Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Metode BLW Ngetren Lagi, Dokter Ingatkan Dampaknya untuk Pertumbuhan BB Bayi

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 06 Feb 2023 20:18 WIB

Baby hands grabbing food from plate (bamboo) with finger food (cucumber, pasta, banana) for babies in top view, showing the concept of baby-led weaning, nutrition without pureed food
Ilustrasi Metode BLW/Foto: Getty Images/iStockphoto/CStorz

Setelah memasuki usia 6 bulan, bayi akan dikenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Salah satu metode MPASI yang tengah tren di kalangan masyarakat adalah Baby-Led Weaning (BLW).

Metode BLW dipopulerkan oleh Gill Rapley dan Tracey Murkett di Inggris. Metode ini pun berkembang ke negara-negara maju lain, termasuk Amerika Serikat.

Metode ini memungkinkan bayi memilih sendiri makanan yang ingin dimakan dengan tangan mereka sendiri. Sebelumnya, orang tua akan menyiapkan makanan di piring mereka pada waktu makan tiba.

Banyak orang tua muda yang mulai mengadopsi metode MPASI BLW. Tak hanya di negara maju, metode ini juga mulai diminati oleh orang tua di Indonesia.

Kata dokter terkait metode BLW

Dokter spesialis anak, dr. Mira Dewita, Sp.A, mengatakan bahwa metode BLW membuat bayi tidak bisa membedakan makanan yang harus ia pilih. Karena itu, bayi bisa saja tidak mendapat kebutuhan nutrisi yang cukup.

"Mengenai teknik BLW, itu kan bayinya disuruh ambil makan sendiri, ya. Jadi dia mau ambil nasinya, mau ambil sayurannya, apa mau ayamnya, jadi Si bayi tidak bisa membedakan dia harusnya ngambil yang mana," katanya ketika diwawancarai HaiBunda belum lama ini.

"Kadang-kadang bayinya ambil sayurannya saja, atau nasinya saja. Jadi dia tidak mendapat kebutuhan nutrisi yang cukup karena dia tidak bisa memilih mana yang terbaik untuk dia karena dia masih bayi," sambungnya.

Metode BLW ini tidak disarankan oleh dokter anak karena bisa menyebabkan bayi kurang gizi. Orang tua pun perlu membantu dan mendampingi Si Kecil dalam pemberian MPASI.

"Jadi memang teknik BLW tidak kita anjurkan karena kalau mengandalkan bayinya sendiri yang makan, kemungkinan besar bayinya akan kurang gizi. Jadi harus dibantu oleh orang tua," tutur dokter yang berpraktik di RS Hermina Jatinegara ini.

"Sebenarnya teknik BLW ini kan meniru dari orang luar negeri. Karena orang Amerika dia makannya steak itu kan sayurannya wortel dipotong panjang, direbus, buncis. Nah itu kan makanya bayinya makan sayurannya. Berbeda sama kita orang Indonesia, kalau kita makannya nasi goreng, bukan steak. Jadi memang tidak dianjurkan," lanjut Mira.

Lantas bagaimana tanda anak MPASI BLW mendapatkan gizi yang cukup? Simak selengkapnya pada laman berikutnya, yuk!

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa lihat lagi video dampak buruk BLW pada bayi berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



BERAT DAN TINGGI BADAN ANAK SESUAI

baby eating broccoli with hands in early stages of baby-led weaning

Ilustrasi Metode BLW/Foto: Getty Images/iStockphoto/Juanes23

Tanda status gizi anak cukup atau kurang saat MPASI metode BLW

Dokter Mira mengatakan ada cara yang bisa dilakukan Bunda untuk mengetahui apakah metode BLW yang digunakan bisa membuat gizi anak terpenuhi. Salah satunya cara adalah melihat kurva berat dan tinggi badan anak.

Ketika kurva berat dan tinggi badan anak bertambah dan sesuai, bisa dikatakan gizi anak yang menggunakan metode BLW tercukupi. Namun, jika kurva berat dan tinggi badannya tidak sesuai, tandanya anak mengalami gizi kurang.

"Sebenarnya kalau ingin melihat apakah dia (anak) cukup nutrisinya dengan teknik BLW, dilihat saja bagaimana pertambahan berat badan dan tinggi badannya. Kalau memang nutrisinya tercukupi, berarti dia harusnya memenuhi kecukupan gizinya. Artinya kurva pertumbuhan berat badan dan tinggi badannya akan sesuai," katanya.

Banner 20 Mainan Paling Berbahaya

"Tapi kalau ternyata tidak bisa mengikuti kurva tinggi badan dan berat badan, ya berarti kurang (gizinya). Berarti enggak mencukupi," sambung Mira.

Dampak metode BLW

Metode MPASI BLW dikhawatirkan membuat anak mengalami kekurangan gizi karena mereka tidak bisa memilih makanannya sendiri, Bunda. Metode ini juga memungkinkan anak hanya mendapatkan satu jenis makanan, yakni makanan yang mereka pilih.

"Jadi yang dikhawatirkan dari teknik BLW ini mungkin banyak Ibu-ibu muda sama seperti di luar negeri pakai BLW mau pakai BLW juga, ditakutkan nanti anaknya kekurangan gizi karena si anak tidak bisa memilih mana yang terbaik untuk dia," tutur Mira.

"Jadi kalau dia milihnya nasi terus yang diambil, di mana protein hewaninya, di mana yang lain. Atau dia cuma milih sayur, lebih banyak di sayur. Ya nanti gizinya juga jadinya kurang," sambungnya.


(mua/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda