PARENTING
5 Rutinitas Sepulang Sekolah agar Anak Bahagia dan Pintar
Asri Ediyati | HaiBunda
Jumat, 26 May 2023 18:51 WIBSetelah pulang sekolah, mungkin Si Kecil lelah dan ingin beristirahat. Hal tersebut lantaran padatnya aktivitas pembelajaran di sekolah yang menghabiskan energi anak.
Menurut psikolog anak Maureen Healy, tentunya semua anak perlu waktu untuk bersantai setelah sekolah. Ia mencatat bahwa anak-anak perlu beristirahat, bersantai, dan memulihkan tenaga setelah seharian penuh sekolah.
"Tujuannya adalah membangun 'waktu senggang' itu di siang hari," kata Healy, dikutip dari Romper, baru-baru ini.
Istirahat sepulang sekolah adalah hal wajar, tetapi alangkah baiknya Bunda tetap membuat rutinitas yang terstruktur untuk anak. Mengapa membuat rutinitas sepulang sekolah itu penting?
Secara umum, manfaat anak-anak yang disiplin melakukan rutinitas adalah mereka akan tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih bertanggung jawab dan bangga dengan apa yang mereka lakukan. Namun, perilaku ini tidak terjadi dalam semalam alias instan, Bunda.
Anak-anak tidak secara tiba-tiba pada usia 16 tahun mau melakukan rutinitas mereka di rumah tanpa keluhan. Sebaliknya, mereka perlu diajari perilaku ini sejak usia dini. Berapa pun usianya, menanamkan rutinitas dapat membiasakan anak untuk melakukan apa yang perlu dilakukan saat perlu dilakukan.
Perlu diingat, setiap rutinitas sepulang sekolah harus benar-benar didasarkan pada kebutuhan masing-masing anak. Setiap anak berbeda dan saat mereka berubah dan tumbuh, rutinitas setelah sekolah mereka juga bisa berubah.
Misalnya, anak-anak sekolah dasar masih menginginkan waktu untuk bermain. Sementara siswa sekolah menengah dan sekolah menengah atas mungkin perlu mempertimbangkan praktik olahraga sekolah atau pekerjaan paruh waktu di kemudian hari.
Rutinitas Sepulang Sekolah agar Anak Bahagia dan Pintar
Jika memang rutinitas itu penting, lalu secara umum apa saja rutinitas sepulang sekolah? Berikut contohnya seperti dilansir berbagai sumber:
1. Makan Camilan Sehat
Kebanyakan anak biasanya lapar ketika mereka pulang dari sekolah. Jadi, ngemil di sore hari adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga perut tetap sehat dan kenyang hingga waktu makan malam. Namun, memasukkan camilan sehat ke dalam rutinitas mereka tidak selalu mudah, terutama jika anak pemilih makanan.
Untuk mendorong ngemil yang tepat, cobalah membuat sajian kecil dengan buah, sayuran, atau kacang favorit mereka. Ide ini memungkinkan Bunda memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil yang mudah diatur. Anak juga mungkin merasa lebih nyaman mengambil beberapa potong apel daripada satu potong utuh.
2. Kerjakan Pekerjaan Rumah
Setelah tubuh sudah beristirahat, inilah waktunya untuk menilai pekerjaan rumah apa yang dimiliki anak untuk malam itu. Dilansir Begin Learning, saat memasukkan pekerjaan rumah ke dalam rutinitas anak, penting untuk diingat bahwa pengaturan waktu adalah segalanya.
Bunda mungkin perlu mencoba waktu yang berbeda dalam sehari untuk yang satu ini. Misalnya, beberapa anak mungkin kesulitan mengerjakan pekerjaan rumah segera setelah tiba di rumah, sementara yang lain mungkin lebih suka menyelesaikannya sebelum bermain di luar.
Mungkin perlu beberapa percobaan dan kesalahan untuk mengetahui apa yang terbaik, jadi bekerja samalah dengan anak sampai dapat menemukan waktu ideal mereka.
Selain itu, ingatlah bahwa tidak apa-apa memiliki satu tempat yang mapan untuk mengerjakan pekerjaan rumah, tetapi juga boleh bervariasi. Anak mungkin bekerja di meja dapur suatu hari dan di meja lain. Beberapa pekerjaan rumah bahkan dapat dilakukan di luar ruangan atau duduk di atas bantal, di sudut buku buatan sendiri.
3. Lakukan Pekerjaan Domestik
Ketika anak sudah cukup besar untuk melakukan pekerjaan rumah tangga atau domestik, akan sangat bagus untuk memasukkannya ke dalam rutinitas setelah sekolah. Ini menciptakan istirahat di siang hari dari tugas sekolah dan menciptakan kebiasaan penting.
Pekerjaan sederhana seperti membereskan tempat tidur, menata meja, atau membuang sampah dapat membantu mereka membangun tanggung jawab.
Faktanya, sebuah penelitian di Michigan State University menyimpulkan bahwa menugaskan anak-anak untuk menyelesaikan tugas sehari-hari sesuai usia dapat menghasilkan rumah tangga yang lebih seimbang. Selain itu, hal ini juga dapat memberikan lebih banyak waktu bagi orang tua dan anak-anak untuk dihabiskan bersama.
4. Bermain di Luar Ruangan atau Berolahraga
Anak-anak membutuhkan waktu untuk bermain di luar, menghirup udara segar, bermain dengan teman-temannya, dan menjadi anak-anak. Ini penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang bahagia dan sehat.
Perlu diingat bahwa waktu bermain biasanya paling baik setelah anak menyelesaikan tugas dan pekerjaan rumahnya karena mungkin sulit untuk membujuknya pulang lebih cepat.
5. Kegiatan Setelah Sekolah atau Ekstrakurikuler
Jika anak memiliki kegiatan setelah jam sekolah atau ekstrakurikuler, seperti les berenang atau les piano, pertimbangkan apa yang dibutuhkan untuk menjadikannya bagian sukses dari rutinitas anak.
Misalnya, jika pelajaran mereka dimulai tepat sepulang sekolah, ingatlah untuk mengemas camilan sehat untuk memberi mereka dorongan energi yang mereka butuhkan untuk tampil baik.
Berpartisipasi dalam ekstrakurikuler seperti olahraga atau les dapat membangun keseimbangan antara kebugaran fisik, kesejahteraan psikologis, dan pelajaran seumur hidup untuk gaya hidup sehat dan aktif, demikian temuan sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Sports Medicine.
Ketika Bunda mengizinkan anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan terorganisir sepulang sekolah, Bunda juga memberi mereka kesempatan lain di luar sekolah untuk bersosialisasi dengan teman-teman mereka dan melepaskan semangat setelah seharian belajar.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.
Simak video di bawah ini, Bun:
Tips Membuat Masker Wajah untuk Anak, Cukup Pakai 3 Bahan
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
7 Manfaat Anak Bermain Pretend Play yang Jarang Disadari Orang Tua
10 Tips Belajar Pintar ala Anak-anak di Finlandia, Bunda Perlu Tahu
Selain Nilai, Ajukan 10 Pertanyaan Ini ke Wali Kelas saat Ambil Rapot Anak
5 Cara Sederhana Beri Contoh Baik pada Anak
TERPOPULER
Deretan Artis Temani Anak Nonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Ini 7 Potret Serunya
Selamat! Dhika Himawan Hamil Anak Pertama, Brandon Salim Bersiap Jadi Ayah
Deretan Nama Bayi yang Dipredikasi akan Punah di Tahun 2025
Kenali Sindrom Hiperlaktasi, Gejala hingga Cara Mengobatinya
7 Potret Mewahnya Rumah Masayu Anastasya di Bilangan Jaksel
REKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Test Pack yang Tersedia di Apotek dan Harganya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sabun Bayi untuk Kulit Kering dan Sensitif
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Sabun Cuci Muka atau Facial Wash yang Aman untuk Ibu Hamil Berjerawat
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Susu Bebas Laktosa untuk Anak yang Aman
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Susu UHT untuk Anak 1 Tahun yang Aman Dikonsumsi
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
Deretan Artis Temani Anak Nonton Konser BLACKPINK di Jakarta, Ini 7 Potret Serunya
Selamat! Dhika Himawan Hamil Anak Pertama, Brandon Salim Bersiap Jadi Ayah
Deretan Nama Bayi yang Dipredikasi akan Punah di Tahun 2025
Kenali Sindrom Hiperlaktasi, Gejala hingga Cara Mengobatinya
7 Potret Bevan Putera, Anak Nola Be3 yang Kuliah di UI dan Wajahnya Curi Perhatian
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Digelar di 5 Kota, Soundrenaline 2025 Jadi Wadah Kolektif Kreativitas Bermusik
-
Beautynesia
Ini Makna dan Lirik Lagu Pengganti Aku dari Raisa
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Model OnlyFans Kontroversial Donasi untuk 1,2 Juta Orang, Kekayaannya Rp 1,4 T
-
Mommies Daily
Beban Mental yang Dialami Ayah Bekerja Selain Mikirin Gaji