sign up SIGN UP search

parenting

Demam Berdarah pada Anak: Ciri, Fase, Obat & Makanan yang Membantu Penyembuhan

Mutiara Putri   |   Haibunda Kamis, 29 Dec 2022 15:59 WIB
Checking fever on a little boy. caption
Jakarta -

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak menyerang anak hingga dewasa. Kementerian Kesehatan RI sendiri menyebut ada lebih dari 52 ribu kasus DBD telah terjadi di Indonesia sejak awal tahun 2022.

Meskipun bisa menyerang setiap orang dari berbagai kelompok usia, anak-anak menjadi kelompok yang mendominasi kasus DBD. Bukan tanpa alasan, anak memiliki sistem imun tubuh yang belum berkembang sempurna untuk menyangkal virus dan bakteri.

Penyakit demam berdarah menyerang banyak komponen di dalam tubuh, Bunda. Mulai dari komponen darah, organ kardiovaskular, hingga infeksi pada otak. Kalau biasanya penyakit demam berdarah kerap dikaitkan dengan musim hujan, pada kenyataannya demam berdarah bisa terjadi sepanjang tahun.


Banner Demam Berdarah pada Anak

DBD sendiri merupakan penyakit infeksi virus yang memiliki bentuk ringan, sedang, hingga berat. Tak hanya itu, gejala yang terlihat umumnya menyerupai COVID-19, Bunda. Meski begitu, pada kasus tertentu, pasien DBD tidak memperlihatkan gejala apapun.

Kalau tidak dirawat dengan baik, DBD bisa menyebabkan kematian jika telah masuk ke tingkat yang berat. Sementara itu, DBD dengan tingkat ringan tidak menyebabkan risiko kematian.

DBD umumnya disebabkan oleh virus Dengue yang disebarkan oleh nyamuk aedes betina. Nyamuk ini aktif menggigit kurang lebih pada pukul 09.00 hingga 10.00 pagi dan 16.00 hingga 17.00 sore. Hal ini diungkapkan langsung oleh Dokter Spesialis Anak, Dr. I.G Ayu Pratiwi, SpA, MARS.

"Digigit nyamuk aedes belum tentu DBD. Kalau di nyamuk tidak ada virusnya, belum tentu DBD. Kita biasanya pesankan pada orang tua kalau ada salah satu anggota keluarga DBD, kalau ada nyamuk menggigit bisa tertular," paparnya saat ditemui di kawasan Gunawarman, belum lama ini.

Ciri anak alami DBD

Baby leg fingers. Shallow DOF. Developed from RAW; retouched with special care and attention; Small amount of grain added for best final impression. 16 bit Adobe RGB color profile.Ilustrasi Anak DBD/ Foto: iStock

Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Mira Dewita, Sp.A, ada beberapa gejala demam berdarah yang kerap terlihat pada anak, Bunda. Berikut ini deretannya:

  • Demam tinggi mendadak selama 2 hingga 7 hari dengan suhu 39 hingga 40 derajat
  • Muntah
  • Sakit kepala
  • Sakit perut disertai diare
  • Dehidrasi jika diare dan muntah terus menerus
  • Batuk
  • Nyeri sendi
  • Tidak enak badan
  • Kepala pusing

Gejala bintik saat DBD

Saat anak terkena demam berdarah, biasanya ciri yang paling khas adalah munculnya bintik-bintik merah pada kulit, Bunda. Dalam dunia medis, hal ini disebut juga dengan petekie.

Biasanya petekie ini akan muncul mulai dari kaki, tangan, hingga wajah. Tak hanya itu, ketika kulitnya diregangkan, bintik merah ini tidak akan hilang.

Walaupun menjadi ciri khas penyakit DBD, dr. Mira mengatakan ada beberapa kondisi anak terserang DBD yang tidak disertai dengan petekie. Lebih lanjut, ia pun mengatakan tidak semua penyakit dengan petekie adalah DBD.

"Meski begitu, ada beberapa kondisi di mana petekie tidak muncul pada DBD. Terkadang, petekie juga muncul di penyakit lainnya," katanya pada HaiBunda belum lama ini.

Fase DBD pada anak

Ada dua macam fase yang akan dilewati oleh anak saat mereka terserang DBD. Kedua fase ini adalah fase pengawasan dan fase pemulihan.

1. Fase pengawasan

Pada fase pengawasan, pembuluh darah diibaratkan sebagai selang pemadam kebakaran, Bunda. Kalau selang pemadam kebakaran diisi air, maka selang akan berkembang dengan baik. Selang pemadam kebakaran ini sama dengan pembuluh darah yang terisi penuh dan membawa oksigen ke otak, jantung, dan seluruh tubuh.

Di fase ini pembuluh darah yang mengembang sempurna mengalami kebocorah sehingga seluruh isinya keluar ke jaringan. Pembuluh darah pun kempes dan tak lagi memiliki isi.

Mira menjelaskan, ketika pembuluh darah tidak memiliki isi seperti sebelumnya, artinya tidak ada oksigen yang bisa disalurkan ke seluruh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penderita DBD mengalami shock.

"Ketika pembuluh darah tidak memiliki isi, itu tandanya tidak ada oksigen yang bisa disalurkan ke seluruh tubuh. Inilah yang disebut shock pada fase pengawasan demam berdarah," tuturnya.

Pada fase ini, Bunda harus mengawasi anak dan mengetahui tanda-tanda bahaya. Segera bawa anak ke rumah sakit jika mengalami tanda sebagai berikut:

  • Anak lemas
  • Air seni berkurang atau tidak ada air seni
  • Muntah terus menerus, bisa lebih dari 6 kali sehari
  • Mengeluh sakit perut terus menerus
  • BAB berdarah
  • Air seni berdarah
  • Muntah berdarah

2. Fase pemulihan

Sama seperti namanya, pada fase ini anak mulai memperlihatkan progres dan masuk pada tahap pemulihan, Bunda. Di fase ini, anak akan memperlihat beberapa gejala khas, Bunda. Misalnya saja sebagai berikut:

  • Nafsu makan anak kembali
  • Badan kembali segar
  • Tidak lagi terlihat lemas

Obat dan makanan yang dianjurkan

Ilustrasi Kenali Gejala Kanker pada Anak, Ketahui Sejak Dini Sebelum Terlambat BunIlustrasi Anak DBD/ Foto: Getty Images/iStockphoto/AgFang

Ada beberapa obat dan makanan yang bisa diberikan untuk membantu penyembuhan DBD pada anak, Bunda. Berikut ini deretannya:

1. Cairan infus

Saat anak di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, anak akan mendapatkan cairan infus, Bunda. Dokter Mira mengatakan, pemberian infus pada anak DBD biasanya hanya sampai 48 jam.

"Sesuai dengan penanganan anak demam berdarah dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pemberian cairan infus dilakukan hanya dalam waktu 48 jam. Artinya, setelah 48 jam, anak tidak perlu lagi diberikan infus," tuturnya.

2. Air putih

Melihat dari buku Mengenal Demam Berdarah Dengue karya Frida. N, Bunda bisa memberikan anak banyak air putih setiap harinya untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Pada kondisi anak yang mual dan muntah, berikan minum sedikit demi sedikit. Usahakan agar anak tetap mendapatkan cairan sebanyak 4 sampai 6 gelas dalam sehari, ya.

3. Jambu biji

Buah yang paling popular sebagai obat demam berdarah adalah jambu biji. Buah ini biasanya disarankan oleh tetua zaman dulu untuk mengobati demam berdarah dengan cara dimakan langsung atau diolah menjadi jus.

Jambu biji terkenal akan kandungan trombinol yang mampu merangsang thrombopoietin dalam tubuh secara alami. Thrombopoietin adalah senyawa aktif dalam tubuh yang membantu pembentukan sel-sel darah merah baru dan menjaga jumlah trombosit dalam darah.

Meski begitu, dr. Mira menjelaskan, jambu biji tidak bisa menyembuhkan DBD atau menaikkan jumlah trombosit pada anak yang mengalami DBD ya, Bunda. Pada dasarnya, trombosit yang keluar dari pembuluh darah dan masuk ke jaringan, saat fase penyembuhan trombosit akan masuk kembali ke pembuluh darah sehingga trombosit akan kembali naik dengan sendirinya.

4. Daun Pepaya

Daun pepaya juga dapat membantu menyembuhkan demam berdarah. Daun pepaya juga sering dijadikan menu sayuran untuk menu makan rumahan.

Menurut jurnal-jurnal penelitian, ekstrak daun pepaya dapat meningkatkan kadar trombosit dalam darah. Hal ini diduga karena membantu menstabilkan dinding sel-sel darah merah sehingga tak mudah rusak karena virus dengue. Bisa dibilang daun pepaya merupakan obat demam berdarah alami yang disediakan alam untuk penderita DBD.

5. Beras Angkak

Beras angkak adalah jenis beras dari China yang difermentasi dengan ragi Monascus purpureus. Terdapat penelitian yang membuktikan beras angkak cocok digunakan sebagai obat herbal untuk demam berdarah.

Diketahui beras angkak dapat membantu pasien DBD lebih cepat sembuh. Pada tahun 2015 peneliti dari IPB melaporkan kombinasi antara jambu biji dan beras angkak dapat menjadi obat demam berdarah alami.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

[Gambas:Video Haibunda]



(mua)
fase-anak
Anak Usia 1-3 Tahun Ketahui lebih jauh perkembangan anak 1-3 tahun. Cek Yuk arrow-right
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pantau terus tumbuh kembang Si Kecil setiap bulannya hanya di Aplikasi HaiBunda!