Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bertahun-tahun Berjuang Melawan Thalassemia, Conan Meninggal Dunia

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 22 May 2021 10:47 WIB

Conan pengidap Thalassemia
Kisah Perjuangan Anak 6 Tahun Melawan Thalassemia Beta Mayor hingga Meninggal/ Foto: Instagram @conan.crystal

Conan Gabriel Wijaya, anak sulung pasangan Andry Ganda dan Michelle Scarlet yang mengidap thalassemia beta mayor, meninggal dunia. Kabar ini disampaikan orang tua Conan di akun media sosial Instagram.

Conan meninggal setelah melewati beberapa kali komplikasi yang serius. Dalam beberapa unggahan terakhir orang tuanya di Instagram, bocah 6 tahun ini memang diketahui sedang menjalani perawatan di rumah sakit.

"Conan menyelesaikan pertarungannya dengan sangat tangguh. Melewati beberapa kali komplikasi yang sangat serius dan pada saat-saat terakhir masih melawan obat bius, berusaha bangun untuk makan dan mungkin masih mau sama kita disini," tulis orang tua Conan, dikutip dari Instagram @conan.crystal, Jumat (21/5/21).

Conan dikenal sebagai anak yang ceria. Ia saudara perempuannya, Crystal, selalu tampil kompak di berbagai kesempatan.

Menurut orang tuanya, kisah perjalanan Conan bukan soal bertarung melawan penyakitnya. Conan yang sudah terkena thalassemia sejak usia 7 bulan ini membuktikan bahwa dirinya mampu bertarung sampai akhir sambil terus tersenyum.

Banner Tanaman Hias Pengusir NyamukBanner Tanaman Hias Pengusir Nyamuk/ Foto: HaiBunda/ Mia Kurnia Sari

"Karena dengan tersenyum, kita lebih kuat menghadapi dunia. Dan terlebih lagi...karena hidup layak diperjuangkan."

Penyakit halassemia merupakan kelainan darah yang cukup tinggi dialami anak-anak Indonesia, Bunda. Menurut staf senior Divisi Hematologi-Onkologi Anak, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, Prof. Dr. dr. Pustika Amalia Wahidiyat, Sp.A (K), orang tua yang membawa gen thalassemia bisa menurunkan penyakit ini ke anak-anaknya.

"Bahayanya, tidak semua kasus bergejala. Jadi bisa saja Ayah atau Bunda merupakan karier thalassemia tanpa disadari," kata Puspita kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Thalassemia merupakan kelainan sel darah merah akibat abnormalitas genetik, yang diturunkan orang tua pada anaknya. Puspita menjelaskan bahwa sel darah manusia terbentuk dari molekul hemoglobin (Hb) yang berfungsi membawa oksigen untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

Pada kondisi thalassemia, satu atau lebih rantai pembentuk hemoglobin tidak terbentuk sempurna, sehingga sel darah merah mudah pecah. Akibatnya, anak akan mengalami anemia.

Jika Ayah dan Bunda pembawa gen thalassemia menikah, maka sesuai dengan pola pewarisan kelainan ini, terdapat 25 persen kemungkinan anak yang sehat, 50 persen anak sebagai pembawa sifat thalassemia sama seperti Ayah dan Bundanya, dan 25 persen sebagai thalasemmia mayor atau yang kita kenal dengan sakit thalassemia.

Lalu apa beda thalassemia minor dan mayor? Apa saja masalah kesehatan yang menjadi pertanda anak mengalami penyakit ini? Baca halaman berikutnya.

Simak juga penjelasan dokter tentang pentingnya skrining pra nikah untuk cegah thalassemia, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


BEDA THALASSEMIA MINOR DAN MAYOR

Conan pengidap Thalassemia

Kisah Perjuangan Anak 6 Tahun Melawan Thalassemia Beta Mayor hingga Meninggal/ Foto: Instagram @conan.crystal

Thalassemia dibagi menjadi dua, yakni minor dan mayor. Pada thalassemia minor, pasien tidak akan menunjukkan gejala atau dapat menunjukkan gejala anemia yang ringan.

Pada kondisi ini, pengidapnya akan menjadi pembawa sifat. Artinya, mereka bisa menurunkan gen thalassemia ke anaknya kelak.

Sementara itu, pada thalassemia mayor dapat terjadi kerusakan sel darah merah. Pengidapnya akan membutuhkan transfusi darah seumur hidup.

Gejala thalassemia

Gejala umum thalassemia adalah pucat yang dapat terlihat di kelopak mata bawah dan telapak tangan. Selain itu, perut akan membesar karena adanya pembengkakan limpa dan hati, sebagai kompensasi untuk membentuk darah lebih banyak juga menjadi tanda bahaya yang perlu diwaspadai.

Jika gejala ini tak segera ditangani dengan terapi, maka secara perlahan bentuk tulang wajah anak akan berubah dan warna kulit pun akan menghitam. Anak juga akan mengalami anemia yang menyebabkan tubuhnya kekurangan oksigen.

Lalu apakah thalassemia bisa dicegah? Baca penjelasan lengkap di halaman berikutnya.

MENCEGAH THALASSEMIA SEBELUM HAMIL

Conan pengidap Thalassemia

Kisah Perjuangan Anak 6 Tahun Melawan Thalassemia Beta Mayor hingga Meninggal/ Foto: Instagram @conan.crystal

Kepala UPT PKIA KIARA RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo, Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A (K) mengatakan bahwa thalassemia sebenarnya dapat dicegah sebelum Bunda hamil. Caranya dengan melakukan pemeriksaan atau skrining pra nikah.

"Thalassemia dapat dicegah lebih awal dengan pemeriksaan pra nikah. Asalkan para calon pasangan pengantin, baik laki-laki maupun perempuan mau melakukan screening pra nikah," ujar Rinawati.

Pemeriksaan ini dapat dilakukan di rumah sakit atau puskesmas. Beberapa skrining ini meliputi pemeriksaan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

"Skrining pra nikah bertujuan untuk mencegah penyakit genetik menurun dari orang tua kepada anak-anaknya. Melalui pemeriksaan ini nantinya, akan didapat gambaran mengenai riwayat kesehatan calon Ayah maupun Bunda," kata Riawati.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda