Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Pentingnya Mencukupi Nutrisi Anak agar Lebih Mudah Menyerap Pelajaran

Annisa Afani   |   HaiBunda

Minggu, 11 Apr 2021 18:16 WIB

Getting help with my tasks. Little girl working her homework with mother. Focus is on foreground.
Ilustrasi anak belajar/ Foto: Getty Images/damircudic

Tak hanya soal perekonomian yang kena dampak pandemi COVID-19, perkembangan pendidikan di Tanah Air juga ikut kena imbas, Bunda.

Akibatnya, pemerintah dan guru pun harus terus memutar otak untuk mencari jalan keluar dan menghadapi masalah tersebut dengan tepat. Sehingga, pelajar diharapkan tak kehilangan hak mereka menuntut tetap ilmu.

Model pembelajaran yang biasanya dilakukan dengan tatap muka, dalam waktu singkat diubah ke dalam platform jaringan (daring) atau dari offline ke online. Ini tentunya membuat siapapun akan mengalami keterkejutan.

Yang mana, hal tersebut pun menjadi tantangan baru lainnya. Karena mau tak mau, pemerintah harus berupaya lagi demi meningkatkan kemampuan guru, dosen, dan peserta didik untuk memanfaatkan teknologi dalam kegiatan belajar dan mengajar.

Banner nasi tak cepat basi

Selain itu, keterbatasan infrastruktur jaringan internet, ketiadaan peralatan komputer, guru yang gagap teknologi informatika, pendampingan kepada peserta didik selama belajar di rumah menjadi hal lain yang tidak kalah peliknya.

Sehingga, ketidakmaksimalan proses belajar yang berlangsung seolah menjadi hal yang wajar dan penuh pemakluman. Karena di baliknya, ada banyak perjuangan yang mesti dilalui dan tak selalu berhasil dihadapi, baik bagi siswa maupun guru dari setiap daerah di Indonesia.

"Dari aspek kebijakan publik, tantangan terbesar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) adalah mengoptimalkan pembelajaran sistem daring untuk memperluas jangkauan ke seluruh wilayah tanah air. Di tengah keterbatasan anggaran, Kemendikbud harus mengeluarkan kebijakan inovatif yang lebih menekankan pada kualitas pembelajaran berbasis teknologi informasi," tutur Trubus Rahadiansyah, selaku Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, dikutip dari laman jendela.kemendikbud.go.id.

Nah Bunda, selain terkait dibutuhkannya pembangunan infrastruktur serta teknis yang mendukung pembelajaran anak, ada hal penting lainnya yang bisa Bunda lakukan sebagai orang tua. Salah satu di antaranya dengan memastikan gizi yang didapatkan anak.

Pemenuhan gizi yang seimbang bagi anak ini bisa dimulai dengan kebiasaan makan yang baik, Bunda. Dengan begitu, nutrisi yang dibutuhkan dan terpenuhi tersebut akan memaksimalkan kerja otak anak dalam menyerap ilmu selama proses pembelajaran berlangsung.

"Kebiasaan makan yang baik menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Karena dengan begitu, fungsi kerja otak anak dalam menyerap pengetahuan akan lebih maksimal," tutur Connie Ang selaku President Director Danone Specialized Nutrition Indonesia dalam acara Virtual Press Conference Ruang Belajar Generasi Maju dan Kelas Generasi Maju pada Selasa (6/4/2021).


Simak informasi selanjutnya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga tips Putri Keraton Yogyakarta, GKR Bendara, saat atur emosi dalam bimbing anak selama sekolah di rumah, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


KESEHATAN DAN PENDIDIKAN ANAK

Getting help with my tasks. Little girl working her homework with mother. Focus is on foreground.

Ilustrasi belajar/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Liderina

Selanjutnya, Bunda juga perlu memahami bahwa kesehatan anak, terutama dalam pencernaannya dan pendidikan menjadi hal penting yang paling dasar. Sebab, jika keduanya terpenuhi maka hal ini dapat mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan.

"Penting pula untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas agar dapat terus belajar dengan optimal demi kemajuan bangsa," ungkap Connie Ang.

Di masa pandemi saat ini, upaya pemerintah untuk terus menciptakan pendidikan yang berkualitas terus diupayakan. Saat hal tersebut diterapkan, maka akan mencetak generasi masa depan yang turut berkualitas.

Sejauh ini, masalah yang dihadapi pemerintah selain soal infrastruktur, yakni soal pembelajaran yang dianggap kurang maksimal. Sebagaimana yang disampaikan oleh Adamas Belva Syah Devara. Co-Founder and CEO Ruangguru itu menyebutkan bahwa proses belajar yang terjadi tersebut berdampak pada setiap siswa.

"Masalah pendidikan di masa pandemi COVID-19 ini adalah Learning Lost. Yang mana, ini memengaruhi setiap siswa di Tanah Air tanpa terkecuali," tuturnya.

"Fondasi (pelajaran) mereka di tahun ini (selama belajar online) mungkin agak tidak kuat, sehingga pelajaran tahun depan bisa terganggu, pelajaran di tahun depannya (lagi) juga bisa terganggu," lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Belva juga sempat memberikan beberapa saran untuk kemajuan pendidikan Indonesia, Bunda. Katanya kita perlu memberi motivasi yang tinggi pada anak atau siswa. Dengan begitu, mereka akan memiliki semangat belajar yang tak padam.

"Selain infrastruktur yang dibangun, vaksin yang sudah beredar, sekolah tatap muka yang akan berlangsung, masih banyak hal lain yang penting untuk diikuti, seperti halnya memotivasi siswa untuk belajar," pesannya.


Simak informasi selengkapnya di halaman berikut ya, Bunda.

SYARAT SEKOLAH TATAP MUKA

School students  using hand sanitizer after entering a classroom.

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/izusek

Sekolah tatap muka akan segera terlaksana pada tahun ini, Bunda. Pemerintah pusat menargetkannya mulai Juli 2021 mendatang atau awal tahun ajaran baru.

Meski begitu, pembelajaran tatap muka akan dilakukan secara terbatas. Sebelum terlaksana, ada syarat yang harus dipenuhi yakni guru dan tenaga pendidik harus dipastikan telah mendapatkan vaksin COVID-19.

Keputusan terkait hal ini diambil berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan bahwa belajar tatap muka memang berbeda dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang selama ini dijalankan.

Ia berharap, vaksinasi COVID-19 pada tenaga pendidik bisa selesai sesuai target. Bila ini terlaksana dengan baik, pembelajaran tatap muka terbatas bisa disesuaikan dengan tahun ajaran baru.

"Vaksinasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan ditargetkan selesai paling lambat bulan Juni 2021. Ini sesuai dengan komitmen dari Pak Menkes (Menteri Kesehatan)," kata Muhadjir.

"Sehingga, pada tahun ajaran baru di bulan Juli 2021, diharapkan seluruh satuan pendidikan dapat menyediakan layanan pembelajaran tatap muka secara terbatas."


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda