Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Anak 3 Tahun Didiagnosis Post-Covid MISC, Alami Demam hingga Inflamasi Organ

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 28 Mar 2021 12:42 WIB

Anak sakit demam
Ilustrasi Anak Didiagnosis Post-Covid MISC, Alami Demam hingga Inflamasi Organ/ Foto: Getty Images/iStockphoto/AgFang

Post-Covid MISC (Multisystem Inflammatory Syndrome) bisa mengancam anak-anak yang pernah terpapar virus Corona, Bunda. Seorang anak 3 tahun asal Indonesia yang kini menetap di Jerman telah mengalami sakit ini.

Melalui akun Instagram @ibuhaniyaa, ibunda dari anak 3 tahun ini menceritakan awal mula putranya didiagnosis Post-Covid MISC. Berawal dari demam, sang putra harus menjalani perawatan di ICU hingga dioperasi.

Kejadian bermula pada tanggal 4 Januari 2021. Saat itu, anak bungsunya tersebut mengalami demam tinggi 38 sampai 39 derajat celsius, disertai muntah, dan diare. Sang bunda lalu membawa buah hatinya ke dokter anak dan diresepkan ibuprofen untuk penurun demam.

Keesokan harinya, demam sang putra justru tak kunjung sembuh dan timbul gejala ruam merah di tangan dan pipi. Dokter masih belum menemukan gejala sakit parah dan hanya diberi obat tambahan, seperti vomex A, fenistil, dan supositori.

Banner Susuk Suami

Kondisi sang putra ternyata semakin parah, hingga demam mencapai 40 derajat celsius. Ia pun segera dibawa ke klinik darurat di Jerman.

Dokter kemudian melakukan tindakan infus, melakukan tes darah, dan dirujuk ke rumah sakit Klinikum. Tak lama setelah sampai rumah sakit, kondisi buah hatinya semakin menurun.

"Dalam waktu kurang lebih 1 jam, gejala memburuk sangat drastis. Leher si kecil sakit tidak bisa untuk menunduk, ruam merah sudah bertambah hingga ke perut dan punggung," tulis sang Bunda, dikutip dari Instagram, Rabu (24/3/21).

Dirawat di ICU hingga jalani operasi

Dokter lalu memutuskan anaknya untuk dirawat di ICU. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan adanya antibodi COVID-19 di tubuh sang putra. Artinya, putranya pernah terpapar virus Corona, Bunda. Selain itu, ruam merah di tubuh anaknya ternyata mirip dengan tanda pada sindrom Kawasaki.

"Kapan kenanya? Wallahu a'lam. Karena selama ini si kecil ga pernah menunjukkan gejala. Ga pernah dites jg," ujar bundanya.

Saat di ICU, tubuh putranya mulai membengkak dan mengalami inflamasi pada multiorgan, termasuk kulit. Fungsi paru dan jantung pun menurun. Semua ini disebabkan karena Post-Covid MISC.

Sang putra sempat kritis dan harus memakai kateter di lehernya. Ada 13 macam cairan yang terhubung dengan selang-selang kateter ini.

Selama dirawat di rumah sakit, putranya ini sempat menjalani operasi karena mengalami non traumatic epidural hematoma atau pendarahan di tulang belakang. Pendarahan membuat anaknya sulit menggerakkan tangan dan kaki.

"Hematoma ini yang membuat lehernya sakit dan dia kehilangan kemampuan gerak di tangan dan kaki kanannya," ujar sang bunda.

Setelah menjalani berbagai perawatan di rumah sakit, kondisi kesehatan buah hatinya perlahan membaik. Saat ini, sang putra sudah pulang dan tengah menjalani perawatan fisioterapi, Bunda.

Simak juga isi tas siaga COVID-19 untuk anak saat ke luar rumah, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


KASUS POST-COVID MISC

Anak sakit

Ilustrasi Anak Didiagnosis Post-Covid MISC, Alami Demam hingga Inflamasi Organ/ Foto: iStock

Penemuan kasus Post-Covid MISC pada anak

Menurut akun Instagram @ibuhaniyaa, laporan kasus Post-Covid MISC masih jarang ditemukan saat anaknya dirawat. Dokter bahkan belum bisa memprediksi gejala yang mungkin terjadi pada anak dengan kondisi ini, Bunda.

"Dokter-dokter bilang, kalau dengan Post-Covid MISC, mereka selalu selangkah di belakangnya. Kalau penyakit lain kebanyakan bisa diprediksi setelah ini akan ada gejala apa, kalau Post-Covid MISC ini mereka hanya bisa merespons," katanya.

"Kalau sudah muncul gejala baru, baru direspons dengan treatment apa. Tapi mereka enggak bisa memprediksi setelah ini si kecil aka menunjukkan gejala apa lagi," sambungnya.

Laporan kasus Post-Covid MISC pada anak memang masih jarang ditemukan. Dalam artikel yang diterbitkan The New England Journal of Medicine pada Januari 2020, disebutkan bahwa temuan kasus ini pertama kali dideteksi di Inggris pada akhir April 2020.

Dokter di Inggris melaporkan ada delapan anak yang sebelumnya sehat, tiba-tiba mengalami syok kardiovaskular, demam, dan hiperinflamasi. Beberapa gejala yang ditemukan ini mirip dengan sindrom Kawasaki.

Pada 14 Mei 2020, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengeluarkan peringatan kesehatan nasional. Isinya tentang laporan kasus yang memenuhi kriteria Post-Covid MISC pada anak-anak.

Dikutip dari laman CDC, jumlah kasus Post-Covid MISC banyak ditemukan pada anak usia 1 hingga 14 tahun. Data yang diambil sejak munculnya kasus pertama hingga 1 Maret 2021 menyebutkan, virus COVID-19 menjadi penyebab penyakit ini, Bunda.

"99 persen kasus dinyatakan positif SARS CoV-2, yakni virus penyebab COVID-19. Sisanya 1 persen, terjadi saat berada di sekitar orang yang terpapar COVID-19," tulis CDC.

Lalu apa saja gejala Post-Covid MISC? Baca di halaman selanjutnya ya.

GEJALA POST-COVID MISC PADA ANAK

Anak sakit demam

Ilustrasi Anak Didiagnosis Post-Covid MISC, Alami Demam hingga Inflamasi Organ/ Foto: iStock

Post-Covid MISC adalah suatu kondisi di mana beberapa organ tubuh mengalami radang, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, dan organ pencernaan. Anak-anak dengan kondisi ini mungkin akan memiliki gejala mirip sindrom Kawasaki.

Kwang Sik Kim, M.D., seorang spesialis penyakit menular anak di Johns Hopkins Children’s Center, mengatakan bahwa Post-Covid MISC menyebabkan peradangan pada pembuluh darah di seluruh tubuh.

"Peradangan tersebut dapat membatasi aliran darah, merusak jantung, ginjal, dan organ lainnya. Sindrom ini mungkin disebabkan oleh respons kekebalan tubuh terhadap virus Corona," kata Kim, melansir dari Johns Hopkins Medicine.

CDC memaparkan bahwa Post-Covid MISC dikaitkan dengan virus penyebab COVID-19. Namun, kondisi ini dapat terjadi pada anak-anak tanpa gejala umum COVID-19, seperti sesak napas dan batuk.

Kim menjelaskan, Post-Covid MISC bisa diobati kalau dideteksi sejak dini. Dokter dapat menggunakan obat-obatan seperti imunoglobulin intravena, steroid, dan obat anti-inflamasi lainnya untuk mengurangi peradangan dan melindungi jantung, ginjal, dan organ lain dari kerusakan.

Gejala Post-Covid MISC

Segera hubungi dokter bila si Kecil mengalami gejala Post-Covid MISC seperti demam, sakit perut, muntah, diare, sakit leher, ruam, mata merah, dan mudah lelah ya. Perlu diketahui, tidak semua anak memiliki gejala yang sama ini, Bunda.

Perawatan cepat sangat dibutuhkan pada anak dengan tanda-tanda darurat Post-Covid MISC. Tanda-tanda darurat tersebut adalah:

- Kesulitan bernapas
- Nyeri atau dada merasa ditekan dan tak kunjung hilang
- Merasa bingung
- Tidak bisa bangun atau tidur
- Kulit, bibir, dan pinggir kuku terlihat pucat dan berwarna abu-abu atau biru
- Sakit perut parah.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda