
parenting
Benarkah Popok Bayi Organik Lebih Baik untuk Kesehatan Kulit Anak?
HaiBunda
Sabtu, 03 Sep 2022 13:00 WIB

Kulit bayi, terutama bayi yang baru lahir, masih sangat sensitif, Bunda. Karena itu, Bunda harus berhati-hati dalam memilih berbagai macam produk yang nantinya akan langsung mengenai kulit bayi.
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Citra Amelinda, Sp.A, M.Kes, IBCLC, menjelaskan ada banyak perbedaan antara kulit bayi dan kulit orang dewasa. Kulit bayi memiliki benteng yang lebih tipis dan rentan iritasi.
"Kenapa sih kulit bayi itu lebih sensitif? Wajar, karena namanya juga anak masih berkembang, bayi masih berkembang, termasuk sistem kulitnya," katanya ketika ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
"Jadi kalau kita tebal kulitnya segini (sejengkal) ya, tebal banget. Kalau bayi itu jauh lebih tipis. Makanya kalau misalnya bentengnya lebih tipis, kalau kena udara luar, kalau kena zat iritan dari luar, akan lebih gampang sekali teriritasi," sambungnya.
Tak hanya itu, HaiBunda juga bertanya secara langsung kepada dr. Citra tentang pemilihan produk yang baik untuk bayi yang memiliki kulit sensitif, termasuk popok.
Dokter Citra menjelaskan pemilihan popok pada bayi baru lahir atau newborn harus pas dengan ukurannya. Selain itu, baiknya popok bayi berbahan dasar organik di mana tidak ada kandungan zat kimia tambahan.
"Pilihlah popok yang pas dengan ukuran badan anak, permukaannya lembut, daya serap baik, dan sesuai dengan budget orang tua," ujarnya kepada HaiBunda, Jumat (2/9/2022).
"Bahan organik artinya tidak mengandung pewangi, pewarna, maupun zat kimia tambahan yang dapat menambah risiko terjadinya iritasi kulit. Hal ini tentunya dapat dipertimbangkan sebagai nilai plus oleh orang tua (dalam memilih popok)," lanjut dr. Citra.
Nah, setelah mengetahui jenis popok yang baik untuk Si Kecil, Bunda juga perlu tahu beberapa deret kandungan berbahaya yang ada pada popok, nih. Jadi, Bunda tidak keliru saat membelinya.
Penasaran dengan kandungan-kandungan berbahaya ini? Klik baca halaman berikutnya ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga video kandungan berbahaya pada popok bayi berikut ini:
KANDUNGAN BERBAHAYA PADA POPOK BAYI
Ilustrasi Popok Organik/Foto: Getty Images/iStockphoto/D. Lentz
Sebagian besar orang tua tidak menyadari bahwa ada beberapa kandungan berbahaya yang harusnya dihindari pada popok bayi. Kira-kira apa saja, ya? Bubun telah bantu rangkumkan deretannya seperti dilansir berbagai sumber:
1. Phthalates
Phthalates adalah bahan kimia yang sering digunakan dalam membuat plastik. Menurut studi yang dilakukan Toxics Link, organisasi advokasi yang berbasis di India, phthalates dapat mengganggu endokrin, sehingga berdampak serius pada kesehatan.
"Phthalates secara non-kovalen terikat dengan polimer yang digunakan dalam popok bayi. Saat popok bersentuhan langsung dengan alat kelamin luar bayi selama beberapa bulan hingga tahun, ada kemungkinan bahan kimia ini masuk ke tubuh bayi melalui kulit. Hal ini dapat menyebabkan dampak kesehatan yang merugikan pada anak-anak," kata Satish Sinha, associate director Toxics Link, dilansir The Times of India.
Phthalates dapat mengganggu sistem endokrin dan dapat terkait dengan berbagai penyakit, seperti gangguan reproduksi, diabetes, hipertensi, dan obesitas. Menurut studi ilmiah, phthalates dapat menyerap di popok.
2. Sodium Polyacrylate
Beberapa popok yang dibuat dengan polimer penyerap biasanya mengandung Sodium polyacrylate. Kandungan bahan kimia ini tampak seperti gel yang mengisi popok bayi, Bunda.
Sodium polyacrylate dianggap tidak beracun dan tidak dapat mengiritasi bila masih disegel di dalam popok. Namun, bila popok robek atau tidak segera diganti usai penuh, Sodium polyacrylate bisa berbahaya untuk bayi.
Lebih lanjut, bahan ini bisa menyebabkan reaksi alergi bila menempel di alat kelamin bayi, Bunda. Tak hanya itu, bahan ini juga bisa menjadi faktor risiko infeksi saluran kemih pada bayi perempuan, terutama di dua tahun pertama hidupnya.
3. Dioksin
Dioksin adalah bahan kimia yang berbahaya atau karsinogenik. Pada popok bayi, dioksin terkandung di dalam bantalan ekstra untuk menyerap air.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa paparan dioksin dapat menyebabkan reaksi pada kulit, perubahan fungsi hati, gangguan sistem kekebalan tubuh, sistem saraf, sistem endokrin, dan fungsi reproduksi.
Sebenarnya, kebanyakan popok sekali pakai hanya mengandung sejumlah kecil dioksin. Namun, Bunda tetap perlu waspada dengan kandungan bahan kimia ini ya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Kapan Bayi Beralih Pakai Popok Celana? Ini Penjelasannya Bunda

Parenting
Berapa Lama Idealnya Mengganti Popok Anak? Ini Ketentuan Sesuai Usianya

Parenting
Baik dan Buruk Popok Kain Vs Popok Sekali Pakai, Bunda Pilih Mana?

Parenting
Ini Bun, Popok Bayi Terlaris di E-Commerce Saat 12.12

Parenting
Cek Kepribadian Bunda dan Dapatkan Uang Popok Gratis Setahun


7 Foto
Parenting
7 Potret Anak Artis Jago Olahraga, Anak Duta S07 Atlet Badminton
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda