PARENTING
3 Tips Menjaga Kesehatan dan Tumbuh Kembang Anak Selama Masa Pandemi
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Kamis, 22 Jul 2021 08:15 WIBMelindungi anak selama masa pandemi COVID-19 adalah tanggung jawab orang tua. Ayah dan Bunda perlu menjaga akan agar tidak sakit dan tetap ceria meski hanya di rumah saja.
Selain itu, kita juga perlu memastikan tumbuh kembang anak sudah sesuai usianya. Jangan sampai karena pandemi, kita melupakan tahapan penting pertumbuhan anak, khususnya anak balita.
"Di masa pandemi ini, hak anak yang terpenting adalah melindunginya dari COVID-19. Selain itu, penting pula memenuhi hak anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai usianya," kata Konsultan Tumbuh Kembang Anak, Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp. A(K), M.Si, dalam acara Peluncuran Buku Saku #BundaBangga Nestle DANCOW Nutritods via Zoom, Rabu (21/7/21).
Nah, berikut 3 tips menjaga kesehatan dan tumbuh kembang anak selama masa pandemi yang harus dipenuhi keluarga:
1. Nutrisi
Pada bayi, nutrisi utamanya adalah Air Susu Ibu (ASI). Setelah cukup usia, nutrisi bayi bisa dipenuhi dengan Makanan Pendamping ASI (MPASI).
"Nutrisi ini dapat membantuk struktur otak, dan organ lain dari anak yang penting untuk tumbuh kembangnya. Selain itu, nutrisi juga dibutuhkan untuk perlindungan anak untuk mencegah COVID-19. Nutrisi ini seperti hardware-nya anak," kata Soedjatmiko.
Anak yang kekurangan nutrisi, terutama protein, akan menjadi stunting. Pada tahun 2019, ada 27 persen balita yang mengalami stunting di Indonesia. Stunting dapat membuat kecerdasan anak menurun serta menimbulkan gangguan perilaku.
Dampak kekurangan nutrisi protein dan energi juga terlihat dari kemampuan membaca, sains, dan matematika anak, Bunda. Untuk itu, kita perlu memenuhi asupan nutrisi anak selama masa pandemi ini.
"Penuhi asupan protein hewani dan nabati, ditambahkan sayur dan buah karena itu bisa melindungi anak. Makan itu juga merupakan kebahagiaan bagi anak," ujar Soedjatmiko.
2. Stimulasi
Bila nutrisi adalah hardware, stimulasi merupakan software untuk mengaktifkan otak anak. Salah satu stimulasi yang mudah dilakukan orang tua ke anak adalah bermain. Menurut kajian UNICEF tahun 2014, bermain bersama orang tua atau pengasuh bisa meningkatkan perkembangan kognitif anak, kemampuan bicara, dan respons emosi Bunda.
"Contoh stimulasi adalah bermain. Saat anak bermaib, dia bisa dipuji dengan kasih sayang. Stimulasi bisa dilakukan di rumah misalnya saat anak belajar berjalan atau bicara," kata Soedjatmiko.
Stimulasi lanjutan juga dapat diberikan terutama pada anak usia di atas 1,5 tahun. Beberapa contohnya adalah mengajak anak berdoa, beribadah, membacakan dongeng, bernyanyi bersama, atau melakukan aktivitas kesukaan anak sesuai usianya.
Selama masa pandemi ini, Bunda yang bekerja di rumah tetap bisa melakukan stimulasi ya. Soedjatmiko mengajak para orang tua bekerja ntuk melakukan aktivitas bersama anaknya di rumah, seperti mencuci piring, membantu memasak, atau menggambar di samping Bunda yang sedang work from home (WFH).
"Anak akan merasa dilibatkan dan disayang oleh orang tuanya. Kalau dijauhkan, anak justru tidak gembira. Ingat ya, jangan lupa hargai sekecil apa pun usahanya karena dia akan senang," ungkap Guru Besar FKUI ini.
Baca halaman berikutnya ya, Bunda.
Simak juga panduan isolasi mandiri pada anak yang kena COVID-19, dalam video berikut:
(ank/som)
PROTEKSI ANAK DENGAN IMUNISASI
Halaman Selanjutnya
Simak video di bawah ini, Bun:
3 Perlengkapan Isolasi Mandiri untuk Anak yang Terpapar Covid-19
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Komorbid COVID-19 pada Anak yang Perlu Diwaspadai Menurut Dokter
11 Tanda Anak Harus Segera Dibawa ke RS Saat Isoman, Napas Cepat hingga Demam
Kasus COVID-19 Meningkat, KPAI Minta Pemerintah Sediakan Faskes ICU & NICU Anak
Ibunda Ungkap Pesan Terakhir Bocah 13 Tahun Sebelum Meninggal karena COVID-19
TERPOPULER
11 Cara Membuat Pasangan Nyaman dan Merasa Dihargai
Hindari Ucapkan "Tunggu, Saya Cek Dulu", Ini 9 Kalimat yang Justru Bikin Pekerja Diremehkan
50 Kata-kata Maulid Nabi 2025 Penuh Makna dan Menyentuh Hati
Studi: Rata-rata Kelamin Pria di Dunia Makin Panjang, Adakah Risikonya untuk Kesuburan?
Panduan Stimulasi Bayi 4 Bulan: Ide Aktivitas dan Tips untuk Dukung Perkembangannya
REKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Maskara Waterpoof dan Bikin Lentik Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Obat Maag Cair yang Aman untuk Anak, Pilih yang Terbaik & Ampuh untuk Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Loose Powder untuk Kulit Kering hingga Berminyak
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Anak untuk Mengatasi Susah Buang Air Besar
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Skincare Anak 8 Tahun yang Aman dan Cara Memilihnya yang Tepat
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
11 Cara Membuat Pasangan Nyaman dan Merasa Dihargai
Panduan Stimulasi Bayi 4 Bulan: Ide Aktivitas dan Tips untuk Dukung Perkembangannya
Hindari Ucapkan "Tunggu, Saya Cek Dulu", Ini 9 Kalimat yang Justru Bikin Pekerja Diremehkan
Studi: Rata-rata Kelamin Pria di Dunia Makin Panjang, Adakah Risikonya untuk Kesuburan?
Hati-Hati! Kesalahan Menyimpan Minyak Goreng Bisa Bikin Masakan Tak Enak Menurut Pakar
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Ini Batas Waktu Azizah Salsha Bisa Rujuk dengan Pratama Arhan
-
Beautynesia
5 Tanda Dia Tidak Akan Pernah Mencintaimu, Jangan Abaikan!
-
Female Daily
Bikin Kulit Sehat, Ini Pengalaman Saya Nyobain Skin Booster di ERHA Ultimate!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Foto Transformasi Dwayne Johnson Tampil Lebih Kurus di Venice, Bikin Fans Kaget
-
Mommies Daily
7 Tips agar Anak Terhindar dari Sikap Tone Deaf, Ini Penjelasan Psikolog