HaiBunda

PARENTING

Gender Neutral Parenting Jadi Pilihan Banyak Ortu di AS, Bisa Diterapkan di Indonesia?

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Rabu, 29 Jun 2022 23:00 WIB
ilustrasi Bunda dan anak/ Foto: Getty Images/miodrag ignjatovic
Jakarta -

Gender neutral parenting mulai diterapkan orang tua di sebagian negara. Belakangan bahkan menjadi tren, Bunda. Sebuah jajak pendapat oleh kelompok pemasaran J. Walter Thompson di 2020, menemukan 81 persen Gen Z tidak merasa biner gender tradisional mewakili identitas seseorang seperti dahulu.

Mengutip Stacker, beberapa tahun terakhir telah terlihat peningkatan kesadaran seputar pengasuhan yang netral gender. Hal ini merupakan di mana orang tua membesarkan anak-anak mereka di luar batas kategori tradisional 'laki-laki' dan 'perempuan'.

Seperti halnya artis Hollywood Jennifer Lopez. Mengutip Romper, artis yang akrab disapa JLo ini menggunakan kata ganti they/them untuk memperkenalkan anaknya yang berusia 14 tahun, Emme, di sebuah konser baru-baru ini.


Keduanya melakukan duet di konser Los Angeles ketika ibu dua anak yang bangga memperkenalkan Emme yang berusia 14 tahun sebagai "partner duet favoritnya sepanjang masa."

Banner Eklamsia Penyebab Wafatnya Luri Istri Arjuna AFI/ Foto: HaiBunda/ Annisa Shofia

Apa itu gender neutral parenting?

Lalu, tentang gender neutral parenting, apa yang perlu orang tua ketahui? Soal ini, Bubun coba bertanya dengan psikolog anak Samanta Elsener, M.Psi. Dari pandangan psikolog, gender neutral parenting adalah kondisi pola pengasuhan yang membebaskan bias gender.

"Artinya mengasuh anak secara lebih netral, tidak membedakan dari jenis kelamin atau peran gender tertentu," ujarnya kepada HaiBunda.

Apakah ada dampaknya bagi anak? Baik atau buruk? Samanta menjawab bahwa sejatinya setiap tren pengasuhan ada baik dan buruknya, baiknya dari tren pengasuhan gender neutral parenting adalah anak tidak dipaksakan menjalani peran gender tertentu sesuai 'harusnya' versi masyarakat.

"Misalnya di dalam versi masyarakat memiliki kebiasaan berkata ke anak laki-laki harusnya tidak menangis, sedangkan dalam gender neutral parenting anak laki-laki tetap boleh menangis sebagai cara ia meregulasi emosinya," ungkapnya.

Lalu, ada kekurangan dari gender neutral parenting ini, Bunda. Apa kekurangannya? Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga cara bonding dengan anak:



(aci/fir)
KEKURANGAN & RISIKO TERAPKAN GENDER NEUTRAL PARENTING

KEKURANGAN & RISIKO TERAPKAN GENDER NEUTRAL PARENTING

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kompak Banget, Potret Nikita Willy dan Nona Willy Liburan Bareng Suami dan Anak ke Jepang

Mom's Life Nadhifa Fitrina

KPR Lunas, Andhara Early Gunting Semua Kartu Kredit agar Tak Lagi Berutang dan Hindari Riba

Mom's Life Annisa Karnesyia

Pesona Moka Fang Istri Aaron Kwok Setelah Melahirkan Anak Ketiga, Tunai Pujian Bun

Kehamilan Annisa Karnesyia

Mengenal Protein Energy Ratio dan Pentingnya untuk Tumbuh Kembang Anak

Parenting Nadhifa Fitrina

Pindah ke Australia, Begini Persiapan Indra Bekti dan Aldila Jelita

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Kompak Banget, Potret Nikita Willy dan Nona Willy Liburan Bareng Suami dan Anak ke Jepang

Mengenal Protein Energy Ratio dan Pentingnya untuk Tumbuh Kembang Anak

Pesona Moka Fang Istri Aaron Kwok Setelah Melahirkan Anak Ketiga, Tunai Pujian Bun

7 Cara Menghadapi Mertua Egois yang Selalu Memaksakan Kehendak

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK