HaiBunda

PARENTING

Pahami Fakta Sesungguhnya dari Superfood yang Tidak Selalu Bergizi Super

Dr. dr. Aryono Hendarto, Sp.A (K), MPH   |   HaiBunda

Senin, 22 Feb 2021 07:02 WIB
Ilustrasi superfood/Foto: Getty Images/courtneyk
Jakarta -

Superfood merupakan sebutan untuk kelompok makanan yang kaya akan berbagai macam zat nutrien, seperti antioksidan, serat, asam lemak, yang dipercaya sangat bermanfaat untuk kesehatan. Makanan yang termasuk dalam golongan superfood antara lain salmon, brokoli, dan blueberry.

Istilah superfood tersebut pertama kali muncul di awal abad ke-20 sebagai bentuk promosi penjualan buah pisang yang dinilai murah, mudah dicerna, dan kaya akan zat bergizi. Akan tetapi, hingga saat ini sebenarnya tidak ada definisi standar dalam dunia medis mengenai istilah superfood tersebut.


Dalam kurun waktu 2011 hingga 2015, terdapat peningkatan sekitar 200% produk makanan dan minuman baru yang dirilis dengan membawa predikat 'superfood', 'superfruit', atau 'supergrain'. Contoh produk tersebut antara lain moringa, seaweed, blueberry, ginger, turmeric, matcha, oats, barley, chickpeas.


Penelitian membenarkan berbagai manfaat kesehatan yang diberikan oleh produk-produk tersebut. Namun, menyebutnya sebagai superfood memang lebih terkesan untuk menekankan nilai pemasaran (marketing) saja ketimbang nilai kandungan nutrisi makanan tersebut.

Tren superfood meyakini para konsumennya bahwa dengan menerapkan pola diet tertentu, kita dapat memperlambat proses penuaan, menurunkan risiko depresi, serta meningkatkan kemampuan fisik dan kecerdasan.

Dengan begitu, masyarakat didorong untuk memiliki gaya hidup sehat termasuk pola makan supaya terhindar pula dari penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker. Di sisi lain, tren tersebut membuat masyarakat mempunyai ekspektasi yang tidak realistis hanya dengan mengonsumsi satu atau dua jenis makanan.

Ilustrasi superfood/ Foto: Getty Images/alle12

Pada akhirnya, beberapa orang hanya akan fokus pada kelompok makanan tertentu saja dan berpikir bahwa dengan memakan satu-dua jenis superfood tersebut, maka akan terhindar dari penyakit kronis dan masalah kesehatan lainnya. Padahal, kenyataannya, konsumsi superfood artinya membatasi makanan ke dalam beberapa pilihan saja. Hal tersebut dapat menurunkan nutrisi yang seharusnya dapat dikonsumsi secara optimal.

Lalu haruskah superfood ini dikonsumsi? Ataukah lebih baik mengasup gizi dari sumber makanan lain saja? Simak jawabannya di HALAMAN SELANJUTNYA ya, Bun.

Simak juga video berikut mengenai gizi anak yang melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM)



(ziz/ziz)
7 Makanan Termasuk Superfood, Termasuk Salmon

7 Makanan Termasuk Superfood, Termasuk Salmon

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

Penyebab dan Tips Mengatasi Anak GTM

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Momen Haru Serra Abbie Putri Angie Virgin Berhasil Diterima di University of Oxford

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Nurah Syahfirah Rayakan Ultah Suami, Teuku Rafly Bergaya Padel Bareng Anak-anak

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Lyra Virna dan Fadlan Muhammad Lepas Anak Kembar untuk Kuliah ke Luar Kota

Mom's Life Annisa Karnesyia

Curhat Sharena Mulai Alami Perimenopause, Beruntung Ada Ryan Delon yang Mendampingi

Kehamilan Amrikh Palupi

Sering Alami Anyang-anyangan? Ini 5 Resep Minuman untuk Mengatasinya

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Momen Haru Serra Abbie Putri Angie Virgin Berhasil Diterima di University of Oxford

30 Contoh Soal Matematika Kelas 5 Semester 2 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawabannya Lengkap

Sering Alami Anyang-anyangan? Ini 5 Resep Minuman untuk Mengatasinya

Perebutan Warisan Rp6,8 Miliar Ungkap Rahasia Besar Keluarga Ini, Ternyata...

Curhat Sharena Mulai Alami Perimenopause, Beruntung Ada Ryan Delon yang Mendampingi

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK