7 Ciri Sindrom Turner, Kelainan Genetik yang Bahayakan Anak Perempuan

Mother hand holding sick daughter hand who have IV solution bandaged with love and care while she is sleeping on bed in the hospital

7 Ciri Sindrom Turner/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Jakarta - Bunda pernah mendengar mengenai kelainan genetik pada anak yang disebut Sindrom Turner? Kondisi yang juga disebut monosomy X, gonadal dysgenesis dan sindrom Bonnevie-Ullrich ini, ternyata biasanya hanya terjadi pada jenis kelamin perempuan saja, Bunda.

Melansir dari Health Line, disebutkan bahwa tubuh manusia memiliki 23 pasang kromosom yang masing-masing menyimpan materi genetik berbeda-beda. Keberadaan kromosom X dan Y yang kemudian membedakan jenis kelamin tiap manusia. Pria memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y, sementara pada wanita, memiliki dua kromosom X.

Nah, Sindrom Turner terjadi saat ada kelainan genetik langka yang terjadi pada salah satu jenis kromosom yang dimiliki. Kelainan ini terjadi saat sebagian atau seluruh bagian dari salah satu kromosom X menghilang atau tidak terbentuk.

Faktanya, Kondisi sindrom Turner ini bisa terjadi pada satu dari 2000 wanita yang lahir di dunia ini. Biasanya penderita sindrom turner tidak bisa bertubuh sehat, bahkan tidak berumur panjang. Namun, mereka akan membutuhkan supervisi medis yang dilakukan secara terus-menerus dan konsisten, untuk mendeteksi dan mengobati komplikasi yang dapat muncul seiring bertambahnya usia mereka.

Banner Menu Sahur/ Foto: HaiBunda

Sindrom Turner ini bisa terjadi pada bayi perempuan tanpa pandang bulu, Bunda. Namun, Bunda bisa mengetahui gejala sindrom Turner pada anak dengan ciri-ciri seperti berikut ini:

1. Bentuk tangan dan kaki yang tampak bengkak (pada saat masih balita)

2. Perawakan tubuh yang pendek

3. Kondisi langit-langit mulut yang tinggi

4. Posisi telinga lebih rendah dari bayi normal

5. Cenderung obesitas

6. Kelopak mata yang tampak jatuh

7. Bentuk dasar kaki yang datar

Sayangnya, kondisi kelainan genetik ini masih belum dapat diketahui apa penyebabnya. Jadi, sampai saat ini belum ada hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kondisi ini pada anak dari dalam kandungan.

Lalu apakah sindrom Turner ini bisa memiliki dampak jangka panjang atau komplikasi lanjutan? Simak informasi lebih lengkapnya di halaman berikut ya Bunda.

Bunda, simak juga yuk perjuangan artis cantik Joanna Alexandra besarkan anak bungsu yang memiliki penyakit langka, dalam video di bawah ini:

KOMPLIKASI YANG TERJADI PADA PENDERITA SINDROM TURNER

7 Ciri Sindrom Turner/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Sepanjang hidupnya, kondisi kesehatan anak yang hidup dengan kondisi Sindrom Turner biasanya akan terus terganggu dengan komplikasi-komplikasi yang bisa bermunculan seiring dengan bertambahnya usia mereka.

Apa sajakah kondisi komplikasi yang bisa terjadi pada seorang penderita sindrom Turner? Dilansir dari WebMD, komplikasi yang bisa muncul pada penderita sindrom Turner di antaranya:

1. Masalah pada jantung, yang disebabkan oleh struktur fisiknya yang tidak sempurna.

2. Tingginya kemungkinan terkena diabetes dan tekanan darah tinggi.

3. Hilangnya pendengaran.

4. Masalah pada ginjal, yang meningkatkan kemungkinan tekanan darah tinggi dan infeksi saluran kemih.

5. Masalah yang terkait dengan tingkat imun tubuh, seperti diabetes, penyakit radang usus, dan hipotiroid.

6. Pendarahan pada saluran pencernaan.

7. Masalah gigi dan masalah penglihatan.

8. Skoliosis, atau tulang punggung yang melengkung, serta osteoporosis yang menyebabkan kerapuhan tulang.

9. Mengalami kesulitan dalam belajar.

10. Tekanan darah tinggi.

11. Masalah kesehatan mental.

12. Obesitas.

Selain daftar di atas, wanita dengan kondisi sindrom Turner biasanya juga cenderung sulit untuk bisa punya anak, Bunda. Kalau pun mereka bisa hamil, mereka akan dihadapkan dengan masalah tekanan darah tinggi dan diabetes kehamilan saat periode hamil tersebut, sehingga akan membutuhkan pengawasan dan perawatan lebih lanjut.