Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kisah Balita Tak Sengaja Makan Getah Tanaman Hias, Alami Muntah dan Diare

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 02 Sep 2022 19:18 WIB

a human hand spray on dumbcane leave in the evening indoor at balcony using a spray bottle watering the plant
Ilustrasi/ Foto: iStock

Baru-baru ini sempat viral di media sosial seorang anak mengalami muntah dan diare setelah tak sengaja memakan getah tanaman hias sri rejeki, Bunda. Kisah ini pun diceritakan langsung oleh sang Bunda, Azizah Muzamil. HaiBunda sudah mengontak Azizah dan dipersilakan menulis kisahnya.

"Gejalanya muntah tidak berhenti. Dia main sekitar jam 2 siang, setengah jam setelah itu, dia muntah-muntah sampai sore jam 5 masih tetap muntah," tulisnya dalam akun Instagram @azizahmuzamil, dikutip pada Rabu (31/8/2022).

Setelah melihat sang anak muntah tanpa henti, Azizah memutuskan untuk membawa sang anak ke rumah sakit. Di sana, anaknya diberi infus dan harus melakukan rawat inap.

"Semua isi perutnya keluar sampai lemas. Aku bawa ke dokter di rujuk ke RS dan harus rawat inap. Alhamdulillah setelah diinfus dan diberi suntikan obat sudah berhenti muntahnya," ujarnya.

Lebih lanjut, Azizah menceritakan kronologi awal sang anak bermain dengan tanaman ini, Bunda. Masih kata Azizah, siang itu sang anak, Aksa, tengah belajar berjalan di halaman.

"Kalau di dalam rumah dia gak mau jalan, tetap merangkak. Aku fikir mungkin karena di dalam (rumah) keramik jadi dia takut jatuh. Di halaman ada 4 pot yang ditanami bunga sri rejeki atau beras kutah orang sini sebutnya."

"Awalnya dia cuma pegang daunnya. Lama-lama di sobek-soek dan di kasih ke aku. Pas aku pegang daunnya, tanganku gatal dan merah. Akhirnya aku angkat Aksa terus aku cuci tangannya. Bunganya juga aku pindahin," sambung Azizah.

Tak lama berselang, Aksa pun mulai muntah-muntah, Bunda. Awalnya Azizah mengira sang anak hanya masuk angin. Jadi, Azizah mengganti pakaian Aksa dengan baju lengan panjang dan membuatkannya susu.

Sayangnya, Aksa kembali muntah sampai seluruh isi perutnya keluar, Bunda. Azizah pun memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit.

"Ada empat orang yang pegang badannya Aksa dan harus dua kali infus. Karena yang pertama jarum sudah masuk, di tarik sama dia. Mamanya hanya bisa nangis-nangis di luar. Gak tega dengar dia nangis kejer teriak-teriak," ungkap Azizah.

Setelah Aksa diberi penanganan, muntah-muntah yang dialaminya pun berhenti. Namun, Aksa mengalami diare.

Simak kisah selengkapnya di halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa simak juga video bahaya keracunan jengkol berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



KONDISI AKSA SETELAH DIINFUS

5 months old baby with dehydration, receiving medication through intravenous fluid therapy while asleep in hospital bed, focus on drip chamber

Ilustrasi/ Foto: iStock

Usai Aksa berhasil mendapatkan infus dan obat, Aksa pun tertidur dan muntahnya berhenti. Sayangnya, balita ini kemudian mengalami diare karena lambungnya terluka.

"Dia harus stop minum susu dulu. Diganti minum air tajin," tutur Azizah.

Hari kedua rawat inap, keadaan Aksa mulai membaik. Ia bahkan sudah bisa menonton kartun favoritnya. Namun, Aksa belum mendapatkan banyak makanan. Ia juga merasa sangat tidak nyaman dengan infus yang ada di tangannya. Para perawat pun memutuskan untuk melepas infusan Aksa karena Aksa juga sudah berhenti diare dan muntah.

Banner Serba-Serbi Popok

Setelah dirawat selama beberapa saat, Aksa sudah kembali sehat dan bisa tertawa, Bunda. Lebih lanjut, Azizah mengaku kejadian ini murni kelalaiannya sebagai orang tua.

"Memang Aksa ini lagi suka makan apapun yang dia pegang. Dan kemarin itu murni kelalaian saya sebagai emaknya. Dia bukan makan daunnya, tapi getahnya yang nempel di jari-jarinya," papar Azizah.

Klik baca halaman berikutnya.

TANAMAN HIAS SRI REJEKI

a human hand spray on dumbcane leave in the evening indoor at balcony using a spray bottle watering the plant

Ilustrasi tanaman hias/Foto: iStock

Tanaman hias sri rejeki sempat menjadi tren untuk dikoleksi di rumah, Bunda. Tak hanya itu, jenis tanaman sri rejeki yang beragam juga membuat banyak kolektor memburunya.

Sayangnya, tanaman ini dianggap sebagai salah satu tanaman hias yang beracun dan mematikan. Bahkan tanaman sri rejeki disebut bisa membunuh manusia dalam waktu satu menit. Kira-kira benar tidak ya, Bunda?

Tanaman sri rejeki memang bisa menyebabkan reaksi alergi. Misalnya, ketika memakan daunnya atau menggosok mata setelah menyentuh tanaman ini. Akibatnya, muncul pembengkakan.

Dilansir Snopes, penyebab iritasi berasal dari kalsium oksalat yang ada di dalam tanaman. Pada Dieffanbachia dan tanaman lainnya, bahan kimia ini membentuk kristal yang dapat merobek dan mengiritasi jaringan mulut atau mata.

Meski begitu, bukan berarti tanaman Sri Rejeki benar-benar mematikan ya, Bunda. Menurut Dr Susiani Purbaningsih, DEA, dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (UI), efek racun getah pada sri rejeki termasuk dalam tingkatan ringan.

"Beracun tapi tidak membahayakan sekali. Getahnya kalau kena orang bisa bikin gatal tapi ada juga yang enggak," kata Susiani.

Menurutnya, setiap tumbuhan memang punya senyawa yang dipakai untuk melawan musuh. Tapi, tingkatan racunnya berbeda-beda, Bunda.

"Kalau memang diketahui tingkat racunnya tinggi ya pasti sudah tidak dibolehkan jadi tanaman hias," tutur Susiani dikutip dari detikcom.


(mua/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda