin anak tidak nyaman.

7. Kondisi neurologis.

Lalu bagaimana cara mencegah dan menangani anak yang sering buang air kecil? Klik NEXT untuk penjelasan lengkapnya.

Banner susuBanner susu/ Foto: HaiBunda/Mia Kurnia Sari

Simak juga 8 obat alami penurun demam anak, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Mencegah dan Mengatasi Anak Sering Buang Air Kecil

Sad baby boy sitting on chamber pot because he must stop using diapers. Potty training concept

Anak Sering Buang Air Kecil, Sebenarnya Bahaya Enggak Sih untuk Kesehatan?/ Foto: iStock

Setelah berusia 5 tahun, jumlah kasus OAB pada anak menurun sebesar 15 persen. Umumnya anak dapat belajar merespons sinyal di tubuhnya saat ingin buang air kecil.

Tapi jika kondisi tak kunjung membaik, perawatan hingga pengobatan bisa dibutuhkan. Selain melatih anak untuk memperkuat otot kandung kemih, dokter mungkin akan memberikan obat, Bunda.

Jika penyebabnya karena infeksi, dokter meresepkan obat antibiotik. Obat lain dapat diberikan untuk mengontrol masalah buang air kecil pada anak.

Obat ini bisa bekerja dengan cara mengendurkan otot kandung kemih untuk mencegah masalah di saluran kencing. Untuk perawatan dan pengobatan sebaiknya konsultasi ke dokter ya.

Sebagai pencegahan, Bunda bisa membuat jadwal rutin anak buang air kecil. Selain itu hindari bahan-bahan yang bisa memicu mereka buang air kecil.

Semoga informasiya membantu, Bunda.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda