
parenting
9 Cerita Rakyat Jawa untuk Dongeng Anak, Bagus Melatih Imajinasi Si Kecil
HaiBunda
Kamis, 10 Nov 2022 04:00 WIB

Anak-anak suka dibacakan dongeng saat menjelang tidur? Cerita rakyat Jawa banyak menyimpan pesan moral yang baik untuk dibagikan ke anak-anak lho.
Mendongeng atau storytelling merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Dongeng bisa membuka wawasan juga sekaligus mengasah imajinasi anak-anak yang mendengarkannya. Selain itu, dongeng bisa membantu anak mengenal suara, kata, dan bahasa.
Di samping mengembangkan keterampilan literasi dini, anak juga akan belajar menghargai buku dan cerita. Dilansir laman resmi Raising Children, dongeng membantu mengembangkan otak anak, kemampuan untuk fokus, konsentrasi, keterampilan sosial dan keterampilan komunikasi, Bunda.
Nah, bicara tentang dongeng. Tentu, banyak cerita yang bisa diceritakan pada anak. Terlebih, Indonesia memiliki banyak cerita rakyat. Kali ini, Bubun akan membagikan beberapa cerita rakyat dari Jawa yang bisa Bunda dongengkan ke anak.
Cerita Rakyat Jawa Tengah
Indonesia dikenal dengan negara yang kaya akan sejarah dan budaya yang melatarbelakanginya. Alhasil, cerita rakyat pun banyak dan beragam. Lalu, maju ke zaman sekarang, yang tadinya cerita rakyat disebarkan melalui budaya tutur, kini banyak yang dibukukan, Bunda.
Berikut cerita rakyat Jawa Tengah yang populer, dikutip dari berbagai sumber:
1. Dongeng Timun Mas
Dahulu, tinggal lah seorang wanita sebatang kara bernama Mbok Randa. Ia menginginkan seorang anak untuk menemaninya. Suatu ketika, datang raksasa dan melakukan perjanjian untuk mewujudkan keinginan Mbok Randa itu.
Raksasa berjanji Mbok Randa akan dikaruniai anak melalui biji mentimun yang diberikan padanya. Tapi satu syarat, jika anak itu sudah berusia 6 tahun, raksasa akan menyantapnya.
Mbok Randa awalnya abai dengan syarat itu karena tak sabar memiliki anak. Ditanamkan lah biji mentimun itu. Bak sebuah kejutan, dari sekian biji timun yang disemai, ada satu mentimun yang besar dan berwarna emas, serta di dalamnya terdapat bayi.
Bayi itu kemudian dirawat hingga besar dan diberi nama Timun Mas. Begitu menginjak 6 tahun, Timun Mas tumbuh menjadi anak cerdas dan cantik. Tapi, rupanya raksasa tak lupa menagih janjinya.
Raksasa datang ingin menyantap Timun Mas. Tak mau menyerahkan diri, Timun Mas dibekali jarum, garam, dan terasi oleh Mbok Randa yang didapat dari Pertapa. Jarum yang ditebar menjadi hutan bambu, garam yang ditebar menjadi laut sehingga raksasa kewalahan mengejar Timun Mas. Terakhir, terasi menjadi lumpur yang kemudian menenggelamkan raksasa.
2. Cerita rakyat Rawa Pening
Di sebuah desa bernama Desa Ngasem, di kaki Gunung Telomoyo, terdapat kepala desa yang dikenal bijaksana bernama Ki Sela Gondang. Ia punya putri bernama Endang Sawitri. Suatu saat Endang Sawitri diutus sang ayah untuk meminjam pusaka sakti yang digunakan untuk menolak bala pada sahabatnya, Ki Hajar Salokantara.
Akan tetapi, Endang Sawitri melanggar pesan sang ayah untuk tidak meletakkan pusaka di pangkuan. Pelanggaran itu membuatnya hamil. Sang ayah kemudian memohon Ki Hajar untuk menikahi Endang demi tutupi aib keluarga.
Anak yang dikandung Endang ternyata adalah seekor naga yang kemudian diberi nama Baru Klinting. Naga tersebut bisa bercakap layaknya manusia biasa. Untuk memutus petaka dari pusaka, Baru Klinting temui sang ayah dan diminta bertapa dengan melingkari gunung.
Ia kemudian menjadi manusia biasa dan turun ke desa. Ketika turun, di desa sedang ada upacara merti desa. Tapi, warga bukan menyambut hangat malah mengusir Baru karena penampilannya yang compang-camping.
Beruntung, ia disambut oleh Nyai Latung, wanita tua dari desa tersebut. Baru Klinting kemudian mencari perhatian warga desa dengan menancapkan lidi ke lesung kayu. Ia memberi woro-woro siapa yang berhasil mencabutnya. Ternyata tidak ada yang mencabutnya.
Baru Klinting pun mencabutnya, seketika keluar air dari dalam tanah. Lama-kelamaan, air tersebut menenggelamkan seluruh desa. Genangan air tersebut kemudian dikenal sebagai Rawa Pening.
3. Kisah Roro Jonggrang
Dahulu, terdapat kerajaan bernama Prambanan yang dipimpin oleh Prabu Baka. Ia memiliki putri bernama Roro Jonggrang. Rakyat merasa sejahtera di bawah kerajaan tersebut.
Berbeda dengan Kerajaan Prambanan, Kerajaan Pengging memiliki raja yang buruk. Ia suka berperang dan memperluas wilayah kekuasaannya. Raja Pengging pun memiliki ksatria bernama Bandung Bondowoso.
Tak hanya kuat, ia juga sakti. Suatu hari ia diperintahkan untuk menaklukkan Kerajaan Prambanan. Usaha penaklukan pun berhasil dilakukan. Raja Baka tewas, Kerajaan Prambanan pun jatuh pada Kerajaan Pengging.
Tersisa Roro Jonggrang yang ternyata disukai oleh Bandung Bondowoso. Usai kalah, ia malah dipinang oleh Bandung Bondowoso untuk jadi pramaisurinya.
Tak mau menerima tapi di sisi lain kasihan dengan rakyat Kerajaan Prambanan. Alhasil, Roro Jonggrang memberikan syarat untuk dibuatkan 1.000 candi dan 2 sumur dalam semalam. Ternyata, Bandung Bondowoso menyanggupi. Dengan pasukannya, ia nyaris berhasil membangun candi dalam semalam.
Tapi, ia gagal membangun ke-1.000 karena pasukannya mengira hari sudah pagi usai mendengar bunyi ayam berkokok. Rupanya, usaha Bandung digagalkan oleh Roro Jonggrang. Mengetahui Roro Jonggrang yang mencuranginya, alhasil putri raja itu akhirnya dikutuk menjadi candi yang ke-1.000.
Dongeng Rakyat Jawa Timur
Bagi Bunda yang ingin menceritakan dongeng yang berasal dari Jawa Timur untuk sang buah hati, berikut pilihannya:
4. Cerita Keong Mas
Raja Kertamarta dari Kerajaan Daha memiliki dia putri yang cantik yakni Dewi Galuh dan Candra Kirana. Suatu saat, datang pangeran bernama Raden Inu Kertapati untuk melamar salah satu putri. Ia jatuh hati dengan Candra Kirana.
Pertunangan pun berlangsung tapi Dewi Galuh merasa iri dan dengki dengan Candra Kirana. Dewi Galuh kemudian menjadi benci dan sengaja ingin mengutuk Candra Kirana dengan datang ke penyihir.
Penyihir dan Dewi Galuh sepakat lalu memfitnah Candra Kirana untuk diusir dari istana. Di luar istana, penyihir itu kemudian mengutuk Candra Kirana menjadi Keong Mas. Akan tetapi, kutukan itu konon akan sirna ketika Candra Kirana ditemukan Raden Inu.
Dikutuk menjadi Keong Mas, Candra Kirana ditemukan oleh nenek yang tinggal di Desa Dadapan ketika sedang menjala ikan. Nenek itu pun dikejutkan dengan keajaiban yang datang sejak ia pelihara Keong Mas. Misal, makanan sedap tiba-tiba tersaji di rumahnya.
Ia semakin terkejut ketika tahu Keong Mas lah yang menyajikan masakan tersebut. Keong Mas kala itu berwujud aslinya Candra Kirana. Sang putri kemudian menjelaskan.
Di sisi lain, Raden Inu mencari keberadaan sang tunangan walaupun dihadapkan berbagai tantangan dari penyihir. Namun, yang namanya berjodoh, Raden Inu akhirnya bertemu Candra Kirana. Kutukannya hilang dan mereka bahagia bersama.
5. Ande-ande Lumut
Ande-ande Lumut adalah cerita rakyat Jawa Timur. Berkisah tentang Pangeran Raden Panji Asmarabangun yang kabur dari istana Kerajaan Kediri untuk mencari calon pramaisurinya, Putri Sekartaji dari Kerajaan Jenggala. Suatu ketika, Putri Sekartaji menghilang yang ternyata disekap oleh ibu tirinya.
Pangeran pun meninggalkan istana demi mencari sang calon istri. Ia sampai mengganti namanya menjadi Ande-ande Lumut dan diangkat anak oleh Mbok Randa. Sementara Putri Sekartaji mengubah namanya Klenting Kuning. Ia juga diangkat oleh seorang janda setelah berhasil kabur dari sekapan ibu tirinya.
Jalan mereka untuk bisa bertemu tidak lah mulus. Ande-ande Lumut harus menolak banyak lamaran gadis-gadis desa karena setia dengan Putri Sekartaji alias Klenting Kuning. Sementara, sang putri harus menghadapi Yuyu Kakang yang ingin mencium tiap gadis yang ia sebrangkan.
Berjodoh, keduanya pun dipertemukan. Mereka pun sukses membuat satu desa terkejut dan kebingungan. Keduanya kemudian bersama dan bahagia.
6. Kisah Cindelaras dan Ayam Sakti
Di sebuah kerajaan bernama Jenggala, tinggal lah raja dan permaisuri, beserta selirnya. Raja tersebut adalah Raden Putra. Kehidupan mereka harmonis, tapi sayang selirnya memiliki perasaan iri pada permaisuri raja. Dengan kelicikannya, ia berhasil memfitnah permaisuri. Selir tersebut pura-pura sakit diracuni permaisuri. Itu membuat raja mengusir permaisuri di istana.
Padahal, permaisuri kala itu sedang hamil. Patih yang diperintahkan untuk membawanya pergi dan membunuhnya, tahu kalau ini rencana jahat selir. Patih pun membiarkan permaisuri itu hidup.
Permaisuri kemudian melahirkan putra, diberi nama Cindelaras. Ia terlahir istimewa karena bisa dekat dengan semua binatang. Suatu saat, ia mendapat telur ayam kemudian ia rawat sampai menetas.
Ayam yang ia rawat rupanya ayam sakti. Ia bisa berkokok dan berbicara 'Kukuruyuk, Tuanku Cindelaras, rumahnya di dalam hutan belantara, atap rumahnya terbuat dari daun kelapa, ayahnya Raden Putra Raja Jenggala.' Ayam itu juga jago apabila diadu.
Kehebatan ayam Cindelaras ini rupanya terdengar di kuping Raden Putra. Cindelaras diminta ke istana dan ayamnya diadu. Raja Putra pun makin penasaran dengan sosok Cindelaras setelah ayam miliknya dikalahkan oleh ayam sakti milik Cindelaras.
Bunyi kokok ayam Cindelaras pun sontak membuat raja terkejut. Pada akhirnya, raja meminta maaf dan mereka tinggal bersama lagi dengan harmonis.
Baca cerita rakyat Jawa Barat di halaman selanjutnya, ya!
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga dongeng sarat makna lainnya dalam video di bawah ini:
KISAH RAKYAT JAWA BARAT
Ilustrasi cerita rakyat Jawa/ Foto: iStockphoto
Kisah Rakyat Jawa Barat
Kisah rakyat Jawa Barat berikut ini bisa jadi pilihan Bunda untuk diceritakan kepada anak sebelum tidur:
7. Cerita Sangkuriang
Dayang Sumbi merupakan wanita sakti keturunan raja Sungging Perbangkara. Parasnya cantik dan kala itu ia menolak lamaran dari para lelaki yang sering ia terima. Suatu saat, ketika mengasingkan diri bersama anjingnya, Tumang, di hutan. Gulungan benang jahitan tenunnya jatuh.
Dayang Sumbi kemudian tanpa sadar melontarkan pernyataan, siapa saja yang dapat mengambilkan gulungan benang tersebut jika dia perempuan, akan dijadikannya saudara. Namun, jika laki-laki maka akan dijadikan suami.
Di luar dugaan, si Tumang anjing peliharaannya yang mengambilkan gulungan tersebut. Dan karena sudah berjanji, akhirnya Dayang Sumbi menikah dengan si Tumang.
Tumang sebenarnya adalah adalah titisan dewa yang menjelma menjadi anjing. Dari pernikahan itu, lahir anak yang diberi nama Sangkuriang.
Suatu hari ketika Sangkuriang hendak berburu bersama Tumang, disuruhnya Tumang untuk mengejar babi betina Wayung, yang tak lain adalah ibunya Dayang Sumbi. Karena tidak menuruti perintah Sangkuriang, dibunuhlah si Tumang oleh Sangkuriang. Hati si Tumang diambil oleh Sangkuriang dan diberikan kepada ibunya, Dayang Sumbi untuk dimasak dan disantap.
Mengetahui bahwa yang dimakannya itu adalah hati si Tumang, kemarahannya pun memuncak. Seketika itu, kepala Sangkuriang dipukul hingga terluka dan diusir dari tempat tinggalnya.
Waktu terus berlalu, hingga Sangkuriang tumbuh menjadi lelaki yang gagah dan tampan. Entah berapa lama dia berkelana hingga tanpa disadarinya, Sangkuriang kembali ke hutan tempat asalnya. Ia bertemu wanita cantik yang tak lain adalah Dayang Sumbi.
Dayang Sumbi awalnya tak tahu itu anaknya. Keduanya pun saling suka. Tapi, begitu ia kenal dan sadar bahwa pria yang ingin menikahinya adalah Sangkuriang, ia makin terkejut.
Alhasil ia memberikan satu syarat, Sangkuriang harus mampu membuat danau dan perahu serta membendung sungai Citarum dalam waktu satu malam.
Sangkuriang menyanggupi persyaratan ini karena dia telah berguru dan menjadi orang sakti mandraguna. Alhasil, Sangkuriang ternyata mampu memenuhi persyaratan yang diberikan Dayang Sumbi kepadanya. Dengan segala upaya, Dayang Sumbi berhasil membuat Sangkuriang geram. Â Ia menendang perahu yang setengah jadi dengan sekuat tenaga dan terguling dalam keadaan tertelungkup hingga akhirnya muncul sebutan Tangkuban Parahu.
8. Kisah Situ Bagendit
Situ Bagendit adalah salah satu destinasi wisata di Kabupaten Garut. Terdapat legenda atau cerita rakyat di balik Situ Bagendit. Dahulu, tinggal seorang perempuan bernama Nyai Bagendit. Ia adalah perempuan kaya raya berkat warisan dari mendiang suaminya.
Takut jatuh miskin, Nyai Bagendit terkenal kikir dan tak ramah pada warga sekitarnya. Kalau pun ada yang meminjam uang, Nyai Bagendit memberikan bunga yang tinggi. Bahkan, ia pun tega meminta suruhannya untuk perlakukan peminjam dengan kasar kalau utangnya tak kunjung dibayar.
Suatu hari, datang lah kakek-kakek misterius membawa tongkat. Ia merasa haus dan meminta minum pada Nyai Bagendit. Sudah tertebak reaksi Nyai Bagendit, ia menolaknya. Ia pun masuk ke dalam rumahnya, tanpa sadar bahwa sang kakek menancapkan tongkat di pekarangan rumahnya.
Kakek tersebut kecewa dan akhirnya memutuskan pulang. Ia kemudian menarik tongkatnya dan muncul lah air dari tanah yang keluar sangat deras. Air tersebut lama-kelamaan menjadi genangan dan banjir.
Di situ, Nyai Bagendit tak lagi memikirkan nyawa. Ia malah sibuk menyelamatkan harta hingga akhirnya tenggelam sia-sia bersama hartanya.
9. Lutung Kasarung
Zaman dahulu hiduplah seorang putri cantik nan baik hati bernama Purbasari. Ia merupakan anak bungsu dari Prabu Tapa Agung yang merupakan raja kerajaan Pasir Batang. Karena kebaikannya, raja menurunkan takhta pada Purbasari. Bukan Purbaarang yang merupakan putri sulungnya.
Sontak, hal ini menuai amarah Purbaarang. Ia murka dan meminta penyihir agar Purbasari terkena penyakit. Purbasari pun mengalami sakit kulit. Singkat cerita, diam-diam kebaikan dan kecantikan Purbasari ini diketahui oleh Pangeran Guruminda dari khayangan.
Pangeran Guruminda kemudian turun ke bumi. Namun, bukannya berwujud manusia melainkan seekor lutung. Lutung Kasarung kemudian dengan cepat berteman dengan Purbasari. Ia pun membuat pemandian untuk putri raja yang sedang sakit itu.
Perlahan, sakit kulitnya menghilang. Mengetahui ini, Purbaarang malah menjadi-jadi. Ia malah meminta algojo untuk memenggal Purbasari. Tapi, Lutung Kasarung menggagalkannya. Ia kemudian berubah wujud menjadi manusia, seorang pangeran yang tampan.
Kesaktian pangeran lantas membuat Purbaarang takut dan akhirnya menyesali perbuatannya. Walau pernah dibenci sang kakak, hati Purbasari begitu luas. Ia pun memaafkannya. Pada akhirnya, Purbasari diangkat menjadi ratu kemudian menikah dengan Pangeran Guruminda. Mereka pun hidup bahagia.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Sinopsis dan Pesan Moral Dongeng Populer Si Kabayan untuk Diajarkan pada Anak

Parenting
3 Cerita Rakyat Khas Indonesia dengan Sentuhan Cinta Kasih Kaum Perempuan

Parenting
Cerita Rakyat dari Jawa Tengah: Ada Keong Mas dan Timun Mas

Parenting
Referensi Dongeng Anak: Cerita Lutung Kasarung

Parenting
7 Dongeng Anak dari Legenda Cerita Rakyat, Menarik dan Sarat Makna


7 Foto
Parenting
7 Potret Acara Tedak Siten Anak Tata Janeeta, Gemasnya Baby R Pakai Blangkon
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda