
parenting
Kasus COVID-19 Melonjak, KPAI Desak Kemendikbud Tunda Sekolah Tatap Muka Juli 2021
HaiBunda
Kamis, 01 Jul 2021 13:31 WIB

Kasus COVID-19 mengalami peningkatan selama beberapa pekan terakhir ini, Bunda. Kasus COVID-19 pada anak juga menjadi sorotan.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan bahwa kasus COVID-19 oada anak di Indonesia mecapai 12,5 persen. Case fatality rate (kasus kematian) COVID-19 pada anak di Indonesia pun mencapai 3-5 persen dan merupakan yang paling tinggi di dunia.
Peningkatan kasus COVID-19 ini membuat Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) membuat rekomendasi terkait hak kesehatan dasar anak di masa pandemi. Rekomendasi ini pun mencakup tentang sekolah tatap muka yang akan dilakukan bulan Juli mendatang.
Dalam rekomendasinya, KPAI meminta Kemendikbud menunda kembali sekolah tatap muka. Berikut isi rekomendasi KPAI yang ditujukan pada fasilitas kesehatan, pemerintah, dan masyarakat:
Fasilitas kesehatan
- KPAI merekomendasikan agar tetap menyelenggarakan pelayanan dan kesehatan dasar anak secara optimal seperti, imunisasi, pencegahan stunting, dan pelayanan anak sakit non Covid-19. Pelayanan ini termasuk pada ibu hamil dan melahirkan.
- Merekomendasikan untuk memisahkan RS Rujukan khusus Covid-19 dengan RS rujukan Penyakit Non Covid-19, termasuk rumah sakit khusus untuk kebutuhan anak dan ibu hamil.
- Mendorong Kementerian Kesehatan untuk memastikan ketersediaan ICU khusus Anak dan infrastruktur kesehatan yang mendukung perawatan anak terpapar Covid di setiap rumah sakit di Indonesia dan didukung oleh keberadaan tenaga kesehatan khusus anak.
- Mendorong transparansi data kasus Covid-19 pada anak di seluruh Indonesia, termasuk update data kasus Covid-19 setiap hari dengan data terpilah usia anak 0-18 tahun. Sehingga masyarakat yang mendapatkan informasi tersebut menyadari bahwa ada kasus anak terpapar Covid-19Â setiap hari.
Baca halaman berikutnya untuk tahu isi rekomendasi KPAI kepada pemerintah terkait pelaksanaan sekolah tatap muka.
Simak juga tips belajar online efektif selama di rumah, dalam video berikut:
REKOMENDASI KPAI UNTUK PEMERINTAH TERKAIT SEKOLAH TATAP MUKA
Kasus COVID-19 Melojak, KPAI Desak Kemendikbud Tunda Sekolah Tatap Muka Juli 2021/ Foto: iStock
Pemerintah pusat atau daerah
- Mendorong kebijakan yang holistik integratif baik pencegahan, penanganan, dan kebijakan makro pendukung. Di antaranya pengaturan PPKM Mikro maupun penerapan protokol kesehatan dengan tegas dan disiplin, meningkatkan 3T (Tracing, Tracking, Testing) secara agresif dan masif di setiap daerah, serta memperkuat strategi kebijakan pentahelik pada anak.
- Mendorong pemerintah untuk meningkatkan jumlah ketersediaan tenaga kesehatan dan relawan tenaga kesehatan dengan memastikan pemenuhan hak-haknya.
- Perlunya dibentuk Satgas Covid-19, khusus Perlindungan Anak sampai tingkat RT, agar fokus mengawasi protokol kesehatan, yakni 5M dan 1V, mitigasi pencegahan, mendampingi pelaksanaan 3T untuk memperkuat dukungan keluarga. Satgas dapat melibatkan kader kesehatan, pekerja sosial, psikolog, karang taruna, dan elemen terkecil di masyarakat dalam mengawasi dan memberikan dukungan, khususnya anak yang terpapar maupun terdampak pandemi Covid.
- Mendorong Pemerintah Daerah serta desa dan kelurahan untuk menyediakan shelter isolasi mandiri khusus anak dengan dukungan sarana prasarana sesuai kebutuhan anak.
- Mendorong layanan kesehatan untuk tetap mengupayakan pemberian ASI eksklusif bagi anak yang terpapar maupun terdampak Covid.
- Melakukan edukasi terus-menerus kepada masyarakat, termasuk orang tua dan anak-anak agar menjaga imunitas danmematuhi 5M dan 1V, serta membangun kesadaran masyarakat terhadap pandemi (sense of crisis). Orang dewasa, keluarga dan masyarakat harus melakukan upaya maksimal dan memiliki kesadaran penuh melaksanakan protokol kesehatan merupakan upaya prioritas dalam menjaga keselamatan anak-anak sebagai tanggung jawab para orang tua.
- Melakukan edukasi dan himbauan untuk menunda membawa anak ke rumah sakit dengan kondisi penyakit ringan, perlu menggencarkan edukasi tentang kondisi gawat darurat pada anak yang harus membawa anak ke rumah sakit untuk menurunkan mortality rate pada anak baik itu karena Covid-19, maupun penyakit non Covid-19.
- Mendorong Puskesmas di seluruh Indonesia untuk mengaktifkan kembali Posyandu sebagai sarana pemenuhan imunisasi dasar anak maupun vaksinasi Covid-19 anak usia 12-17 tahun dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
- Dalam hal vaksinasi anak 12-17 tahun, semua pihak harus mendorong percepatan layanan vaksinasi untuk seluruh anak Indonesia, termasuk yang di 3T. Layanan vaksinasi harus ramah anak, anak memahami tujuan vaksin, sehingga anak nyaman untuk menjalani vaksinasi.
- KPAI meminta Kemendikbud Ristek dan Kementerian Agama untuk secara tegas menunda pembukaan tatap muka sekolah pada bulan Juli 2021.
- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus didasarkan pada 5 SIAP, SIAP PEMDA, SEKOLAH,GURU, ORANG TUA, DAN ANAK dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan daerah dan positivity rate-nya di bawah 5 persen. Dinas Pendidikan dan sekolah dapat bekerjasama dan berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan, Satgas Covid-19, Puskesmas, atau ahli epideomologi. Walaupun PTM banyak diharapkan oleh masyarakat, perlu kehati-hatian untuk membuka PTM dengan mengutamakan hak hidup dan hak kesehatan anak, serta kepentingan terbaik bagi anak.
- Memperbanyak kampanye positif di sekitar anak dengan melibatkan anak sebagai agen untuk menjadi pelopor dalam pencegahan Covid untuk teman sebaya dan anak lainnya. Gerakan 'Aku Pakai Masker Supaya Virusnya Kalah' yang di sampaikan BNPB, SATGAS Covid Nasional, dan Organisasi Anak adalah contoh baik dan positif untuk memberikan kampanye jaga imun dan 5M plus 1V, serta melawan hoax dan disinformasi. Sehingga diharapkan kampanye positif ini terus berkembang, menjadi karya anak yang beragam dalam melawan pandemi dan menyediakan Informasi Layak Anak (ILA).
Baca halaman berikutnya untuk rekomendasi KPAI pada masyarakat dan keluarga.
REKOMENDASI UNTUK MASYARAKAT DAN KELUARGA
Kasus COVID-19 Melojak, KPAI Desak Kemendikbud Tunda Sekolah Tatap Muka Juli 2021/ Foto: iStock
Masyarakat atau keluarga
- Masyarakat untuk terus bahu membahu mendorong masyarakat dan keluarga untuk patuh pada 5 M dan 1V dengan terus mengedukasi kepada seluruh masyarakat, orang tua, dan anak.
- Mendorong informasi yang tepat dengan meningkatkan literasi informasi tentang Covid agar orang tua dan anak tidak menerima disinformasi terkait Covid-19.
- Keluarga tidak membawa anak ke luar rumah, kecuali sangat mendesak dan orang tua melakukan upaya pengasuhan kreatif, sehingga anak nyaman di rumah.
- Anggota keluarga yang terpaksa ke luar rumah untuk bekerja atau urusan lainnya, harus segera melakukan bersih diri sebelum berinteraksi dengan anak.
- Sekolah harus memperhatikan kesehatan mental anak dengan memberikan aktivitas kreatif dan menghibur secara online kepada anak-anak.
- Sekolah melakukan konsultasi online kepada para siswa maupun melakukan home visit kepada anak-anak sesuai dengan kebutuhan anak.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Simak Aturan Baru Menteri Nadiem Cs soal Sekolah Tatap Muka Sesuai Level PPKM

Parenting
KPAI Temukan Guru dan Murid Tak Pakai Masker saat PTM, Kok Bisa?

Parenting
Uji Sekolah Tatap Muka di Jakarta Digelar, Ini Hasil Evaluasi KPAI Bun

Parenting
10 Faktor Perlu Dipertimbangan Pemda Beri Izin Sekolah Tatap Muka

Parenting
Catat Bun, Ini Rambu-rambu dari UNICEF Jelang Pembukaan Sekolah


7 Foto
Parenting
7 Potret Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Siswa dan Guru Melepas Rindu
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda