Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Zinc untuk Bayi: Cara Pemberian saat Anak Diare dan Dosis yang Tepat

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 23 Jan 2023 18:50 WIB

Ilustrasi obat sirup
Ilustrasi Zinc untuk obat diare anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/simarik

Diare menjadi salah satu gangguan cerna yang rentan dialami oleh anak-anak, termasuk di usia bayi atau balita. Zinc pun disebut-sebut menjadi salah satu nutrisi yang dapat diberikan untuk proses penyembuhan.

Kendati demikian, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai tata cara pemberian dan dosisnya supaya efektif serta aman ya, Bunda.

Dikutip dari laman resminya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut bahwa diare adalah buang air besar yang frekuesinya lebih sering dan konsistensi tinja lebih encer dari biasanya. 

Selama diare, tubuh anak akan kehilangan cairan dan elektrolit secara cepat. Pada saat yang bersamaan, usus kehilangan kemampuannya untuk menyerap cairan dan elektrolit yang diberikan kepadanya. 

Bayi dan anak berusia kecil lebih mudah mengalami dehidrasi dibandingkan anak yang lebih besar dan dewasa. Oleh karena itu, mencegah atau mengatasi dehidrasi merupakan hal penting dalam  penanganan diare pada anak.

Cara pemberian dan dosis zinc untuk anak diare

Zinc memiliki peran untuk membantu proses sintesis protein. Selain itu, zinc juga meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh, serta mempertahankan metabolisme tubuh.

Salah satu cara pemberian zinc yakni melalui suplementasi, tentunya hanya berdasarkan pemeriksaan dan anjuran dokter ya, Bunda.

Tablet suplemen zinc dapat dilarutkan dengan air matang atau bahkan ASI, kemudian diminumkan langsung kepada anak. 

Rekomendasi dosis suplementasi zinc dari UNICEF dan WHO pada anak saat diare usia balita yaitu 20 mg selama 10–14 hari. Sementara anak usia di bawah enam bulan cukup diberikan 10 mg (½ tablet) per hari.

Sumber alami zinc lainnya

Tak cuma dari suplementasi, zinc juga bisa didapat dari berbagai bahan makanan lain. Saat bayi sudah memasuki masa MPASI, Bunda pun bisa memberikan menu-menu berbahan ini, ya.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), beberapa contoh sumber alami zinc yakni: keju, yoghurt, kacang-kacangan, telur, daging ayam, daging sapi, dan ikan.

Selain zinc, pemberian oralit sebagai pengobatan pertama saat anak diare juga penting. Simak ulasan lengkapnya di halaman berikut, yuk!

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak obat diare lainnya dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PEMBERIAN ORALIT UNTUK DIARE ANAK

Ilustrasi obat sirup paracetamol

Ilustrasi Zinc untuk obat diare anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/spukkato

Oralit untuk anak diare

Oralit terbuat dari campuran garam elektrolit, gula, dan air. Garam elektrolit yang terkandung di dalamnya berfungsi sebagai penyeimbang elektrolit yang ada di dalam tubuh. 

Untuk meminumnya, Bunda dapat mencampurkan bubuk oralit dengan 200 ml air matang. Ada pula beberapa produk oralit siap saji yang dijual dalam kemasan botol dan bisa langsung diminum. 

Tetapi jika Bunda tidak sempat membeli dan ingin membuat sendiri di rumah, berikut bahan dan cara pembuatannya:

Bahan yang diperlukan:

  • Air 200 mililiter (ml)
  • Garam 1/4 sendok makan (sdm)
  • Gula 1 sdm
  • Gelas dan sendok pengaduk

Cara membuat oralit:

Masukkan gula dan garam ke air di dalam gelas, aduk rata. Bunda dapat menggunakan air hangat supaya gula dan garam bisa lebih cepat larut. Setelah itu, cairan oralit siap diberikan pada anak. 

Menurut dokter spesialis anak RS Al Irsyad Surabaya, dr Nurita Alami Dwi Wijayanti, Sp.A, dosis oralit untuk anak pada 4 jam pertama yaitu:

  • 30 hingga 90 ml setiap jam untuk bayi usia di bawah 6 bulan
  • 90 hingga 125 ml setiap jam untuk bayi usia 6 bulan hingga 2 tahun
  • Minimal 125-250 ml setiap jam untuk anak usia di atas 2 tahun

“Untuk anak usia 5-12 tahun, pemberian dosis oralit bisa ditingkatkan ke 6 gelas pada 3 jam pertama, dan 1,5 gelas setelah diare. Sedangkan untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas, bisa diberikan 12 gelas pada 3 jam pertama, selanjutnya 2 gelas setiap diare,” terangnya, seperti dikutip dari situs resmi RS Al Irsyad Surabaya.

Banner Imlek 2023

Pemberian oralit pada bayi berusia kurang dari 1 tahun harus benar-benar diperhatikan, ya. Tetap akan jauh lebih baik jika Si Kecil segera mendapatkan penanganan dokter jika mengalami diare dan perhatikan tanda-tanda dehidrasi.

Jangan lupa tetap berikan ASI sesering mungkin supaya bayi tidak kekurangan asupan cairan. Demikian ulasan tentang zinc untuk bayi dan anak saat diare, semoga bermanfaat, Bunda.


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda