Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

11 Dampak Selalu Menuruti Keinginan Anak, Bagaimana Cara Menolak yang Tepat?

Kinan   |   HaiBunda

Minggu, 19 Feb 2023 04:00 WIB

7 Ciri-ciri Masa Kanak-kanak Akhir Bagi Anak Perempuan
Ilustrasi 11 Dampak Selalu Menuruti Keinginan Anak dan Cara Menolak yang Tepat. Foto: Getty Images/iStockphoto/Karunyapas

Bagi sebagian besar orang tua, selalu menuruti keinginan anak seringkali terasa menyenangkan. Namun hati-hati, dalam jangka panjang hal ini dapat memengaruhi pembentukan karakter anak.

Dikutip dari Very Well Family, faktanya dalam beberapa kasus, memanjakan anak secara berlebihan sebenarnya bahkan bisa berdampak seumur hidup bagi anak. Menuruti keinginan anak bukan hanya dalam soal materi, tetapi termasuk juga memberi anak terlalu banyak kebebasan dan kurang disiplin.

Para peneliti di Overindulgence Project menyebutkan setidaknya ada tiga hal yang termasuk dalam kategori tersebut:

  • Menuruti semua keinginan anak

Mulai dari mainan, barang elektronik, atau bahkan terlalu banyak aktivitas. Anak-anak membutuhkan waktu istirahat dan kesempatan untuk belajar menghibur diri sendiri.

  • Pengasuhan berlebihan

Orang tua yang menuruti keinginan anak dalam hal kebebasan membuat mereka sulit mempelajari keterampilan dan kemandirian.

  • Tidak memberi batasan disiplin

Tidak ada batas disiplin yang sehat dapat menghambat proses pendewasaan diri anak, termasuk selalu menuruti keinginan anak atau mengalah setiap kali ia mengamuk.

Dampak selalu menuruti keinginan anak

Lantas apa saja dampak jika orang tua selalu menuruti keinginan anak bagi perkembangannya? Berikut ulasannya, Bunda:

1. Anak jadi bergantung pada semua keinginan

Ketika anak selalu menerima semua yang mereka inginkan, mereka mulai berpikir bahwa mereka tidak dapat hidup tanpa gadget terbaru atau juga sepatu baru. 

Anak jadi tidak bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan, yang bisa berdampak serius ketika mereka beranjak remaja.

2. Menganggap kebahagiaan berasal dari materi

Jika anak memiliki banyak barang yang diinginkan, mereka jadi punya pola pikir bahwa keinginan yang dituruti dapat membantu mereka menjalani hidup yang lebih memuaskan.

3. Kurang menghargai sekitar

Punya terlalu banyak barang, termasuk mainan, pakaian atau barang elektronik, cenderung membuat anak semakin enggan untuk merawatnya. Mereka mungkin tidak peduli ketika ada barang yang rusak dan tidak memperhatikan ketika ada barang yang hilang. 

Oleh karena itu, anak jadi tidak dapat belajar untuk bertanggung jawab. Kurangnya disiplin juga membuat anak merasa tidak harus mengikuti aturan.

4. Masalah kesehatan mental

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang terlalu dimanja berisiko menghadapi banyak masalah mental di kemudian hari.

Termasuk di antaranya mudah stres, tidak bisa mengendalikan emosi, dan kesulitan menghadapi kenyataan.

5.  Mudah tantrum

Dikutip dari Parents, tanpa batasan yang tepat dan keinginannya selalu dituruti, anak-anak jadi kurang mampu menerima penolakan. Jadi apabila suatu saat keinginannya tidak diwujudkan, mereka jadi tantrum dan sulit mengendalikan emosinya.

6. Rentan cemas dan depresi

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua tipe permisif juga lebih rentan terhadap kecemasan dan depresi. Dalam banyak kasus, anak-anak ini jadi lebih terbiasa untuk menyimpan masalahnya sendiri dan sulit menyampaikan pendapat.

Cari tahu dampak lain di halaman berikutnya, Bunda.

Selain mendidik anak dengan kedisiplinan, Bunda juga jangan lupa untuk selalu memenuhi kebutuhan asupan harian anak. Salah satunya dengan memberikan makanan bergizi dan menambahkan vitamin jika dibutuhkan. Bunda mau beli produk ini? Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

Simak juga video ini alasan mengapa anak suka melempar barang:

[Gambas:Video Haibunda]




CARA TEPAT MENOLAK KEINGINAN ANAK

7 Ciri-ciri Masa Kanak-kanak Akhir Bagi Anak Perempuan

Ilustrasi 11 Dampak Selalu Menuruti Keinginan Anak dan Cara Menolak yang Tepat. Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

7. Cepat marah dan meledak-ledak

Ketika anak terbiasa keinginannya selalu dituruti, mereka juga jadi manja. Segala sesuatu hal yang terjadi di luar keinginannya pun bisa dengan cepat membuat anak marah.

8. Cenderung egois

Menjalani kehidupan selalu seperti kemauannya juga rentan membuat anak jadi egois, karena tidak peduli dengan orang lain di sekitar. Anak-anak seperti ini biasanya jadi senang memberontak terhadap orang lain, termasuk di lingkungan luar rumah.

9. Tidak mampu menyelesaikan masalah sendiri

Anak yang keinginannya selalu dituruti orang tua akan merasa hidupnya serba mudah, sehingga membuat mereka jadi tidak mandiri, rentan stres dan tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.

Tanda anak autisme

10. Sulit membuat keputusan 

Anak jadi terbiasa dituruti dan bergantung pada orang tua, yang berdampak pada minimnya kemampuan menganalisis dan mengambil keputusan sendiri. Dalam jangka panjang hal ini dapat memengaruhi hidupnya, termasuk dalam menentukan jurusan sekolah, karier atau pasangan hidup.

11. Kurang bisa berbaur dengan lingkungan sosial

Sifat empati anak yang keinginannya selalu dituruti biasanya jadi kurang terasah, karena mereka selalu ingin menjadi yang utama. Hal ini dapat memengaruhi kemampuannya untuk berbaur dengan lingkungan sosial. 

Cara tepat menolak keinginan anak

Oleh sebab itu, orang tua perlu tahu bagaimana cara menolak yang tepat keinginan anak. Ini penting supaya anak bisa lebih memilih prioritas dan mengendalikan emosi saat keinginannya tak terpenuhi seperti dilansir berbagai sumber:

1. Berikan jawaban pasti

Saat Bunda tidak ingin menuruti keinginan anak, sampaikan secara tegas dan beri jawaban pasti. Hindari kalimat menggantung seperti 'iya kita lihat saja nanti'. 

Selain membuat anak bingung, ketidakpastian juga dapat membuat mereka berkesempatan untuk lebih sering memohon, merengek, atau bahkan mengamuk ketika pada akhirnya tidak dituruti.

Apabila Bunda sendiri memang masih belum yakin saat memberi jawaban, setidaknya jelaskan mengapa ketidakpastian itu ada. Misalnya, 'Bunda tidak yakin apakah kita bisa pergi ke pantai. Kita harus menunggu dan melihat bagaimana cuacanya nanti setelah makan siang'.

2. Berikan penjelasan singkat

Ketika Bunda menolak keinginan anak, berikan penjelasan singkat di baliknya. Ini bisa membuat anak belajar bahwa tak semua keinginannya dapat langsung dituruti, karena ada beberapa hal yang lebih penting.

3. Tidak mudah luluh

Tidak peduli berapa banyak anak merengek atau bahkan mengamuk, penting untuk tidak mudah luluh. Mengubah keputusan ketika anak tantrum justru membuat anak mempelajari hal tersebut sebagai sebuah metode. 

Demikian ulasan tentang dampak selalu menuruti keinginan anak dan cara menolaknya yang tepat. Semoga ulasan ini bermanfaat ya, Bunda.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda