Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cerita Dokter Atasi Anak GTM dengan Cara Dibiarkan Nyeker, Apa Alasannya?

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Rabu, 26 Apr 2023 09:50 WIB

Crop close up of barefoot baby learning to take first steps outside on green lawn
Ilustrasi Nyeker untuk Atasi GTM/Foto: Getty Images/iStockphoto/Collab Media

Gerakan Tutup Mulut (GTM) merupakan salah satu masalah yang kerap terjadi ketika anak memasuki masa MPASI. Seorang dokter yang viral di TikTok menyarankan agar anak GTM melakukan grounding atau nyeker, Bunda.

Dokter Anissa Florence, CIMI, mengunggah video sang anak yang tengah nyeker untuk atasi GTM. Sebelumnya, HaiBunda telah meminta izin dan diperbolehkan untuk mengutip kisahnya.

"Aku sudah buktikan di anakku dan banyak yang berhasil dengan cara ini, sambil dikoreksi penyebab lain kenapa anak GTM," katanya dikutip akun @nissaflorence, Selasa (11/4/2023).

Nyeker untuk atasi GTM

Dokter Anissa mengatakan bahwa nyeker atau grounding merupakan salah satu terapi rumahan yang ia sarankan kepada pasien-pasiennya untuk atasi GTM, Bunda.

Anak membutuhkan aktivitas fisik yang harus dipenuhi. Dengan begitu, hormon kortisol yang mengatur tingkat stres akan menurun.

"Di saat kebutuhan aktivitas fisik anak terpenuhi, maka hormon kortisol akan menurun. Hormon kortisol adalah hormon yang mengatur level stres," katanya.

"Anak butuh aktivitas fisik 180 menit per hari. Jika kurang, anak akan stres hingga menurunkan kemampuan tidur dan makan dengan baik," lanjutnya.

Anissa mengaku masih banyak orang tua yang fokus pada proses makan anak ketika Si Kecil GTM. Padahal, aktivitas dan waktu main anak juga harus diperhatikan.

"Banyak Ibu ketika anak sulit makan mereka hanya fokus pada proses makan, namun tidak memperhatikan aktivitas anak dan waktu main," papar Anissa.

"Berikan anak makan dalam keadaan happy, maka semuanya akan mereka berikan kepadamu dengan sukarela. Semangat pejuang MPASI," sambungnya.

Selain nyeker, ada pula beberapa tips yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi GTM pada anak. Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Jangan lupa saksikan juga video bahan makanan penambah nafsu makan anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




BUAT LINGKUNGAN YANG MENYENANGKAN

toddler girl eating  healthy  vegetable sitting on high chair beside a dinner table at home

Ilustrasi Tips Atasi GTM/Foto: Getty Images/iStockphoto/M-image

Tips mengatasi GTM pada anak

Menurut dokter spesialis anak Dr. dr.Aryono Hendarto, Sp.A(K)., MPH, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi GTM. Berikut ini deretannya:

1. Atur jadwal makan

Atur jadwal makan secara teratur itu sangat diperlukan, Bunda. Jangan tunggu anak sampai merengek, apalagi menjerit, baru diberi makan.

Catat ya, anak di atas 1 tahun harus makan utama sebanyak 3 kali, 2 kali makan kecil atau snack, ditambah ASI apabila mencukupi, atau susu 2-3 kali sehari.

Banner 20 Dongeng Sebelum Tidur

2. Jangan paksa anak

Kalau anak tidak selera makan, menutup mulut, menoleh, mengalihkan kepala, atau bahkan menangis, sebaiknya Bunda jangan memaksa. Kita harus netral atau pelan-pelan saja membujuknya. Hindari juga memberi iming-iming hadiah, misal merayunya dengan biskuit.

"Ambil jeda waktu 10 hingga 15 menit. Kalau anak masih tidak mau, lebih baik berhenti," ujar dr.Aryono pada HaiBunda.

3. Batasi waktu makan

Ini yang seringkali terlupakan. Penelitian menunjukkan, anak akan hilang konsentrasi kalau makan lebih dari 30 menit pertama. Ini karena anak memiliki jiwa bermain, Bunda.

Pemberian makan lebih dari 30 menit ini biasanya enggak berhasil mengatasi anak GTM. Jadi, lebih baik berhenti jika anak sudah menolak atau GTM sebelum 30 menit. Yuk, diperhatikan durasinya, Bunda.

4. Kenalkan makanan baru

GTM bisa juga disebabkan karena makanan baru. Terkadang, orang tua malah menyerah mengenalkan makanan baru ke anak. Ini karena khawatir anak jadi trauma.

Penelitian membuktikan untuk mengenalkan makanan baru perlu pengulangan 10-15 kali. Sedangkan, untuk anak usia 4-5 tahun, perlu 8-10 kali pengulangan.

5. Buat lingkungan yang menyenangkan

Lingkungan yang menyenangkan bisa memengaruhi selera makan anak. Misalnya makanan disajikan dalam piring berbentuk lucu, bergambar, dan warna-warni.

Bisa juga ajak anak makan bersama dalam satu meja dan biarkan dia makan sendiri, meskipun akan berantakan. Ingat Bunda, jangan mengatasi GTM dengan mengalihkan perhatian anak pada mainan, televisi, atau gadget.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda