HaiBunda

PARENTING

Kasus Campak Tembus 3 Ribu Pasien, Pahami Fase Infeksi Serta Pengobatannya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 23 Jan 2023 08:00 WIB
Ilustrasi Campak pada Anak/Foto: iStock
Jakarta -

Meningkatnya penyakit campak di berbagai propinsi di Indonesia, membuat para orang tua waspada. Jika biasanya campak lebih banyak menyerang anak-anak, saat ini penyakit menular ini menjangkit ke semua usia.

Menurut data, pada tahun 2022 suspek campak tercatat hingga 13.920 kasus. Sementara hingga saat ini, suspek yang terkonfirmasi campak tercatat sekitar 3.341.

Per 18 Januari 2023, Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan sudah ada 53 KLB campak di 34 kabupaten.


Virus campak mulanya ditemukan pada tahun 1954 dan telah memiliki vaksin sejak tahun 1968. Jika terserang, virus campak akan menyebar ke seluruh tubuh mulai dari kulit, mata, jantung, paru, hingga sistem imun.

"Virus campak pertama kali ditemukan tahun 1954. Kalau terinfeksi, dia akan masuk ke tubuh, kemudian ke darah dan dia tidak cuma di kulit tapi juga ke mata, ke jantung, ke paru, kemudian ke saluran pencernaan. Dan paling buruk ke sistem imun," ujar Ketua Unit Kerja Koordinasi Penyakit Infeksi Tropik IDAI, Dr dr Anggraini Alam, SpA(K), dalam Media Briefing Mengenai KLB Campak, Kamis (19/1/2023).

Fase infeksi campak

Anggraini menjelaskan beberapa fase campak yang perlu Bunda ketahui. Berikut ini deretannya:

1. Fase prodromal

Fase prodromal merupakan fase di mana gejala awal campak terlihat atau terdeteksi, Bunda. Fase ini berjalan selama 3 hingga 5 hari.

"Mulai ada gejalanya. Ada demam dan khas sekali ada 3C. Kalau dokter 'Oh ada 3C, itu campak'. Yaitu coryza atau pilek, conjuntivitis atau matanya merah serta berair, kemudian ada cough atau batuk-batuk," ungkap Anggraini.

2. Erupsi

Pada fase ini, mulai terlihat ruam yang bermula dari belakang telinga atau kepala, kemudian ke badan dan lengan atas, hingga tungkai bawah. Setelah melewati 3 hari, ruam akan menyebar ke seluruh tubuh.

"Erupsi itulah yang kita lihat munculnya si ruam. Mulainya biasanya di antara rambut dan kulit. Kemudian dia mulai di muka, kemudian barulah dia ke batang tubuh," tutur Anggaraini.

3. Konvalesen

Pada fase ini, Anggraini menjelaskan semua gejala akan menghilang, Bunda. Ruam pun berubah menjadi makula hiperpigmentasi atau skuama.

"Baru kemudian dia akan berkumpul. Akhirnya menghitam lalu hilang," jelasnya.

Lantas seperti apa tata laksana penyakit campak? Simak selengkapnya di laman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa saksikan juga video daftar imunisasi gratis dari pemerintah berikut ini:



(mua)
TATA LAKSANA PENYAKIT CAMPAK

TATA LAKSANA PENYAKIT CAMPAK

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Potret Jo Yuri, Pemeran Player 222 di Squid Game yang Aslinya Mantan Member Girlgroup

Terpopuler: Deretan Artis Indonesia Ganti Profesi saat Pindah ke Luar Negeri

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK