parenting

Mengenal Sleep Regression pada Bayi: Penyebab dan 5 Cara Mengatasinya

Meita Fajriana   |   HaiBunda

Senin, 29 May 2023 22:00 WIB

Jakarta -

Saat baru lahir, bayi masih terjaga di malam hari. Seiring berjalannya waktu, bayi belajar pola tidur dan terlelap di malam hari. Setelah semua ini, Bunda sudah mulai nyaman karena bayi mungil Bunda sudah terlelap sepanjang malam.

Namun, seketika muncul fase di mana anak pada waktu tertentu menunjukkan pola tidur yang berbeda dari biasanya. Kondisi ini disebut dengan sleep regression, Bunda.

Melansir dari laman Baby Center, sleep regression adalah periode sementara ketika bayi tidak tidur sebaik dulu. Ini sering terjadi pada rentang usia anak 4 bulan, 6 bulan, 8 bulan, 12 bulan, dan 18 bulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Regresi tidur dapat terjadi ketika bayi mengalami perubahan pada pola tidurnya. Biasanya terjadi ketika anak berhasil mencapai tahapan perkembangannya seperti belajar berdiri dan berjalan atau tumbuh gigi. Masalah tidur ini juga bisa terjadi ketika bayi memiliki kecemasan akan perpisahan atau jauh dari Bunda. 

Saat bayi mulai membentuk ritme tubuhnya, jadwal tidur yang biasanya sudah baik mungkin tiba-tiba berubah. Anak biasanya tidur lebih lama bahkan semalaman menjadi kembali lagi bangun setiap beberapa jam di malam hari. 

"Sangat umum bayi mengalami pasang surut dalam kemampuan mereka untuk tidur nyenyak. Ini mendukung dalam perkembangannya," kata Szugye dokter anak yang berbasis di Amerika Serikat dikutip dari laman Cleveland Clinic.

Tentu saja hal ini membuat para Bunda dan Ayah kewalahan. Namun, jangan panik dulu ya, Bunda.

Cobalah untuk membantu bayi mengelola sleep regression mereka dengan tetap berpegang pada rutinitas waktu tidur yang konsisten, menjaga perubahan waktu malam dan siang, dan hingga menyusui dengan tenang dan tenang. Lakukan juga sleep training pada anak, buat Si Kecil senyaman mungkin. 

Penyebab sleep regression pada bayi

Sejumlah faktor dapat menyebabkan bayi merasa tidak nyaman atau membuatnya cemas atau gelisah, yang akhirnya menyebabkan bayi mengalami sleep regression. Berikut beberapa kondisi yang menjadi penyebab sleep regression pada bayi, dilansir dari laman What to Expect:

  1. Percepatan pertumbuhan atau dikenal dengan growth spurt. Kondisi ini membuat bayi sangat lapar sehingga menjadi rewel dan sulit tidur.
  2. Sakit gigi. Saat mengalami sakit gigi, bayi belum dapat menyampaikannya pada Bunda. Sehingga, satu-satunya cara Si Kecil menyampaikan rasa sakitnya pada Bunda adalah dengan menangis. Kondisi ini mempengaruhi jadwal tidur anak.
  3. Mencapai perkembangan baru. Saat anak mencapai perkembangan dan kemampuan baru, beberapa dari mereka biasanya menjadi sulit tidur.
  4. Perubahan dalam rutinitas, seperti memulai penitipan anak atau Bunda mulai bekerja.
  5. Liburan. Kegiatan liburan dengan jadwal yang tidak terprediksi hingga datang ke tempat baru, tentu akan mempengaruhi pola tidur anak. 
  6. Sakit. Saat anak seperti pilek atau infeksi telinga, dapat mempengaruhi tidur menjadi tidak nyaman.

Cara mengatasi sleep regression pada bayi

Berikut adalah beberapa untuk mengembalikan tidur anak menjadi lebih baik seperti dilansir berbagai sumber:

1. Miliki rutinitas waktu tidur

Jika Bunda belum melakukannya, mulailah rutinitas waktu tidur yang dapat diprediksi dan menenangkan dengan bayi Bunda. Ini bisa berupa mandi, mengenakan piyama, dan membaca buku bergambar atau menyanyikan lagu sebelum mengucapkan selamat malam.

Membuat hubungan emosional dengan anak pada waktu tidur membantu mereka merasa aman dan siap untuk tidur.

2. Perhatikan isyarat tidur bayi

Kenali dan perhatikan isyarat tidur bayi, seperti menggosok matanya, rewel, menguap, dan memalingkan muka. Sehingga, Bunda bisa membawanya ke tempat tidur sebelum Si Kecil terlalu lelah dan membuatnya lebih sulit untuk jatuh dan tetap tertidur.

3. Cukupi waktu tidur bayi di siang hari

Pastikan bayi cukup tidur di siang hari, karena bayi yang terlalu lelah cenderung mengalami masalah tidur di malam hari.

4. Berikan bayi waktu untuk menenangkan diri

Jika bayi tiba-tiba mulai menangis di tengah malam, beri dia waktu beberapa menit untuk rewel sebelum Bunda merespons. Dengan begitu bayi dapat belajar menenangkan diri kemudian kembali tidur.

Apabila bayi masih rewel, datangi bayi dan pemeriksa apakah semuanya baik-baik saja, usap kepala atau perutnya, dengan tenang ucapkan kata yang menenangkannya kemudian biarkan bayi mencoba menenangkan dirinya.

Hindari mengayun, memeluk, atau menyusui bayi. Hal ini karena dapat memicu bayi untuk bangun secara terus menerus di malam hari karena telah menjadi kebiasaan.

5. Beri perhatian lebih pada bayi di siang hari

Beri bayi perhatian ekstra di siang hari dan terutama sebelum tidur. Jika bayi tampak stres karena perubahan aktivitas dalam sehari atau mengalami kecemasan akan perpisahan, berlama-lama memeluk bayi di siang hari dapat membantunya merasa lebih aman di malam hari. 

Nah, inilah penyebab dan cara mengatasi sleep regression pada bayi. Semoga Si Kecil bisa kembali tidur pulas sepanjang malam ya, Bunda!

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT