Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Dampak Anak Kekurangan Zat Besi, Kecerdasan Berkurang & Mudah Marah

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 18 Dec 2020 08:29 WIB

Anak marah
Dampak Anak Kekurangan Zat Besi, Kecerdasan Berkurang & Mudah Marah/ Foto: iStock

Nutrisi dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak. Tak cuma untuk kesehatan fisik, nutrisi juga memengaruhi psikologi mereka lho, Bunda.

Salah satu zat gizi yang berperan penting dalam kondisi psikologis adalah zat besi. Menurut dokter spesialis gizi klinik, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, SpGK., zat besi penting untuk pertumbuhan kognitif, emosi, dan perilaku anak.

"Zat besi memiliki peran penting pada tubuh anak, terutama untuk mendukung tumbuh kembangnya. Asupan zat besi yang tidak adekuat dapat menyebabkan menurunnya kecerdasan, fungsi otak, dan fungsi motorik," kata Nurul yang juga Ketua Departemen Ilmu Gizi Klinik FKUI, diskusi virtual 'Kekurangan Zat Besi Sebagai Isu Kesehatan Nasional di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Kemajuan Anak Generasi Maju' via Zoom, Kamis (17/12/2020).

"Dalam jangka panjang, dapat berakibat menurunnya performa di sekolah, perubahan atensi dan sosial akibat tidak tanggap terhadap lingkungan sekitar, serta perubahan perilaku pada anak," sambungnya.

Pada sel otak anak yang kurang zat besi, kerja neurotransmitter akan terhambat, Bunda. Hal ini bisa menyebabkan kemampuan kognitif, perilaku, dan emosi anak menjadi lebih lambat.

Sementara kata psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., anak yang kekurangan zat besi, rentan mengalami kesulitan belajar dan saat dewasa sulit bersaing di dunia kerja. Hambatan ini nantinya juga bisa membuat mereka menjadi tidak percaya diri, murung, dan sulit bersosialisasi.

"Kekurangan zat besi tidak hanya memiliki dampak bagi pertumbuhan, tetapi juga pada perkembangan anak," ujar wanita yang akrab disapa Nina ini.

"Penelitian menemukan, anak yang mengalami kekurangan zat besi, skor IQ kurang dari 10 skor dari nilai yang seharusnya. Contohnya skala wechsler 90 sampai 110, anak kekurangan zat besi IQ-nya 80 di bawah rata-rata," ucap Nina.

Kekurangan zat besi pada anak-anak bisa menyebabkan dampak psikologis. Apa saja dampaknya?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bunda.

Kecerdasan anak ada tiga, apa saja? Simak selengkapnya di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner tanaman hias tropisFoto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

Dampak Anak Kekurangan Zat Besi

Angry offended little girl ignoring not listening mother words, advice, mum hugging, talking with stubborn, upset daughter at living room, bad upbringing, difficult behavior of child

Dampak Anak Kekurangan Zat Besi, Kecerdasan Berkurang & Mudah Marah/ Foto: iStock

1. Terhambatnya tumbuh kembang

Anak akan mudah lemas, sehingga dia menjadi malas melakukan apapun. Pada kondisi ini, tumbuh kembang dalam potensi prestasinya akan terganggu.

"Potensinya untuk aktif bersosialisasi juga akan terhambat. Akibatnya, dia susah punya teman," kata Nina.

2. Kualitas tidur bermasalah

Kekurangan zat besi bisa menyebabkan kualitas tidur anak terganggu. Selain itu, anak mudah rewel dan menyebabkan konsentrasinya juga bermasalah.

3. Kecerdasan tidak optimal

Perhatian si kecil mudah teralihkan jika kekurangan zat besi. Pada akhirnya, kemampuan konsentrasi atau mempertahankan atensi sulit dilakukan.

Bila konsentrasi bermasalah, berbagai aspek kecerdasannya juga bermasalah. Anak akan sulit mengingat informasi yang dipelajari, daya tangkap lebih lambat, sulit melakukan analisa, mengambil kesimpulan, dan sulit berpikir kreatif.

4. Risiko lebih besar mengalami masalah kesehatan mental

Masalah kesehatan mental bisa muncul akibat anak dijauhi teman sebayanya. Anak yang kekurangan zat besi bisa mengalami pika (mengunyah benda bukan makanan, seperti es batu, tisu, kertas). Mereka bisa saja dijauhi teman sebaya karena perilaku ini.

5. Mudah marah

Kekurangan zat besi ternyata juga berpengaruh pada emosi anak, Bunda. Si kecil bisa mudah marah dan tersinggung lho.

"Anak yang mudah marah dan tersinggung bukan cuma mengganggu dirinya, tapi lingkungan sekitar," ujar Nina.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda