Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bolehkah Keluarkan Dahak Bayi Pakai Semprotan Hidung dan Cairan NaCL? Ini Kata Dokter

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 27 Feb 2023 22:20 WIB

Little 7 week old baby getting nose drops by his mom
Ilustrasi Semprotan Hidung untuk Bayi/Foto: Getty Images/iStockphoto/golibtolibov

Bayi kerap terserang berbagai macam penyakit karena belum memiliki sistem imunitas yang baik. Salah sat penyakit yang kerap menyerang adalah batuk dan pilek.

Melansir dari laman WebMD, batuk merupakan tanda tubuh sedang berupaya untuk menjaga saluran napas. Meski begitu, batuk juga bisa terjadi karena adanya infeksi bakteri atau saluran napas.

Batuk dan pilek terkadang menyebabkan saluran pernapasan anak terganggu. Tak hanya itu, hidung mereka juga kerap tersumbat karena adanya cairan atau lendir yang menghalangi jalan napas.

Menurut dokter spesialis anak, dr. Mira Dewita, Sp.A, ketika batuk dan pilek, bayi hanya membutuhkan lebih banyak cairan. Cairan ini akan mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan.

"Misalnya bayi dalam kondisi batuk pilek gitu ya. Berarti kita berikan cairan lebih banyak. Artinya kalau bayinya ASI eksklusif ya berikan ASI. Jadi pemberian cairan itu bisa membantu dalam mengencerkan reak (dahak) bayi, jadi reaknya jadi gampang keluar," katanya dalam wawancara bersama HaiBunda, belum lama ini.

Karena bayi belum bisa mengeluarkan dahak, bayi akan menerannya. Nantinya, dahak akan keluar melalui muntahan atau dicerna dan menjadi kotoran.

"Memang bayi belum bisa mengeluarkan reak, ya. Jadi reak itu akan dia telan, nanti bisa dia muntahkan atau dicerna jadi kotorannya," lanjutnya.

Mengeluarkan dahak dengan semprotan atau cairan NaCL

Pemberian saline nasal spray atau semprotan air garam biasanya digunakan pada kasus anak yang pilek dan memiliki hidung berkerak, Bunda. Cairan ini berfungsi untuk melunakkan kotoran sehingga tidak menumpuk di hidung.

"Sebenarnya pemberian saline nasal spray, itu kalau di kita air garam sebenarnya. Sebenarnya lebih banyak untuk anak pilek terus dia mungkin pileknya itu banyak kerak di hidungnya," ungkap Mira.

"Kita kasih cairan NaCL atau saline nasal spray tadi, dia jadi lunak. Dia enggak bikin tumpukan kotoran di hidung. Sebenarnya tujuannya lebih banyak ke itu, ya," tambahnya.

Pemberian obat penurun panas

Tak hanya itu, Mira juga mengungkap, Bunda bisa memberikan Si Kecil obat penurun demam. Obat ini bisa membantu melegakan pernapasan anak.

Sementara itu, jika dirasa batuk dan pilek anak terlalu hebat, Bunda bisa membawa Si Kecil ke dokter agar diberikan obat-obatan yang membantu mengeluarkan dahaknya.

"Kemudian kalau anaknya agak mampet-mampet dikit (hidungnya), kita boleh juga berikan obat demam. Karena obat demam itu bisa sedikit melegakan pernapasan," jelas dokter yang berpraktik di RS Hermina Jatinegara ini.

"Kalau memang diperlukan, batuk pileknya terlalu hebat, ya boleh berobat ke dokter. Jadi mungkin kita bisa berikan obat-obat yang membantu reaknya," lanjutnya.

Lantas apakah teknik tepuk-tepuk dan pemakaian diffuser bisa menjadi cara tepat untuk bantu mengeluarkan dahak? Simak penjelasannya pada laman berikutnya, ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Bunda, lihat lagi video pertolongan pertama saat anak bapil berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



TEKNIK TEPUK-TEPUK DAN DIFFUSER

Little 7 week old baby getting nose drops by his mom

Ilustrasi Semprotan Hidung untuk Bayi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Studio-Annika

Teknik tepuk-tepuk untuk keluarkan dahak

Menurut dokter Mira, teknik tepuk-tepuk untuk mengeluarkan dahak bayi biasanya dilakukan ketika Si Kecil mengidap asma dan sedang melakukan terapi inhalasi. Fisioterapis akan menepuk-nepuk bayi sehingga dahaknya mudah keluar.

"Hati-hati juga kalau semangat tepuk-tepuk, nanti ada yang patah tulang atau lainnya. Sebenarnya banyak dilakukan oleh fisioterapis saat inhalasi. Biasanya pasien-pasien asma di-inhalasi, setelahnya ditepuk-tepuk. Katanya supaya reaknya lebih gampang keluar," jelasnya.

Meski begitu, teknik ini biasanya tidak diperlukan pada bayi yang tidak melakukan inhalasi. Namun, jika ingin melakukannya, Bunda bisa tepuk secara hati-hati.

Tanda anak autisme

"Tapi kalau pada bayi, hati-hati. Sebenarnya bayi kan memang tidak memerlukan inhalasi. Jadi sebenarnya tepuk-tepuk itu ya harus hati-hati saja," papar Mira.

Pemakaian diffuser untuk dahak bayi

Dokter Mira mengatakan, pemakaian air diffuser atau humidifier diperbolehkan jika tujuannya hanya untuk melembapkan ruangan, Bunda.

"Ini semacam humidifier. Humidifier ini kan dia menjaga kelembapan dari ruangan. Itu sih enggak apa-apa, boleh-boleh saja, silakan saja. Sebenarnya kalau dia fungsinya cuma untuk menjaga kelembapan sebenarnya enggak masalah," katanya.


(mua/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda