parenting
Pentingnya Mengenal Bipolar pada Anak, Apakah Bisa Dideteksi Sejak Dini?
Selasa, 14 Jun 2022 14:00 WIB
Bunda pasti sudah tak asing mendengar kata bipolar. Belakangan, kasus orang yang mengidap bipolar kembali ramai dibicarakan.
Setelah beberapa publik figur mengungkap bahwa dirinya mengalami bipolar, tak sedikit orang bertanya-tanya seputar kesehatan mentalnya. Bahkan, banyak orang tua mulai aware terhadap kondisi mental anak-anaknya.
Baca Juga : 6 Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Mendidik |
Berbicara mengenai bipolar, ternyata gangguan mental satu ini bisa terdeteksi sejak masa kanak-kanak, Bunda. Tanda-tanda seperti apa saja yang perlu diwaspadai orang tua?
Apa sih bipolar?
Sebelum membahas lebih jauh bipolar pada anak, Bunda perlu memahami dulu definisi serta faktor pemicunya ya.
Bipolar berasal dari kata 'bi' yang berarti dua, dan 'polar' yang artinya kutub. Bipolar adalah dua kutub berbeda, diartikan sebagai mood yang dapat berubah menjadi tinggi lalu tiba-tiba rendah.
Dalam dunia medis, bipolar adalah gangguan mood kronis yang disebabkan masalah di neurotransmiter atau ketidakseimbangan kimiawi saraf di otak. Pada seseorang yang didiagnosis bipolar, koneksi di saraf, terutama di otak bagian tengah, mengalami masalah yang menyebabkan perubahan mood secara drastis.
Angka bipolar di Indonesia
Secara epidemiologi, prevalensi kasus bipolar di Indonesia cukup banyak ditemukan, yakni sekitar 10 sampai 20 persen. Prevalensi antara laki-laki dan perempuan bipolar sama atau tidak ada perbedaan berarti.
Menurut ulasan di jurnal, sekitar 1 dari 100 orang dapat terkena bipolar. Gangguan ini dapat dideteksi mulai dari usia remaja, yakni 14 sampai 19 tahun.
![]() |
Penyebab dan pemicu bipolar
Sampai saat ini, penyebab bipolar belum diketahui secara pasti. Namun, banyak pakar mengatakan bahwa gangguan mood kronis ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan di neurotransmiter.
Meski begitu, bipolar dapat diturunkan secara genetika dalam keluarga. Pemicunya dapat disebabkan karena faktor ekonomi, masalah rumah tangga, dan lainnya.
Gejala bipolar
Gejala gangguan mood ini akan muncul tergantung dengan episode yang dialami seseorang yang didiagnosis bipolar. Berikut 2 tipe atau episode dalam bipolar serta gejalanya:
1. Episode depresi
Depresi dapat menjadi salah satu gejala dan episode dalam bipolar. Depresi pada bipolar berbeda dengan depresi murni (depresi mayor).
Orang yang didiagnosis bipolar cenderung suka berubah mood-nya. Sementara pada depresi mayor, mood tidak berubah.
Berikut gejala bipolar pada episode depresi:
- Sering merasa sedih atau tidak bahagia
- Gangguan tidur dan makan
- Muncul perasaan bersalah
- Penurunan konsentrasi
- Muncul rasa putus asa hingga keinginan untuk bunuh diri
2. Episode manik
Pada episode manik ini, seseorang yang didiagnosis bipolar akan mengalami gejala:
- Perilaku berubah menjadi aneh
- Sering berhalusinasi
- Paranoid
- Mudah curiga tapi berbeda dengan tanda skizofrenia
- Merasa punya banyak ide, tapi tak satu pun bisa dieksekusi dengan baik
- Bertindak impulsif
- Waham
3. Fase campuran
Selanjutnya, ada beberapa orang bipolar yang mengalami episode campuran, yaitu gabungan fase manik dan depresi. Ada kalanya dari fase manik berubah drastis ke fase depresi atau sebaliknya. Jadi, orang dengan bipolar fase ini akan mengalami perubahan mood yang sangat cepat.
Simak cara mendiagnosis hingga menangani bipolar pada anak agar tak berdampak untuk pertumbuhannya di halaman berikut!