Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Belajar dari Web Series Little Mom, Ini 3 Cara Didik Anak Perempuan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 24 Sep 2021 19:20 WIB

Close up of two children holding hands on the beach sand, summertime friendship concept.
Ilustrasi Bergandengan Tangan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/cienpies

Web series Little Mom sudah mulai tayang di platform layanan hiburan berbayar sejak 10 September 2021. Episode perdana serial ini banyak mencuri perhatian penonton dan sempat trending di berbagai negara lho, Bunda.

Little Mom menceritakan kisah Naura (Natasha Wilona) yang hamil di luar nikah saat remaja. Naura adalah remaja 16 tahun yang kehidupannya hampir sempurna. Tak hanya cantik, dia juga dikenal berprestasi dan jadi anak kebanggaan orang tuanya.

Suatu hari, Naura yang bercita-cita jadi dokter kandungan ini justru hamil di luar nikah. Ia dihamili teman satu sekolahnya, Yuda (Teuku Rassya), siswa populer dan atlet basket sekolah.

Padahal, Naura berjanji kepada ayahnya untuk tidak berpacaran. Ia diminta untuk fokus belajar dan menggapai cita-citanya.

Banner Tips Parenting Anak Cerdas

Kehidupan Naura langsung hancur saat mengetahui dirinya hamil. Di saat inilah, muncul sosok Keenan (Al Ghazali), yang selalu ada untuk Naura.

Serial Little Mom banyak menarik perhatian karena jalan ceritanya yang tak biasa. Dari serial ini, ada beberapa pelajaran penting yang bisa dipetik orang tua untuk mendidik anak perempuan, Bunda.

Lalu bagaimana seharusnya Bunda mendidik anak perempuan? Seperti dikutip dari buku 1001 Cara Bicara Orangtua dengan Remaja oleh Johns Hopkins Center for Communication Programs dan Direktorat Bina Ketahanan Remaja BKKBN berikut tiga cara mendidik anak perempuan:

1. Beri pemahaman tentang pendidikan seksual sejak dini

Pendidikan seksual adalah hal penting yang perlu dijelaskan ke anak sejak dini. Bunda mesti paham bahwa saat remaja, anak perempuan bisa memiliki rasa ketertarikan dengan lawan jenisnya.

Sayangnya, pembicaraan tentang seksualitas pada anak dan remaja masih sering dianggap tabu. Padahal, anak sebaiknya mendapatkan pendidikan seksual sejak dini dari orang tuanya, bukan dari sumber lain.

"Pembicaraan mengenai pubertas dan pendidikan seksual sebaiknya sudah dilakukan sejak usia dini, seperti pengenalan terhadap anggota tubuh, menjaga diri, hingga pembahasan mengenai pubertas dan seksualitas," kata tim penyusun buku.

Nah, diskusi mengenai pendidikan seksual enggak bisa cuma sekali atau dua kali ya. Bunda perlu berdiskusi berkali-kali, biasanya sesuai dengan topik yang ditanyakan anak atau yang jadi perhatian orang tua.

Simak cara didik anak perempuan lain, di halaman berikutnya.

Intip juga potret anak Ariel NOAH & Sarah Amalia yang sudah remaja, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

CARA DIDIK ANAK PEREMPUAN: BIKIN DIA MERASA NYAMAN DENGAN ORANG TUANYA

Anak Remaja

Ilustrasi Ibu dan Anaknya/ Foto: iStock

2. Diskusikan tentang batasan berpacaran

Masa pubertas membuat anak remaja tertarik pada lawan jenis. Tak heran banyak remaja perempuan sudah mulai berpacaran nih, Bunda.

Sebenarnya, setiap keluarga memiliki konsep yang berbeda-beda tentang pacaran. Demikian pula soal batasan dan aturannya.

Karena anak kita adalah subjek utama dalam masalah ini, alangkah baiknya mengajak dia berdiskusi sebelum memutuskan berpacaran. Libatkan anak kita dalam menyusun definisi, batasan, dan aturan berpacaran.

"Diskusi kedua pihak tentang definisi pacaran dan batasannya mungkin terjadi berkali-kali. Orang tua boleh menyampaikan pendapat dan alasannya, termasuk pengalamannya. Anak pun bisa dipersilakan untuk mengemukakan argumennya."

Ketika anak meminta izin atau memberi tahu mereka berpacaran, Bunda perlu menerima informasi tersebut sambil mengingatkan tentang batasan dan nilai-nilai yang dipegang keluarga ya.

3. Luangkan waktu bersama anak dan buat dia nyaman

Orang tua perlu menciptakan suasana yang nyaman agar anak mau terbuka dengan masalahnya. Sikap ini juga bisa membuat anak percaya dengan orang tuanya, Bunda.

Cara membuat anak perempuan nyaman adalah dengan menghabiskan waktu bersama. Kita tak hanya bisa mengetahui perasaan anak, tapi juga kehidupan dan lingkup pergaulannya lho.

Sejak anak kecil, Ayah atau Bunda perlu meluangkan waktu untuk sekedar menjemput sekolah, les, atau menemani anak belajar. Saat beranjak remaja, kita bisa ajak nonton film bareng.

Pilihlah film-film tertentu yang bisa menjadi sarana menerangkan dunia remaja ke anak perempuan. Misalnya, bahaya melakukan hubungan seksual di luar nikah atau kekerasan dalam berpacaran.

Untuk selalu berada di kehidupan anak dan membuatnya nyaman memang tak mudah. Kuncinya adalah mendengarkan mereka dan tidak memaksa untuk bicara, Bunda.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda