Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bahaya COVID-19 Anak, Bocah 3 Tahun Koma dan Saturasi Sempat Rendah

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 25 Jul 2021 16:35 WIB

Ilustrasi anak sakit
ilustrasi anak sakit/ Foto: iStock

Seorang anak laki-laki berusia tiga tahun mengalami koma karena hipoksia, Bunda. Bocah asal Malaysia itu alami koma setelah kadar oksigen darahnya turun menjadi 37 persen karena COVID-19. Hal ini diungkap oleh seorang politisi bernama Lee Khai Ming di media sosial.

Seorang politisi bernama Lee Khai Ming berbagi dalam sebuah posting Facebook bahwa ketiga anggota keluarga telah didiagnosis dengan COVID-19. Ming membagikan kejadian traumatisnya itu sebagai pengingat bahwa COVID-19 bisa menyerang berbagai kalangan usia, termasuk anak-anak, Bunda.

Ketika anak laki-laki itu pingsan, keluarganya mencoba menghubungi 999 (sambungan darurat di Malaysia) tetapi gagal memanggil ambulans. Keluarga kemudian menghubungi tim Lee, yang segera datang membantu mereka setelah menerima telepon.

Lee mengatakan ini bukan keadaan darurat pertama yang mereka tangani. Dari sebuah video dari insiden tersebut menunjukkan beberapa tenaga kesehatan memberikan oksigen kepada bocah itu di rumah dan kemudian membawanya ke mobil.

Banner Hal Aneh di Indonesia Menurut Orang Malaysia

Lee mengatakan anak itu berhasil dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Lee pun mengaku mulai menangis tak terkendali setelah melihat keadaan anak tersebut.

"Sangat-sangat mengkhawatirkan melihat kondisi anak itu," katanya, dilansir World of Buzz.

Staf medis di rumah sakit segera merawat anak tersebut, yang kini dikatakan dalam kondisi kritis, Bunda.

Di Malaysia, tak hanya lansia yang merasakan dampak buruk COVID-19 karena kelompok usia yang lebih muda kini mengisi unit perawatan intensif (ICU) di rumah sakit.

Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga kisah bayi 29 hari tertular Corona dan meninggal:

[Gambas:Video Haibunda]




PASIEN USIA LEBIH MUDA PENUHI ICU MALAYSIA

Ilustrasi anak sakit

ilustrasi anak sakit/ Foto: iStock

Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan bahwa berdasarkan Pusat Kesiapsiagaan dan Respons Krisis Nasional (CPRC) dan layanan rumah sakit CPRC, lebih banyak individu berusia 40-an dan 50-an yang dirawat di ICU dibandingkan dengan warga lanjut usia berusia 60 tahun ke atas, Bunda.

"Situasi ini membuktikan bahwa vaksin telah membantu mengurangi infeksi COVID-19 di kalangan rentan dan lanjut usia," katanya dalam sebuah pernyataan pada 21 Juli.

"Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan (KKM) ingin terus mengimbau masyarakat Malaysia, terutama dari kelompok usia 18 hingga 59 tahun untuk mendaftar, sesuai janji yang ditetapkan, dan hadir untuk mendapatkan vaksin COVID-19."

Kembali lagi soal COVID-19 yang juga menyerang anak. Bagaimana gejalanya? Baca kelanjutannya di halaman berikut.

GEJALA COVID-19 PADA ANAK, BUNDA PERLU WASPADA

Stay at home quarantine coronavirus pandemic prevention.Mother and daughter in protective medical masks standing near on window and looks out window.

ilustrasi anak dipakaikan masker/ Foto: Getty Images/iStockphoto/virojt

Lembaga Biologi Molekuler Eijkman pernah melakukan analisa klinis pada kasus anak beserta angka prevalensinya. Studi tersebut dimuat dalam Journal of Clinical Virology Plus yang melibatkan 1.973 pasien COVID-19 di bawah usia 18 tahun.

Hasilnya, ada 208 pasien anak dinyatakan positif COVID-19. Sebanyak 140 di antaranya tidak mengalami gejala, sedangkan 68 pasien mengeluhkan sejumlah gejala.

Artinya, hanya 32,7 persen kasus COVID-19 pada anak yang bergejala. Kasus berat pada anak sangat jarang terjadi. Namun sangat besar risiko mereka membawa virus Corona karena didominasi kasus tanpa gejala.

Tiga gejala yang paling umum ditemukan yaitu batuk (57,4 persen), kelelahan (39,7 persen), serta demam (36,8 persen). Sedangkan 15 anak lainnya mengeluhkan gejala berat seperti sesak napas yang sebagian besar terjadi pada bayi.

Bagaimana dengan kadar saturasi normal pada anak? Mengutip detikcom, anak yang sehat memiliki kadar saturasi oksigen 95-100 persen. Jika kadar oksigen rendah, anak mungkin memerlukan terapi oksigen.

Sementara, kadar saturasi oksigen normal pada dewasa sama dengan anak-anak yakni sekitar 95-100 persen. Jika lebih rendah, orang tersebut mungkin memilikki masalah pada paru-paru dan butuh pengobatan yang tepat. Orang dewasa dengan saturasi oksigen di bawah 92 persen membutuhkan terapi oksigen tambahan.


(aci/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda