Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Happy Salma Larang Anak Main Gadget hingga Pindahkan ke Sekolah Negeri, Kenapa?

Anggi Astuti   |   HaiBunda

Rabu, 15 Jun 2022 22:50 WIB

keluarga happy salma
Keluarga Happy Salma. Foto: dok. Instagram @happysalma

Jakarta – Biasanya kebanyakan orang tua memilih akan memberikan gadget untuk membuat anak sibuk atau diam sejenak. Namun, berbeda dengan aktris Happy Salma yang justru malah melarang anaknya bermain gadget.

Gaya parenting artis kelahiran 1980 ini memang terbilang agak berbeda. Di tengah derasnya kemajuan teknologi, Happy Salma tetap berpegang teguh pada prinsipnya untuk tidak membiarkan anak-anaknya terpapar gadget sebelum waktunya.

Happy Salma mengaku ingin kedua anaknya lebih dekat dengan alam yang indah dibandingkan asyik bermain gadget. Berdasarkan pengalaman masa kecil lahir dan besar di Sukabumi serta dekat dengan alam, Happy merasa hal tersebut menjadi kenangan masa kecil yang indah sekali.  

“Anak saya umurnya satu 7 tahun dan 3,5 tahun. Mereka belum main gadget, belum punya gadget, dan belum pegang gadget,” tutur Happy Salma seperti dikutip dari Youtube Channel Insert Trans TV, baru-baru ini.

Banner Mesin Cuci di Bawah Harga Rp2 JutaFoto: Annisa Shofia

Happy juga kerap membatasi waktu anak-anaknya untuk menonton televisi. Sehingga mereka bisa lebih banyak bermain di alam. Hal ini juga yang menjadi alasannya untuk memutuskan tinggal di Bali.

Ia dan suaminya rela berkorban meninggalkan kota besar demi menerapkan gaya parenting ini kepada anak-anaknya agar lebih mudah dekat dengan alam.

“Jadi saya punya banyak pilihan agar anak-anak bermainnya tidak dengan handphone terus,” kata Happy.

"Karena saya baca beberapa artikel juga bahwa di dalam gadget itu ya ada hormon dopamin namanya. Hormon itu sama seperti orang ketergantungan rokok, gaming, main judi. Kalau merokok atau melakukan tindakan itu kan ada batas usia," imbuhnya.

Ibunda dua anak itu merasa khawatir akan hal tersebut. Jadi, ia baru akan memberikan gadget pada saat yang tepat. Untuk saat ini, Happy berusaha sebisa mungkin menahan anak-anaknya dari paparan gadget.

Bahkan, demi memegang prinsipnya itu, Happy harus memilih keputusan yang berat yakni memindahkan anak pertamanya ke sekolah negeri. Sebab, ia kesulitan saat anaknya sekolah online karena diharuskan berinteraksi dengan layar.

“Karena saya sebisa mungkin anak-anak tidak dengan layar. Jadi saya pindahkan anak saya ke sekolah negeri yang memang tidak memakai online, enggak pake handphone gitu, untungnya masih kelas satu,” kata Happy.

Menurutnya ini bukan hal mudah namun harus tetap diperjuangkan. Pada intinya anak harus didampingi dan ditemani saat bermain gadget. Kalau tidak diberi gadget, berikanlah pilihan permainan lain untuk anak.  

Menilik gaya parenting Happy Salma ini, Bunda perlu ketahui lebih lanjut seperti apa sebenarnya efek yang ditimbulkan jika anak terlalu banyak berinteraksi dengan gadget. Mengingat usia mereka yang masih anak-anak.

Baca selanjutnya di halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video tentang cara melakukan bonding dengan anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



APAKAH EFEK BERMAIN GADGET PADA ANAK?

Boys are using digital tablet and is sitting on a sofa at home in Kuala Lumpur, Malaysia.

Ilustrasi anak main gadget. Foto: iStock

Efek gadget pada anak

Walaupun ada sisi positif dari bermain gadget, namun, banyak pula dampak yang ditimbulkan terhadap tumbuh kembang anak. Apa saja? Simak 10 pengaruh penggunaan gadget pada anak seperti dilansir laman Parenting Firstcry.

1. Perkembangan kognitif terhambat

Menurut penelitian, paparan gadget berlebih pada anak usia dini dapat mengakibatkan perkembangan kognitif yang lambat, defisit perhatian, bahkan gangguan pendengaran.

2. Membangun obsesi mengarah ke agitasi

Terus menerus memberikan gadget pada anak dapat membuat mereka menjadi terobsesi. Serta cenderung meningkatkan agitasi dan marah saat gadget tersebut diambil.

3. Keterlambatan perkembangan fisik

Saat anak terpaku pada gadget, aktivitas fisiknya akan menurun. Alih-alih belajar berjalan atau bermain dengan mainan lain, mereka hanya terdiam dihadapan gadget. Hal ini yang memicu keterlambatan perkembangan fisiknya.

4. Menahan hubungan sosial

Jika sudah kecanduan gadget, anak cenderung menarik diri dengan lingkungan sosial di sekitarnya. Hal ini karena mereka terikat dengan gadgetnya.

5. Meningkatkan risiko obesitas

American Academy of Pediatrics memperkirakan bahwa rata-rata anak menghabiskan waktu lebih dari tujuh jam untuk berselancar dengan internet, menonton televisi, atau bermain game. Sehingga, mereka tidak sadar ngemil atau makan terlalu banyak hingga meningkatkan risiko obesitas.

6. Kurang fokus belajar

Kecanduan pada gadget mempengaruhi anak saat belajar. Mereka lebih sulit fokus pada kegiatan belajarnya.

7. Rasa isolasi

Saat anak fokus bermain gadget, mereka cenderung mengabaikan lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, waktu mereka lebih banyak dihabiskan sendiri bersama gadgetnya.

8. Ketegangan pada mata

Menatap layar terus menerus membuat mata kering terkadang sampai memicu infeksi pada mata. Bunda perlu mengingatkan anak untuk menjauhkan layar sesuai jarak aman antara mata dengan gadget.

9. Memicu sakit leher dan punggung

Saat bermain gadget apalagi berlangsung dalam waktu lama, anak cenderung tidak memperhatikan posisi tubuh mereka yang bisa memicu sakit leher dan punggung.

10. Paparan radiasi

Penggunaan gadget berlebih dapat meningkatkan risiko paparan radiasi pada anak. Yang mana paparan radiasi ini dapat menyebabkan kanker dan risiko kesehatan lainnya.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda