Pentingnya Memahami Isi Buku Kesehatan Ibu & Anak Selama Pandemi

Soft focus of happy mother with newborn baby

Pentingnya Memahami Isi Buku Kesehatan Ibu & Anak (KIA) Selama Pandemi/ Foto: iStock

Di masa pandemi COVID-19 ini, orang tua memiliki tugas penting menjaga kesehatan anak-anaknya. Selain soal kesehatan, Bunda juga perlu memantau tumbuh kembang buah hati ya.

Pemeriksaan tumbuh kembang anak selama masa pandemi ini menjadi terbatas. Untuk itu, orang tua memiliki tugas baru untuk memantau tumbuh kembang anaknya sendiri di rumah.

Nah, untuk memudahkan Ayah dan Bunda, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyediakan layanan melalui buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Buku ini telah melalui revisi di tahun 2020 dan bisa diisi oleh orang tua selama masa pandemi.

Sejauh ini, banyak orang tua sudah memiliki buku KIA untuk memantau kesehatan dan tumbuh kembang anaknya. Namun, pemanfaatan buku ini perlu ditingkatkan, apalagi selama masa pandemi.

"Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018 menunjukkan bahwa kepemilikan buku KIA pada ibu hamil adalah 75,2 persen da balita adalah 65,9 persen. Tingkat pemanfaatannya perlu didorong bersama-sama," kata Koordinator Poksi Kesehatan Balita dan Anak Usia Prasekolah, dr. Ni Made Diah, P.L.D., MKM, dalam Webinar Pentingnya Buku KIA untuk Orangtua Pantau Kesehatan dan Tumbuh Kembang Anak di Masa Pandemi via Zoom, Kamis (29/7/21).

"Menurut data, pemberian imunisasi yang tertulis di buku KIA baru 70 persen, sedangkan pemantauan pertumbuhan 57,6 persen. Ini menjadi tantangan kita untuk kolaborasi dengan semua pihak," sambungnya.

Kepemilikan buku KIA berlaku sejak Bunda hamil hingga bayi lahir dan menjadi anak usia dini, yakni 6 tahun. Dalam buku ini, terdapat lembar yang menunjukkan kesehatan dan tumbuh kembang Si Kecil.

"Buku KIA ini home base record untuk keluarga, ibu, kader, PKK, atau yang mengelilingi anak PAUD seperti guru. Tenaga kesehatan juga dibutuhkan untuk fasilitasi orang-orang memahami buku KIA," ujar Diah.

Dalam buku KIA, ada dua bagian, yakni untuk ibu hamil dan anak. Masing-masing memiliki lembar hijau yang ditujukan untuk tenaga kesehatan, serta lembar kuning yang berisi informasi bagi orang tua.

Lalu apa saja yang ada di dalam buku KIA untuk dipahami orang tua? Baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga tips menjelaskan ke anak tentang bahaya COVID-19, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

ISI LENGKAP BUKU KIA

Pentingnya Memahami Isi Buku Kesehatan Ibu & Anak (KIA) Selama Pandemi/ Foto: kesga.kemkes.go.id

Dalam buku KIA terdapat lembar-lembar yang berisi informasi penting untuk orang tua. Khusus untuk anak, Bunda bisa melihat rinciannya di daftar isi buku KIA, yang berisi:

1. Catatan

Identitas anak
Pelayanan kesehatan neonatus
Pelayanan Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
Kurva pertumbuhan
Imunisasi
Pemberian vitamin A dan obat cacing
Ringkasan pelayanan MTBS
Rujukan

2. Informasi

Bayi baru lahir
Kondisi balita
Bayi, anak balita 6-24 bulan
Anak balita 2-3 tahun
Anak balita 3-4 tahun
Anak balita 4-5 tahun
Anak 5-6 tahun
Kelas Ibu balita

Beberapa informasi lain juga disediakan di buku KIA ini, seperti pola asuh anak usia 1,5 sampai 6 tahun, pelayanan kesehatan balita (seperti tanda bahaya balita dan warna tinja anak), pemenuhan gizi anak melalui ASI dan MPASI, dan perawatan bayi atau anak usia dini.

Nah, dalam buku KIA ini juga terdapat check list tumbuh kembang anak dari usia 29 hari sampai 6 tahun, Bunda. Check list ini bisa diisi secara mandiri di rumah ya.

Bila check list tidak lengkap sesuai usia anak, Bunda bisa hubungi kader atau tenaga kesehatan setempat. Sesuai rujukan tenaga kesehatan, anak bisa dibawa ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa.

Buku KIA sudah tersedia di Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Bunda bisa mendapatkan file elektronik buku KIA di https://kesga.kemkes.go.id atau menggunakan aplikasi M-KIA yang bisa di-download di Google Playstore.