Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bahaya Gula Tambahan pada Anak, Bisa Sebabkan Penyakit Perlemakan Hati

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 16 Apr 2021 16:15 WIB

Closeup portrait of a little boys drinking a glass of colorful soda with crushed ice.
Bahaya Gula Tambahan pada Anak, Bisa Sebabkan Penyakit Perlemakan Hati/ Foto: iStock

Konsumsi gula berlebihan memang tidak baik untuk anak-anak ya, Bunda. Selain bisa memicu penyakit diabetes pada anak, gula tambahan ternyata bisa sebabkan perlemakan hati lho.

Menurut tinjauan studi baru-baru ini, makan gula tambahan dalam bentuk fruktosa dalam jumlah besar dikaitkan dengan perlemakan hati atau fatty liver disease pada anak-anak. Fruktosa jenis gula yang ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan madu.

Sementara itu, fruktosa tinggi gampang ditemukan dalam produk sirup jagung, pemanis buatan yang ada di minuman bersoda, buah-buahan di kaleng, serta makanan yang diawetkan dalam penutup kemasan.

"Studi ini bisa menjadi bukti tambahan yang mendukung pembatasan gula tambahan dalam makanan anak-anak," kata ahli nutrisi Sarah Anzlovar, MS, RDN, LDN, dikutip dari Very Well Health.

Banner Anak Oki Setiana DewiBanner Anak Oki Setiana Dewi/ Foto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

Menurut Anzlovar, konsumsi gula yang berlebihan terus dikaitkan degan kesehatan buruk pada anak-anak dan dewasa. Penelitian terbaru ini dapat menunjukkan hubungan antara gula tambahan dan perlemakan hati non-alkohol atau non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) pada anak-anak, Bunda.

"NAFLD adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kelebihan lemak di hati. Selain faktor genetik, obesitas bisa meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kondisi ini," ujar ahli nutrisi Lauren Manaker MS, RDN, LD, CLEC.

Untuk mengevaluasi hubungan antara asupan gula dan NAFLD, para peneliti meninjau lebih dari 20 studi terkait topik tersebut. Hasil studi yang dipublikasikan di jurnal Pediatric Obesity ini menunjukkan bahwa terlalu banyak asupan gula dapat dikaitkan dengan NAFLD pada anak-anak.

Namun, ukuran sampel yang digunakan memang relatif kecil. Beberapa penelitian juga tidak terkontrol dan dipilih acak, sehingga membutuhkan lebih banyak data.

Meski demikian, Bunda memang perlu waspada memberikan asupan gula tambahan pada si Kecil ya. Lalu berapa takaran gula yang tepat untuk anak-anak dalam satu hari? Bagaimana pula cara mengurangi risiko NAFLD yang jadi masalah kesehatan anak?

Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga penyebab dan tips mengatasi GTM, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


TAKARAN GULA YANG TEPAT UNTUK ANAK

Closeup portrait of a little boys drinking a glass of colorful soda with crushed ice.

Bahaya Gula Tambahan pada Anak, Bisa Sebabkan Penyakit Perlemakan Hati/ Foto: istock

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), rata-rata anak mengonsumsi 19 sendok gula tambahan per hari dan melebihi batasan yang ditetapkan. American Heart Association (AHA) merekomendasikan 6 sendok teh atau 25 gram konsumsi gula per hari, Bunda.

Membatasi asupan gula tambahan pada anak-anak tidak hanya mendukung kesehatan secara keseluruhan, tapi juga mengurangi risiko mengembangkan NAFLD. Bunda bisa mulai mengubah gaya hidup dengan membatasi asupan gula di makanan dan minuman manis.

"Cara terbaik untuk mengurangi asupan gula tambahan pada anak-anak adalah dengan membatasi minuman manis termasuk soda dan makanan tinggi gula, seperti permen dan makanan manis lainnya,” kata Anzolvar.

"Berhati-hati terhadap tambahan gula dalam banyak makanan kemasan seperti bar, sereal, dan makanan ringan. Konsumsi banyak makanan ini juga dapat menghilangkan nutrisi yang ditawarkan," sambungnya.

Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Southern California juga menemukan hubungan negatif fungsi memori anak dengan konsumsi minuman manis. Minuman dengan kadar karbohidrat tinggi dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan metabolisme.

Selain itu, peningkatan asupan gula mengganggu kemampuan otak untuk berfungsi secara normal. Bahkan, kemampuan anak mengingat sesuatu dengan detail bisa terganggu sebelum mereka dewasa gara-gara terlalu banyak konsumsi gula.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda