Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

4 Tanda Si Kecil Alergi Telur, Mulai dari Gatal-gatal hingga Batuk

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Jumat, 11 Feb 2022 18:01 WIB

Top view and close up image of organic chicken eggs are one of the food ingredients on the restaurant table in the kitchen to prepare for cooking. Organic chicken eggs food ingredients concept
Ilustrasi anak alergi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Kwangmoozaa

Jakarta - Telur diketahui merupakan salah satu makanan penyebab alergi yang paling umum untuk anak-anak. Gejala anak alergi telur biasanya terjadi beberapa menit hingga beberapa jam setelah anak makan telur atau makanan yang mengandung telur Bunda. 

Melansir dari laman Todays Parent, tanda dan gejala anak alergi telur bisa ringan hingga parah seperti ruam kulit, gatal-gatal, hidung tersumbat, hingga muntah dan masalah pencernaan lainnya. Dalam kasus yang lebih serius alergi telur dapat menyebabkan anafilaksis yaitu reaksi yang dapat mengancam jiwa Si Kecil Bunda.

Alergi telur bisa terjadi sejak bayi. Kebanyakan anak, tapi tidak semuanya dapat mengatasi alergi telur mereka sebelum remaja Bunda.

Penyebab anak alergi telur

Alergi telur terjadi ketika sistem kekebalan secara keliru mengidentifikasi satu atau lebih protein dalam telur sebagai hal berbahaya dan melancarkan serangan, melepaskan bahan kimia yang menyebabkan reaksi alergi. Telur mengandung beberapa protein di bagian kuk dan putihnya, dan anak-anak mungkin hanya alergi terhadap protein tertentu. 

“Bagian paling sering membuat anak alergi dari telur adalah putihnya, dan itu menyebabkan gejala yang lebih serius,” kata Maria Triassi Asper ahli alergi di The Hospital for Sick Children di Toronto dikutip dari laman Todays Parent, Selasa (8/2). 

Tanda anak alergi telur

Reaksi alergi telur bervariasi dari orang ke orang dan biasanya terjadi segera setelah terpapar telur Bunda. Berikut tanda alergi telur pada anak melansir dari laman Mayo Clinic

  1. Peradangan kulit atau gatal-gatal, ini adalah reaksi alergi telur yang paling umum. 
  2. Hidung tersumbat, pilek, dan bersin. 
  3. Gejala pencernaan, seperti kram, mual, dan muntah. 
  4. Tanda dan gejala asma seperti batuk, mengi, sesak dada, atau sesak napas. 
Banner Trik Berburu Minyak GorengBanner Trik Berburu Minyak Goreng/ Foto: HaiBunda/Novita Rizki

Reaksi alergi yang parah dapat menyebabkan anafilaksis, yaitu keadaan darurat yang mengancam jiwa. Kondisi memerlukan suntikan epinefrin segera dan harus dibawa ke IGD Bunda. Tanda dan gejala anafilaksis meliputi:

  1. Penyempitan saluran udara, termasuk tenggorokan yang bengkak atau benjolan di tenggorokan yang membuat anak sulit bernapas. 
  2. Sakit perut dan kram. 
  3. Denyut nadi cepat. 
  4. Syok, dengan penurunan tekanan darah yang parah, dirasakan sebagai pusing hingga kehilangan kesadaran. 

Simak penjelasan lain di halaman berikutnya ya Bunda.

Simak juga video tentang 4 tanda Si Kecil mengalami alergi dan cara mengatasinya:

[Gambas:Video Haibunda]




PERAWATAN SAAT ANAK ALERGI TELUR

Top view and close up image of organic chicken eggs are one of the food ingredients on the restaurant table in the kitchen to prepare for cooking. Organic chicken eggs food ingredients concept

Ilustrasi telur/Foto: Getty Images/iStockphoto/Poravute

Jika Bunda menduga Si Kecil mengalami reaksi alergi ringan terhadap telur untuk pertama kalinya, seperti rasa gatal di dalam mulut, Bunda harus segera membawanya ke dokter ya Bunda. Jika reaksi berlanjut atau terlihat lebih dari satu gejala ringan, segera hubungi fasilitas kesehatan Bunda. 

Di rumah sakit, anak akan diperiksa dan mungkin dirawat dengan epinefrin yaitu obat yang dapat menghentikan reaksi. Si Kecil juga dapat diobati dengan obat lain, seperti steroid dan antihistamin untuk meredakan gejala seperti gatal-gatal dan mengi.

Setelah anak didiagnosis alergi telur, mereka akan diberi resep injektor otomatis epinefrin. Bunda dan siapa pun yang merawat Si Kecil harus selalu menggunakannya jika terjadi paparan yang tidak disengaja.

Jika anak Bunda secara tidak sengaja makan telur dan mengalami reaksi yang parah, dokter merekomendasikan pemberian epinefrin segera. Tetapi jika seorang anak hanya memiliki satu gejala, seperti gatal-gatal, Bunda bisa menunggu dan melihat bagaimana reaksinya berkembang. 

Namun, jika reaksi berlanjut atau gejala kedua muncul, injektor otomatis epinefrin perlu diberikan. Karena menunda pengobatan dengan epinefrin dapat menyebabkan insiden kematian yang lebih tinggi dan hasil yang buruk.


(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda