
parenting
7 Ciri-ciri Gangguan Pencernaan pada Anak, Kenali Sebelum Membahayakan Kesehatannya
HaiBunda
Kamis, 13 Apr 2023 07:00 WIB

Gangguan pencernaan menjadi salah satu keluhan yang umum dialami oleh anak. Seperti apa ciri-ciri gangguan pencernaan pada anak?
Dikutip dari Parenting First Cry, kebiasaan pola makan biasanya berperan penting bagi risiko gangguan pencernaan pada anak. Misalnya anak makan sesuatu yang kurang higienis, ia mungkin akan mengalami sakit perut atau mengalami gangguan pencernaan.
Sebagian keluhan gangguan pencernaan dapat diatasi dengan pengobatan rumahan. Tetapi sebagian lainnya mungkin memerlukan pengobatan medis sesegera mungkin.
Apa itu gangguan pencernaan pada anak?
Gangguan pencernaan yang kadang juga disebut dispepsia, didefinisikan sebagai rasa sakit atau ketidaknyamanan yang terus-menerus atau berulang di perut bagian atas.Â
Keluhan ini bisa disertai dengan kembung, mual, mulas, dan bersendawa. Umumnya dispepsia bukanlah masalah serius dan dapat sembuh sendiri dalam beberapa jam.
Gangguan pencernaan biasanya disebabkan ketika asam dari lambung merusak lapisan pelindung sistem pencernaan, menyebabkan peradangan dan iritasi pada perut bagian atas.Â
Memahami penyebab dan ciri-ciri gangguan pencernaan pada anak bisa menjadi kunci untuk pengobatan yang tepat.Â
Ciri-ciri gangguan pencernaan pada anak
Gangguan pencernaan itu sendiri bukanlah penyakit. Dalam beberapa kasus, ini bisa menjadi gejala dari kondisi yang mendasarinya. Durasi dan gejala terkait dapat bervariasi tergantung penyebabnya.
Berikut ciri-ciri gangguan pencernaan pada anak yang umum terjadi:
1. Sakit perut
Dikutip dari Health Direct, sakit perut menjadi salah satu ciri-ciri gangguan pencernaan pada anak yang paling sering dikeluhkan. Nyeri ini biasanya dapat dirasakan di mana saja, terutama di area antara bagian bawah tulang rusuk dan panggul.Â
Ada banyak penyebab sakit perut pada anak-anak, termasuk gas berlebihan, sembelit, gastroenteritis dan radang usus buntu.
Sebagian besar keluhan sakit perut pada anak tidak serius dan akan membaik tanpa pengobatan dalam hitungan jam atau hari. Namun, jika rasa sakitnya parah, tidak kunjung sembuh, atau anak tampak tidak sehat secara umum, segera periksakan ke dokter.
2. Kembung
Kembung biasanya disebabkan oleh sesuatu yang dimakan atau diminum anak, termasuk seperti minuman bersoda. Keluhan kembung biasanya tidak berbahaya dan dapat hilang tanpa pengobatan. Coba perhatikan kembali pola makan Si Kecil jika mengalami hal ini ya, Bunda.Â
3. Sering bersendawa
Bersendawa disebabkan oleh gas yang berlebihan dalam sistem cerna. Perlu diketahui bahwa saat anak makan atau minum, mereka juga menelan udara pada saat bersamaan.Â
Terkadang saat gas-gas ini tertelan, maka harus dikeluarkan kembali. Di situlah kemudian sendawa terjadi. Gas yang berlebihan ini 'dipaksa' keluar dari perut, naik melalui kerongkongan dan keluar dari mulut sebagai sendawa.
Selain itu, makan atau minum terlalu cepat juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, yang kemudian membuat anak bersendawa lebih sering.Â
Apa lagi ciri-ciri gangguan pencernaan pada anak yang perlu diwaspadai orang tua? Simak di halaman selanjutnya, yuk!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak doa-doa baik yang bisa diajarkan ke anak dalam video berikut ini:
CIRI GANGGUAN PENCERNAAN PADA ANAK: MUNCUL SUARA PERUT HINGGA MUNTAH
7 Ciri-ciri Gangguan Pencernaan pada Anak/ Foto: iStock
4. Terdengar bunyi perut
Bunyi perut biasanya disebabkan ketika proses pencernaan sedang terjadi. Bisa juga terjadi ketika anak sedang lapar.Â
Munculnya suara ini sebenarnya merupakan akibat dari beberapa faktor yang berbeda. Beberapa suara juga bisa disebabkan oleh kontraksi otot di dinding perut.
Intensitas suara dari perut juga berbeda. Suara yang sangat keras dan bernada tinggi dapat mengindikasikan adanya penyumbatan pada sistem pencernaan.Â
Munculnya suara perut juga bisa menjadi sinyal gangguan pencernaan yang mendasarinya. Namun, suara-suara ini hampir selalu disertai gejala lain, seperti kembung, kram, sakit perut, muntah, atau diare.
5. Refluks asam
Refluks adalah ketika makanan dan asam dari lambung naik kembali ke kerongkongan. Hal ini menyebabkan rasa tidak nyaman di dada yang sering disebut heartburn.
Keluhan ini dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak, bahkan bayi. Perubahan pola makan dapat membantu, tetapi beberapa anak dengan keluhan refluks yang kronis mungkin memerlukan perawatan medis.
Refluks yang sering terjadi dan menyebabkan masalah seperti pertumbuhan yang buruk, muntah, atau kerusakan kerongkongan disebut GERD (gastroesophageal reflux disease). GERD lebih serius daripada refluks biasa dan biasanya perlu diobati dengan konsumsi obat-obatan.
6. Mual dan muntah
Mual dan muntah merupakan ciri-ciri gangguan pencernaan pada anak yang sangat umum. Keluhan ini juga menjadi salah satu alasan paling umum orang tua membawa anak periksa ke dokter.
Muntah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, tetapi infeksi virus di saluran cerna adalah penyebab paling umum dari muntah mendadak pada anak-anak.Â
Muntah akibat gastroenteritis virus biasanya sembuh dalam beberapa hari, tetapi diare biasanya berlangsung lebih lama.
Jika muntah terjadi terlalu sering dan dalam jumlah banyak, anak berisiko mengalami dehidrasi. Jadi pastikan anak mendapatkan cukup cairan untuk mencegah hal ini terjadi.
7. Diare
Dikutip dari Johns Hopkins Medicine, diare adalah saat feses menjadi encer dan berair. Selain itu, saat diare frekuensi anak untuk buang air besar juga akan meningkat.Â
Diare bisa berlangsung 1 atau 2 hari, lalu hilang dengan sendirinya. Jika diare berlangsung lebih dari 2 hari, anak mungkin mengalami masalah pencernaan yang serius.
Diare dapat berupa akut (jangka pendek) dan kronis (jangka panjang). Diare akut berlangsung 1 atau 2 hari kemudian hilang sendiri, biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh bakteri sehingga terjadi infeksi.
Sementara itu, diare kronis berlangsung selama beberapa minggu. Ini mungkin disebabkan oleh masalah kesehatan lain seperti sindrom iritasi usus besar.Â
Diare kronis juga bisa disebabkan oleh penyakit usus, termasuk seperti kolitis ulserativa, penyakit Crohn, atau penyakit celiac.
Demikian ulasan tentang ciri-ciri gangguan pencernaan pada anak. Jika anak mengalami salah satunya dengan waktu cukup lama atau terus semakin parah, segera lakukan konsultasi ke dokter ya, Bunda!
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Bolehkah Anak Diberikan Prebiotik Setiap Hari untuk Cegah Gangguan Pencernaan? Ini Kata Dokter

Parenting
3 Cara Bedakan Gejala Alergi dan Gangguan Saluran Cerna Fungsional pada Anak

Parenting
4 Obat Tradisional Anak Mimisan, Kangkung hingga Kulit Kacang Tanah

Parenting
Mengenal Fungal Acne pada Anak dan Cara Mengatasinya

Parenting
Aturan Minum Oralit Sebagai Obat Diare untuk Anak


5 Foto
Parenting
Bikin Gemas! Ini 5 Potret Terbaru Hamish Daud dan Sang Putri Zalina
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda