
parenting
3 Penyebab Anak Berpotensi Jadi Pelaku Bullying, Salah Satunya Kurang Tidur
HaiBunda
Rabu, 18 May 2022 04:00 WIB

Jakarta - Masalah bully pada anak-anak perlu mendapat perhatian lebih ya, Bunda. Pasalnya bukan hanya menjadi korban, anak bisa saja berpotensi sebagai pelaku bullying. Untuk itu perlu dukungan Bunda dan Ayah agar dapat melihat lebih dini tanda-tandanya, sehingga anak terhindar dari masalah prilaku tersebut.
Melansir dari laman Reader's Digest, bullying adalah perilaku yang disengaja, agresif, dan berulang yang melibatkan ketidakseimbangan kekuatan sehingga salah satu pihak dirugikan. Namun, perhatian harus dilakukan pada kedua anak yang terlibat Bunda, baik korban ataupun pembulinya.
Baca Juga : 6 Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Mendidik |
Banyak orang berasumsi bahwa anak-anak yang membuli adalah anak nakal. Tetapi banyak anak yang berperilaku baik juga terlibat dalam intimidasi ini lho, Bunda. Terkadang mereka menjadi pelaku karena ingin menyesuaikan diri dengan sekelompok anak yang melakukan bullying.
Anak-anak yang menginginkan perhatian juga bisa menjadi pembuli Bunda. Mereka mungkin tidak mengerti bagaimana tindakan atau kata-kata mereka berdampak pada anak-anak lain. Anak-anak yang dibuli pun, baik di rumah maupun di sekolah, sering juga menjadi pelaku bullying.
Jika Bunda mendengar tau menemukan bahwa anak Bunda menjadi pembuli, mulailah berbicara dengan anak. Bersikaplah terbuka dan langsung tanya beberapa hal seperti berikut ini.
“Guru kakak memberi tahu Bunda bahwa kakak terlibat dalam beberapa intimidasi di sekolah. Bisakah kakak memberi tahu Bunda apa yang terjadi?”
Beri anak ruang untuk menjelaskan apa yang terjadi dan bagaimana perasaan mereka tentang hal itu. Jika masih belum jelas dari mana perilaku itu berasal, seorang profesional kesehatan mental dapat membantu Bunda untuk mengetahuinya. Anak-anak yang menggertak biasanya memiliki tantangan emosional yang mendasarinya.
"Penting untuk diingat bahwa anak-anak tidak menggertak atau membuli karena mereka adalah anak-anak nakal. Anak-anak terlibat dalam semua jenis perilaku yang tidak mencerminkan siapa mereka sebagai pribadi. Mereka masih mencari tahu. Mereka bisa menjadi anak-anak yang baik meski telah membuat beberapa kesalahan," kata Jamie Howard, PhD, direktur Program Stres dan Ketahanan di Child Mind Institute, New York dikutip dari laman Child Mind Institute.
Tanda anak melakukan buli
Anak yang membuli biasanya mencoba untuk mengalihkan kesalahan kepada korban daripada diri mereka sendiri. Konselor profesional berlisensi, Jay Clark mengatakan bahwa perilaku yang cenderung berkorelasi dengan intimidasi terjadi ketika seorang anak gagal untuk mengenali tindakan mereka ketika menghadapi masalah.
Emosi pada anak dapat dengan cepat meningkat intensitasnya sehingga cenderung menjadi bullying, dan mereka merasa dibenarkan untuk memperlakukan anak lain dengan buruk.
Tanda paling mudah dikenali apakah Si Kecil suka membully atau tidak di luar rumah. Klik di halaman selanjutnya ya!
Simak juga yuk cerita Asri Welas mengenai anaknya yang pernah jadi korban bully di video berikut ini:
TANDA ANAK JADI PEMBULI
Tanda anak jadi pelaku bullying/ Foto: Getty Images/iStockphoto/shironosov
Jika Bunda curiga Si Kecil menjadi pembuli, berikut tanda-tanda yang bisa Bunda kenali untuk mengubah pola parenting di rumah:
1. Anak memiliki teman yang suka membuli
Anak-anak yang membuli seringkali tidak kekurangan teman. Pada kenyataannya, mereka biasanya memiliki jaringan pertemanan yang besar serta kelompok yang lebih kecil dan intim yang mendorong perilaku intimidasi tersebut.
Tidak ada orangtua yang ingin mengetahui bahwa anak mereka berperilaku buruk terhadap siswa lain. Namun, jika teman anak Bunda jahat terhadap anak-anak lain, atau jika mereka terlibat dalam beberapa jenis intimidasi lain, anak Bunda mungkin juga berpartisipasi dalam intimidasi itu.
2. Anak sulit tidur
Studi 2011 oleh University of Michigan, yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Medicine, mengungkapkan anak-anak dengan kecenderungan agresif atau intimidasi dua kali lebih mungkin untuk menunjukkan masalah pernapasan saat tidur seperti mendengkur atau kantuk di siang hari.
Meskipun penelitian ini tidak membuktikan bahwa gangguan tidur benar-benar menyebabkan intimidasi, studi ini menunjukkan kemungkinan hubungan antara masalah tidur dan perilaku kontroversial. Kurang tidur mengganggu mood dan pengambilan keputusan.
Jika Bunda melihat anak Bunda memiliki masalah tidur, kunjungan ke dokter mungkin merupakan langkah yang bermanfaat untuk mengantisipasi potensi anak menjadi pembuli.
3. Anak mendapatkan masalah di sekolah
Saat Bunda diberi tahu pihak sekolah bahwa anak Bunda terlibat perkelahian atau bermasalah dengan temannya di sekolah, Bunda perlu mengambil sikap tegas. Bunda perlu menganggap serius perilaku agresifnya ini.
Seringlah mengajak anak berbicara. Tanya bagaimana perasaannya jika seseorang berperilaku terhadapnya dengan cara yang sama seperti dia berperilaku terhadap teman sekelasnya. Dengar penjelasan Si Kecil tanpa menghakimi ya Bunda.
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
5 Penyebab Anak Menjadi Pembully dan Cara Tepat Mengatasinya Menurut Pakar

Parenting
5 Alasan Anak Jadi Pelaku Bullying, Waspadai Pola Asuh yang Salah & Penanganan yang Tepat

Parenting
5 Cara Mengobati Mental Anak Korban Bullying, Kuncinya Percaya pada Si Kecil

Parenting
Pola Asuh yang Membuat Anak Jadi Pelaku Bullying

Parenting
Perbedaan Usia Anak Terpaut Jauh, Ini Cara Mona Ratuliu Lakukan Bonding Time


7 Foto
Parenting
7 Potret Natarina Anak Taufik Hidayat yang Kini Beranjak Dewasa
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda