PARENTING
TBC pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mencegah & Mengobatinya
Dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A | HaiBunda
Kamis, 30 Mar 2023 08:10 WIBTB atau Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan karena adanya kuman Mycobacterium tuberculosis yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran napas.
Berdasarkan data World Health Organization (Global TB Report, 2022), hingga saat ini TBC masih menjadi masalah kesehatan di dunia. Perkiraan jumlah orang yang terinfeksi TBC tahun 2021 secara global sebanyak 10,6 juta kasus atau naik sekitar 600.000 kasus dari tahun 2020. Dari 10,6 juta kasus tersebut, sebanyak 1,2 juta kasus merupakan anak-anak.
Indonesia berada pada posisi kedua negara dengan kasus TBC terbanyak, sesudah India. Angka penemuan kasus TBC di Indonesia masih di bawah target, yakni hanya 74 persen dari target 85 persen. Deteksi dini kasus TBC sangat penting karena dapat menjadi sumber penularan di masyarakat.
Mengapa TBC penting dieliminasi?
- TBC merupakan penyakit menular, bila ada satu anggota keluarga yang mengalami TBC, anggota keluarga rumah yang lain berisiko besar tertular dan patut ditelusuri juga status sakit TBC-nya. Tidak hanya itu saja, di lingkungan tempat kerja, sekolah, dan bahkan tempat umum pun si pasien berisiko menularkan TBC.
- Pengobatan TBC tidak sebentar. Waktu minimal yang diperlukan untuk mengobati TBC adalah 6 bulan, dan pada kasus-kasus TBC yang resisten terhadap obat, dapat memerlukan waktu hingga 12 bulan atau lebih.
- TBC yang tidak ditangani tuntas berisiko menjadi TBC resisten obat. Apabila ini terjadi, regimen obat yang diperlukan lebih kompleks dan juga waktu yang dibutuhkan lebih lama.
- TBC merupakan infeksi serius yang dapat merusak paru-paru. Penyakit ini juga dapat menyerang organ lain seperti tulang, sendi, kelenjar getah bening, bahkan menyerang selaput otak hingga dapat menyebabkan kondisi yang fatal.
Penyebab TBC dan penularannya
Penderita TBC dapat menyebarkan kuman TBC saat batuk atau bersin. Kuman inilah yang kemudian menjadi penyebab seorang anak mengalami TBC, Bunda.
Bakteri TB yang berada di udara bisa bertahan beberapa jam, terutama jika ruangan gelap dan lembab, sebelum akhirnya terhirup oleh orang lain. Pasien TBC aktif dapat menularkan pada 10-15 orang di sekelilingnya setiap tahun.
Gejala TBC pada anak
TB anak berbeda dengan TB dewasa, keluhan nya belum tentu batuk ya Bunda, keluhan di bawah harus ada minimal satu:
- Batuk > 2 minggu
- Demam > 2 minggu
- BB turun/tidak naik dalam 2 bulan
- Malaise (lemas, ga aktif) > 2 minggu
Catatan: gejalanya menetap meski sudah dengan terapi obat yang adekuat. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan TCM/tes cepat molekuler (sampel dahak).
Bagaimana membedakan batuk TBC dan batuk yang lain?
Simak penjelasan selengkapnya berikut ini:
1. Durasi batuk
Batuk TBC berlangsung selama 3 minggu atau lebih
2. Keluhan lain yang menyertai
Pada anak TBC, selain batuk, maka akan dapat dijumpai nafsu makan menurun, berat badan tidak kunjung naik meskipun sudah makan yang cukup, maupun adanya keringat malam
3. TBC dapat menyerang organ lain
Kuman TBC tidak hanya menyerang paru, sehingga penderitanya juga dapat menampakkan keluhan lain terkait organ yang terkena (ginjal, tulang, kulit, dll).
4. Batuk TBC semakin lama semakin memberat
Saat fase awal kuman masuk, biasanya penderita masih tampak sehat, namun seiring waktu, saat kekebalan tubuh tidak optimal, maka penderita akan mengalami batuk yang semakin intens dan mengganggu.
Organ yang dapat diserang oleh kuman TBC
TB bisa menyerang organ paru dan selain paru ya, Bunda, berikut jenis-jenis TB dan gejala nya:
- TB kelenjar: benjolan pada kelenjar getah bening, terlihat jelas, tidak nyeri
- TB sistem saraf (meningitis): demam, nyeri kepala hebat, penurunan kesadaran
- TB tulang: tulang belakang menonjol (gibbus), bengkak pada lutut, infeksi tulang panggul (koksitis)
- TB mata: terkonfirmasi dari pemeriksaan funduskopi
- TB kulit (skrofuloderma): terdapat nanah pada kulit
- Selain itu, TB bisa juga menyerang ginjal dan selaput perut (peritoneum)
Apakah TBC anak tidak bisa menular?
Risiko anak untuk menularkan TB sangat rendah, Mengapa? Berikut penjelasan selengkapnya:
- Anak yang lebih kecil umumnya memiliki jumlah kuman yang jauh lebih sedikit (paucibacillary).
- TB anak terdapat di area parenkim paru yang tidak menyebabkan refleks batuk. TB biasanya menular pada anak dengan BTA positif (tes dahak), yani biasanya anak yang usianya lebih besar (mendekati remaja).
Bagaimana cara pencegahan TBC?
Simak ulasan selengkapnya mengenai langkah-langkah pencegahannya di bawah ini:
Pencegahan umum:
- Menjemur alas tidur agar tidak lembab
- Membuka jendela rumah agar sinar matahari dapat masuk ke dalam.
- Olahraga secara teratur
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang
- Tidak mengonsumsi rokok
- Memberikan vaksinasi BCG
Pencegahan spesifik:
Kasus TB anak, umumnya terjadi karena penularan dari dewasa, untuk pencegahan bisa dilakukan beberapa langkah berikut:
- Pada kasus anak dengan kontak erat dengan orang dewasa yang TB, maka harus diberikan obat pencegahan (TPT) ya Moms, terapinya ada yang 3 maupun 6 bulan.
- Vaksinasi BCG, diberikan 1 kali, suntikan pada lengan kanan. Vaksin sebaiknya diberikan sebelum usia 1 bulan
Apakah itu vaksin BCG?
BCG merupakan singkatan dari Bacillus Calmette-Guérin. Vaksinasi ini bertujuan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC atau tuberkulosis.
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Efek perlindungan didapatkan 8-12 minggu setelah penyuntikan. Efek perlindungan terhadap infeksi TBC mencapai 80 persen.
Kapan anak boleh divaksin BCG dan berapa kali pemberiannya?
Imunisasi BCG hanya perlu diberikan satu kali seumur hidup. Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2020, imunisasi Sebaiknya diberikan segera setelah lahir atau sebelum bayi berumur 1 bulan.
Apabila bayi berumur 3 bulan atau lebih kemudian akan diberikan BCG, maka bayi terlebih dahulu dilakukan uji tuberkulin. Tes tuberkulin dilakukan dengan cara menyuntikkan protein kuman TBC pada kulit lengan atas. Apabila hasilnya negatif (tidak ada reaksi lokal pada bekas penyuntikan), maka bayi dapat diberikan vaksin BCG.
Anak TBC kapan harus ke Dokter?
Pada kasus anak dengan berat badan yang seret, harus diketahui dahulu apakah asupan nutrisinya adekuat, karena tidak selalu anak yang BB nya seret menderita TBC. Segera periksakan ke dokter jika Anda atau anak Anda mengalami gejala TBC, terutama jika tinggal bersama atau ada kontak erat dengan penderita TBC. Diagnosis dan pengobatan dini pada penyakit ini dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.
Pengobatan TBC
Pengobatan TB terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif dan fase lanjutan. Pada umumnya lama pengobatan adalah 6-12 bulan, tergantung dari organ yang terkena.
Respon klinis yang baik terhadap terapi dapat dilihat dari perbaikan semua keluhan awal. nafsu makan membaik, berat badan meningkat dengan cepat, keluhan demam dan batuk menghilang dan tidak merasa sakit. Respon yang nyata biasanya terjadi dalam 2 bulan awal.
Prinsip dasar pengobatan TB adalah minimal diberikan 3 macam obat dan dalam waktu 6 bulan. Pengobatan pada anak tidak berbeda dengan dewasa, namun ada hal yang harus diperhatikan yaitu pemberian obat untuk tahap intensif maupun lanjutan OAT pada anak diberikan setiap hari, selain itu dosis obat yang diberikan harus disesuaikan dengan berat badan anak.
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Kenali TBC pada Anak, Simak Gejala dan Cara Pencegahannya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
TBC Menyerang Ratusan Anak di Bantul, Benarkah Bisa Menular ke Anak Lewat Ciuman?
Cacar Air pada Anak Jangan Dianggap Sepele! Simak Gejala & Cara Mengatasinya
Hati-hati! Salah Berikan Anak Makanan Bisa Sebabkan Anemia Defisiensi Besi
Gejala dan Penanganan Tuberkulosis pada Anak
TERPOPULER
Ayu Dewi Rayakan Ultah ke 41, Intip Potretnya Rayakan Bareng Keluarga dan Anak Panti Asuhan
Fenomena "Dad Brain", Perubahan Otak yang Dialami Ayah setelah Punya Anak
30 Contoh Teks Anekdot Singkat beserta Struktur & Maknanya
Kumpul Bocah, Ratusan Anak Down Syndrome hingga Duafa Dukung Timnas di Sidoarjo
Mengenal Trauma Kolektif, Dampak Psikologis Masyarakat Akibat Kekacauan Negara
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Maskara Waterpoof dan Bikin Lentik Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Obat Maag Cair yang Aman untuk Anak, Pilih yang Terbaik & Ampuh untuk Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Loose Powder untuk Kulit Kering hingga Berminyak
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Anak untuk Mengatasi Susah Buang Air Besar
Asri EdiyatiTERBARU DARI HAIBUNDA
Erica Putri Umumkan Kehamilan Kedua, Beri Kejutan Manis untuk Suami dan Anak Pertama
30 Contoh Teks Anekdot Singkat beserta Struktur & Maknanya
Sri Mulyani Terkena Reshuffle Kabinet, Ini Profil Purbaya Yudhi Sadewa Menteri Keuangan Baru
Kumpul Bocah, Ratusan Anak Down Syndrome hingga Duafa Dukung Timnas di Sidoarjo
Mengenal Trauma Kolektif, Dampak Psikologis Masyarakat Akibat Kekacauan Negara
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Alasan Sule Jarang Cerita ke Anak Kalau Sakit
-
Beautynesia
Psikolog Ungkap Satu Kalimat Sederhana yang Bikin Kamu Tidur Cepat, Apa Itu?
-
Female Daily
Intip Perjalanan Rudy Hadisuwarno, Penemu Creambath dari Indonesia!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Olahraga Paling Cepat Turunkan Berat Badan, Cocok untuk Pemula
-
Mommies Daily
10 Kesalahan Makeup Usia 40 yang Sering Dilakukan dan Bikin Wajah Terlihat Tua