Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

6 Panduan Gizi Anak saat Puasa dari Kebutuhan Nutrisi hingga Porsi Makan

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 04 Apr 2023 21:00 WIB

child daughter eating by herself during dinner. asian family at the background
Ilustras Panduan Gizi Anak saat Puasa/Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Jakarta -

Salah satu fokus Bunda ketika menyambut Ramadan adalah memberikan asupan nutrisi seimbang bagi anak yang baru belajar berpuasa. Sebelum itu, ada beberapa panduan gizi anak saat puasa yang perlu Bunda perhatikan.

Mengajarkan anak berpuasa memang bukan hal yang mudah. Terkadang, anak mengeluh dan mengungkapkan berbagai alasan mengapa ia ingin membatalkan puasanya.

Anak kerap mengeluh untuk membatalkan puasa karena mereka tubuhnya tidak kuat dan lemas. Hal ini bisa saja terjadi karena asupan gizi dan nutrisi anak tidak terpenuhi ketika sahur.

Banner Resep Lauk Pauk Buka Puasa

Panduan gizi anak saat puasa

Melansir dari berbagai sumber, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan terkait gizi anak saat berpuasa, baik sahur maupun berbuka. Agar tak salah langkah, berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Kebutuhan nutrisi anak

Mengutip dari buku Sukses Melatih Anak Berpuasa karya Ummu Qhania, agar metabolisme anak siap melaksanakan puasa, sebaiknya Bunda memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Hal ini bisa didapat dengan komposisi makanan yang seimbang.

Sebaiknya makanan sahur dan berbuka anak mengandung karbohidrat, protein, lemak, protein, vitamin, hingga serat, Bunda. Jangan lupa pula untuk penuhi kebutuhan cairan anak sehingga mereka tidak dehidrasi selama berpuasa.

2. Beri makanan tinggi serat dan protein

Makanan yang tinggi serat dan kaya protein baik nabati maupun hewani akan dicerna lebih lama oleh tubuh, Bunda. Dengan begitu, pengosongan lambung pun akan jauh lebih lama.

Makanan semacam ini bisa diperoleh dari karbohidrat kompleks seperti gandum, sereal, beras merah, kemudian sayuran, buah-buahan, daging, dan telur. Bahan makanan dari daging dan telur mampu dicerna lambung selama 5-6 jam sehingga anak bisa menahan lapar.

3. Susu saat sahur

Glass of milk standing on old wooden tableIlustras Panduan Gizi Anak saat Puasa/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Maximkostenko

Menurut dokter spesialis anak, dr. Jeshika Febi Kusumawati, Sp.A, Bunda boleh memberikan susu sebagai tambahan menu sahur. Untuk anak usia 5 tahun, susu maksimal diberikan sampai 600 ml per hari.

"Untuk anak usia di atas 5 tahun pun, maksimal minum susu adalah 500 sampai 600 mililiter (ml) per hari. Jumlah ini tak akan cukup memenuhi kebutuhan kalori dan cairan anak selama puasa," katanya pada HaiBunda, belum lama ini.

Lebih lanjut, Jeshika mengatakan hindari memberikan anak sahur hanya dengan minum susu ya, Bunda. Hal ini karena susu tidak akan memenuhi gizi seimbang anak sehingga mereka sulit menahan lapar.

4. Kebutuhan cairan anak

Kebutuhan cairan anak tergantung pada berat badan dan usianya. Misalnya saja anak usia 6-7 tahun dengan berat 30 kilogram, berarti membutuhkan cairan sekitar 2 liter per harinya.

"Kebutuhan cairan akan tergantung pada berat badan dan usia. Misalnya, rata-rata anak sudah full puasa di atas usia 6-7 tahun, memiliki berat badannya sekitar 30 kilogram. Anak di usia ini berarti membutuhkan cairan hingga 2 liter per hari," jelas Jeshika.

5. Vitamin tambahan

Umumnya, anak tidak perlu diberikan vitamin tambahan ketika berpuasa. Bunda hanya perlu mencukupi kebutuhan hariannya.

Meski begitu, Jeshika menjelaskan vitamin sebagai booster tetap boleh diberikan pada anak untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya selama puasa. Misalnya saja dengan pemberian suplemen vitamin C dan D.

"Vitamin sebagai booster tetap boleh diberikan ke anak untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya selama puasa. Misalnya, memberikan suplemen vitamin C atau vitamin D. Tapi, pemberian suplemen ini perlu dikonsultasikan dulu ke dokter, terutama untuk mengetahui dosis dan efek sampingnya," ungkapnya.

6. Porsi makan anak

Masih mengutip buku Sukses Melatih Anak Berpuasa karya Ummu Qhania, sebaiknya makanan sahur dan berbuka anak mengandung 50-60 persen karbohidrat, 25 persen protein, dan 15-25 persen lemak. Hitung juga kalori yang dibutuhkan anak sesuai dengan berat badannya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda