Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

3 Cerita Rakyat Khas Indonesia dengan Sentuhan Cinta Kasih Kaum Perempuan

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Minggu, 22 Aug 2021 15:30 WIB

BOOW Live x IndonesiaKaya.com persembahkan musikal Malin Kundang di #MusikalDiRumahAja
Ilustrasi Malin Kundang/Foto: BOOW Live, IndonesiaKaya.com/ Istimewa
Jakarta -

Ada banyak sekali cerita rakyat khas Indonesia di mana memiliki makna terkandung di dalamnya. Namun sangat disayangkan generasi sekarang banyak yang tidak mengetahui mengenai cerita rakyat ini.

Padahal tiga cerita rakyat berikut memiliki nilai sentuhan cinta kasih kaum perempuan. Dimulai dari cinta kasih Ibu hingga kasih sayang seorang istri. Sudah pasti terdapat nilai positif di dalam cerita ini yang bisa dijadikan acuan dalam kehidupan sehari-hari bagi Si Kecil.

Apa saja cerita rakyat tersebut? Simak di bawah berikut ini ya, Bun

1. Cerita Malin Kundang

Cerita rakyat Indonesia yang satu ini pastinya sudah tidak asing lagi di telinga Bunda karena memang sangat terkenal sekali. Apalagi di dalam cerita rakyat Ini mengandung nilai di mana seorang anak harus berbakti kepada orang tuanya khususnya sang Ibu.

Malin Kundang sendiri merupakan cerita mengenai seorang anak laki-laki yang miskin. Untuk mengubah nasibnya yang miskin, anak tersebut pergi merantau ke negeri lain.

Setelah anak tersebut sukses dan kembali ke kampung halamannya ia bertemu dengan sang Ibu. Namun karena ibunya terlihat tua dan jelek, maka ia tidak mengakui bahwa perempuan itu adalah ibunya. Sang ibu yang sedih akibat tidak diakui akhirnya mengutuk anak tersebut menjadi batu tanah.

2. Cerita Telaga Bidadari

Cerita rakyat telaga bidadari ini memiliki nilai di mana kita tidak boleh mencuri barang milik orang lain. Kisah awalnya menceritakan seorang laki-laki tampan yang bernama Jaka Tarub yang sedang berburu di hutan.

Pada saat itu Jaka Tarub bertemu dengan tujuh orang bidadari yang sedang mandi air telaga. Akibat terpesona dengan kecantikan bidadari, Jaka Tarub mengambil pakaian salah satu dari bidadari itu yang tergeletak di atas batu.

Akhirnya bidadari yang selendangnya diambil, tertinggal oleh bidadari lain yang pulang ke khayangan. Ia akhirnya bertemu dengan Jaka Tarub dan membina rumah tangga bersamanya.

Namun seiring berjalannya waktu akhirnya sang bidadari tahu bahwa suaminya telah mencuri selendang miliknya. Perempuan cantik itu merasa dibohongi dan akhirnya meninggalkan Jaka Tarub.

3. Cerita Danau Toba

Cerita rakyat nusantara asal Sumatera Utara ini memiliki nilai moral bahwa seseorang tidak boleh ingkar dengan janji. Kisah awal Danau Toba berasal dari seorang petani yang yang menikahi putri cantik yang dikutuk menjadi ikan. Tapi si petani harus berjanji tidak boleh menceritakan asal-usul istrinya.

Setelah menikah, mereka akhirnya petani tersebut memiliki seorang anak.Suatu hari si anak diminta bantuan oleh Ibunda untuk mengantarkan makanan ke si petani. Tapi di jalan, si anak kelaparan dan memakan jatah makanan si petani yang ada di tangannya.

Sesampainya bertemu sang Ayah, habislah semua makanan yang ada. Si petani tersebut marah dengan anak tersebut dan melontarkan kalimat, "Dasar anak ikan!".

Sang istri yang mendengarkan cacian tersebut akhirnya bersedih. Ia akhirnya menghilang dan muncul air tanpa henti dari bekas jejak kakinya. Air inilah yang menjadi cikal awal Danau Toba.

Dari tiga cerita berikut banyak makna positif yang terkandung di dalamnya dan bukan hanya sekadar dongeng. Nah, dongeng mana yang akan Bunda ceritakan pada Si Kecil hari ini? (PK)

Simak juga video berikut mengenai serunya kegiatan anak mendengarkan dongeng di Hari Dongeng!

[Gambas:Video Haibunda]



(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda