Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Viral Bayi di Riau Pingsan hingga Membiru Saat Menangis, Kenali Breath Holding Spell

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 20 Jun 2022 21:30 WIB

Ilustrasi bayi menangis
Ilustrasi bayi menangis hingga pingsan/ Foto: istock

Anak menangis tentu hal yang lumrah dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sebagai orang tua kita juga harus jeli melihat apakah tangisan anak-anak menjadi sinyal kondisinya normal atau tidak.

Salah satunya seperti dialami pasangan suami istri asal Kepulauan Riau yang membagikan cerita anaknya. Melalui akun TikTok dengan nama anaknya Darenzo Valesco Tio, pasutri itu menceritakan bahwa anaknya memiliki kondisi tak biasa. Ia sering pingsan usai menangis, Bunda.

Diceritakan bahwa wajah Jojo, sapaan akrab anak itu, akan membiru ketika menangis. Setelahnya, ia tak sadarkan diri. Dalam beberapa video, kedua orang tuanya memperlihatkan kondisi Jojo yang menangis kemudian pingsan. Badan Jojo pun diusap serta ditepuk lembut agar berhenti menangis dan tidak pingsan.

Melihat video tersebut, netizen menduga Jojo memiliki masalah pada jantungnya. Mereka berkaca dari pengalaman keluarganya.

"Keponakan ku juga gitu, tahu-tahu sakitnya kelainan jantung, jadi dia enggak bisa nangis," tulis seorang netizen.

"Maaf bawa aja ke dokter bund kayaknya jantungnya bermasalah deh... soalnya adek saya juga dulu seperti itu," tambah yang lain.

Sementara yang lain menduga bahwa Jojo mengalami breath holding spell. Anak mereka mengalami kondisi yang sama dengan Jojo, menangis sampai pingsan.

"Breath holding spell, anak saya begitu, tapi kata dokternya: setelah umur 2 taun hilang dengan sendirinya. Kalau nangis sampe biru gak ada suara," tulis seorang Bunda.

Pendapat serupa juga ditulis seorang dokter anak di postingan Bunda Jojo yang lainnya. "Bawa ke dokter anak bum kayanya breath holding spell. Nangis terlalu kencang sampai menahan nafas jadi biru dan pingsan. Kayanya ya, bawa ke dokter!" tulis Lucky Yoga Satria N.

Dalam video lain, orang tuanya pun membawa Jojo ke dokter anak di daerahnya. Dokter pun memberikan penjelasan tentang apa yang dialami Jojo. Dalam video, sang ayah menjelaskan Jojo mengalami kondisi seperti itu ketika ia menangis karena marah. Sementara, jika menangis biasa, Jojo tidak pingsan.

Dokter pun menanyakan beberapa pertanyaan. Ia menanyakan apakah Jojo setiap menangis pingsan, lalu wajahnya membiru. Setelah sang bunda mengiyakan semua pertanyaan dokter, dokter pun menyarankan untuk memberikan Jojo napas buatan setiap kali dia menangis.

Menurut dokter karena kebiasaan Jojo nangis tidak bernapas, oksigen di kepala berkurang alhasil pingsan. Dari diagnosis dokter menyebutkan Jojo mengalami breath holding spell, untuk itu Jojo harus dibantu napas buatan saat menangis layaknya orang tenggelam.

Nah, mengenai breath holding spell, mengutip WebMD, Penyebabnya adalah menahan napas saat menangis sebagai reaksi terhadap rasa sakit, ketakutan, atau kemarahan. Kondisi terbagi dalam dua jenis. Cyanotic spells, wajah seorang anak menjadi biru dan Pallid spells, mereka menjadi pucat. Cyanotic spells inilah yang lebih umum. Apa bedanya? Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bun.

Banner Buah yang Bagus untuk JaninBanner Buah yang Bagus untuk Janin/ Foto: HaiBunda/ Annisa Shofia

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga video tentang tanda anak siap toilet training:

[Gambas:Video Haibunda]



BREATH HOLDING SPELLS

Ilustrasi bayi menangis

Ilustrasi bayi menangis hingga pingsan/ Foto: istock

Mengenal 2 jenis Breath holding spells

Breath holding spells terbagi menjadi dua jenis, cyanotic spells dan pallid spells. Simak yuk perbedaan keduanya:

1. BHS (cyanotic)

Jika anak mengalami BHS (cyanotic), mereka mungkin kesal atau frustrasi tentang sesuatu.

Mungkin mereka mendapat masalah atau menginginkan sesuatu yang tidak dapat mereka miliki. Mereka akan menangis, menghembuskan napas dengan sangat keras, tetapi tidak menarik napas lagi. Wajah mereka, terutama di sekitar bibir mereka, dengan cepat akan membiru, dan mereka akan pingsan.

2. Pallid spells

Sementara yang Pallid spells, anak mungkin merasakan sakit atau ketakutan yang tiba-tiba. Mereka mungkin jatuh ke belakang dan kepalanya terbentur atau ketakutan ketika seseorang menyelinap di belakang mereka.

Mereka mungkin berteriak kesakitan atau terkejut, atau mereka mungkin membuka mulut untuk berteriak tetapi tidak ada suara yang keluar. Mereka kemudian akan berhenti bernapas, wajahnya memucat, dan pingsan.

Apakah BHS bisa dicegah dan diobati? Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

BREATH HOLDING SPELLS BISA DICEGAH ATAU DIOBATI?

Close up of unrecognizable young mother with her crying newborn baby son in sling at home

Ilustrasi bayi menangis hingga pingsan/ Foto: iStock

Cara mengatasi Breath holding spells agar anak tak pingsan saat menangis

Setelah membaca tentang breath holding spells (BHS), mungkin Bunda bertanya-tanya, apakah ada pencegahannya pada anak? Dokter anak mungkin mengajari orang tua cara menemukan pemicu yang menyebabkan BHS, sehingga orang tua dapat mencegahnya.

Terkadang, meniup dengan keras ke wajah bayi bisa menggagalkan BHS. Tapi ini tidak akan berhasil untuk setiap bayi, dan mungkin tidak berhasil untuk anak yang lebih besar.

Lalu, jika temper tantrum memicu kondisi itu, dokter dapat membantu orang tua menemukan cara baru untuk menetapkan batasan untuk anak.

Jika anak mengidap kondisi seperti ini, lantas apa ada obatnya? Tidak ada obat atau perawatan lain untuk kondisi ini, Bunda. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anemia, atau rendahnya tingkat sel darah merah, mungkin menjadi penyebabnya dan suplemen zat besi dapat membantu. Tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.

Nah, hal terbaik untuk dilakukan adalah membiarkan anak berbaring miring saat mereka menangis. Itu membantu aliran darah ke otak mereka dan memberi mereka kesempatan untuk pulih lebih cepat.


(aci)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda