PARENTING
Cek Saturasi, Cara Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Minggu, 19 Dec 2021 19:30 WIBPenyakit Jantung Bawaan (PJB) anak perlu diwaspadai, terutama pada bayi baru lahir, Bunda. PJB merupakan salah satu penyakit kongenital yang masih jadi perhatian di dunia.
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) mengatakan bahwa di antara PJB, yang perlu diwaspadai adalah jenis PJB kritis. Pada kondisi ini, tanda-tanda sakit umumnya tidak dikenali ketika bayi baru lahir
"Ini tipikal pada bayi. Baru lahir terlihat bagus, tapi beberapa saat kemudian terjadi perburukan, kemudian meninggal. Kita tidak tahu masalahnya, setelah dilakukan penyelidikan ternyata ini adalah penyakit jantung bawaan kritis," kata Piprim dalam acara Media Briefing bersama IDAI via Zoom, belum lama ini.
Segera setelah bayi lahir, penting sekali untuk mendeteksi penyakit jantung bawaan ini, Bunda. Tujuannya agar kita dapat menyelamatkan bayi dan menurunkan angka kematian akibat PJB.
"Satu nyawa begitu berharga bagi kita semua. Jadi, upayakan agar tidak ada korban yang berjatuhan karena deteksi dini tidak berlangsung baik," ujar Piprim.
Dalam kesempatan yang sama, DR. Dr. Risma Kerina Karan, Sp.A(K) mengatakan bahwa PJB terjadi pada 6 hingga 11 per 1000 kelahiran hidup. Lalu, 25 persen PJB adalah PJB kritis yang mengancam nyawa.
Deteksi dini dengan skrining dibutuhkan untuk membantu mengidentifikasi beberapa kasus untuk menegakkan diagnosis serta pengobatan. Salah satu skrining awal untuk deteksi PJB yakni mengecek saturasi dengan oksimeter.
Deteksi PJB kritis pada bayi baru lahir
Nah, berikut penjelasan lengkap skrining PJB kritis pada bayi tampak sehat di usia 24 sampai 48 jam atau sebelum dipulangkan:
- Hasil saturasi kurang dari 90 persen di tangan kanan atau kiri artinya skrining positif. Bayi dapat segera dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan medis.
- Hasil di atas 95 persen di tangan kanan dan kaki, serta perbedaan kurang 3 persen di tangan kanan dan kaki, artinya skrining negatif.
- Hasil antara 90 sampai 95 persen di tangan kanan dan kaki atau perbedaan lebih dari 3 persen, artinya bayi harus menjalani skrining ulang 1 jam kemudian, dengan ketentuan:
- Bila hasilnya masih sama setelah dilakukan skrining lanjutan lagi (1 jam kemudian diulang lagi), maka hasil skrining positif.
- Bila hasil kurang dari 90 persen di tangan kanan dan kaki, artinya skrining positif.
- Jika hasil lebih dari 95 persen dan perbedaan kurang 3 persen, maka skrining negatif.
Perlu diingat, meski hasil cek saturasi anak di atas 95 persen, tekanan nadi tetap harus diperiksa. Bila tidak teraba, bayi perlu menjalani skrining jantung dengan echokardiografi.
Sementara bila nadi teraba, dokter akan melihat respons bayi, asupan nutrisi, pernapasannya cepat atau tidak, detak jantung, riwayat keluarga dengan PJB, serta ada atau tidaknya murmur. Jika semua baik-baik saja, bayi bisa dipulangkan dengan tindak lanjut rawat jalan yang telah disesuaikan.
Sedangkan bila ditemukan tanda-tanda tersebut, bayi bisa tetap di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
"Pertimbangkan untuk tetap di rumah sakit sampai skrining jantung dengan echokardiografi dilakukan," ujar Risma yang kini menjabat Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Neonatalogi IDAI ini.
PJB kritis memang perlu diwaspadai. Lalu apa gejala dan dampak bila bayi PJB kritis terlambat ditangani? Baca halaman berikutnya ya.
Simak juga berat rata-rata bayi baru lahir, dalam video berikut:
(ank/som)
GEJALA PJB KRITIS PADA BAYI
Halaman Selanjutnya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Menkes Ungkap 7.000 Bayi Indonesia Meninggal Setiap Tahun, Ini Penyebabnya Bunda
8 dari 1.000 Anak Lahir Idap PJB, Simak Cara Deteksi Dininya Bun!
Kenali Gejala Hipertensi Paru pada Anak, Penyebabnya Bisa karena PJB
Haru! Perjuangan Para Bunda Rawat Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan
TERPOPULER
7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3
12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara
11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun
10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan
15 Kalimat yang Sering Digunakan Orang dengan EQ Rendah
REKOMENDASI PRODUK
10 Susu Penambah Nafsu Makan Anak untuk Mengoptimalkan Berat Badan
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Parfum untuk Ibu Hamil yang Aman Digunakan
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Lotion Bayi yang Wanginya Tahan Lama, Aman & Lembapkan Kulit Si Kecil
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Makeup Palette Lengkap untuk Sehari-hari
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Test Pack yang Tersedia di Apotek dan Harganya
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3
10 Resep Masakan untuk Anak 2 Tahun yang Susah Makan
12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara
11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Perjalanan Karier Andhara Early, dari Runner Up Gadis Sampul hingga Sukses Jualan Basreng
-
Beautynesia
7 Alasan Kamu Harus Nonton Frankenstein (2025), Sudah Tayang di Netflix!
-
Female Daily
Dreamgirls The Musical oleh Glitz Production Hadirkan Sentuhan Pesona Broadway di Jakarta
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Pernikahan Viral, Pengantinnya Bagi-bagi Tas Impor ke Bridesmaid di Pelaminan
-
Mommies Daily
Kenalan dengan Gaya Bercinta Sagitarius, Penuh Petualangan dan Seru!