Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bunda Sering Larang Anak Main di Luar? Ini 7 Dampaknya yang Perlu Diperhatikan

Kinan   |   HaiBunda

Selasa, 27 Jun 2023 19:27 WIB

Sering Larang Anak Main di Luar? Hati-hati Ini Dampaknya
Ilustrasi Sering Larang Anak Main di Luar? Hati-hati Ini Dampaknya. Foto: Getty Images/Renata Angerami
Jakarta -

Bermain sangat penting untuk perkembangan anak, karena berkontribusi pada kesejahteraan kognitif, fisik, sosial, dan emosionalnya. Hal ini termasuk dengan bermain di luar rumah. Apa dampaknya jika anak sering dilarang main di luar?

Dikutip dari jurnal Pediatrics, terlepas dari banyaknya manfaat yang diperoleh dari bermain untuk anak-anak, waktu bermain bebas kini justru semakin berkurang. 

Bermain di luar rumah tak sekadar memberi kesempatan pada anak untuk menghirup udara bebas, tetapi juga meningkatkan potensi mereka secara alami memiliki rasa cinta terhadap alam.

Banner Ciri Hamil Muda

Bunda bisa mengajak Si Kecil jalan bersama atau bersepeda sambil menjelajahi taman. Sambil mengobrol, gunakan banyak detail untuk membantu anak mempelajari kata-kata baru dan melibatkan semua indra mereka.

Dampak jika anak sering dilarang bermain di luar

Dengan berbagai alasan dan keterbatasan kondisi, sering kali orang tua melarang anak untuk bermain di luar rumah. Selain membuatnya jadi mudah jenuh, ada beberapa dampak lain yang juga bisa dirasakan oleh anak, lho. Berikut ulasannya seperti dilansir berbagai sumber:

1. Lebih rentan secara fisik

Tanpa disadari, bermain di luar lebih 'menguras' energi dan pergerakan fisik anak jika dibandingkan dengan bermain di dalam rumah. Lebih banyak waktu bermain di luar pun kerap dikaitkan dengan peningkatan perkembangan motorik anak.

Sebaliknya, jika anak jarang bermain di luar rumah maka kemampuan motoriknya berisiko kurang terasah. Mereka juga rentan kekurangan vitamin D, yang bisa didapat dari paparan sinar matahari pagi.

2. Membatasi rasa ingin tahu anak

Bermain di luar dapat meningkatkan rasa ingin tahu, kreativitas, dan pemikiran kritis anak. Dikutip dari Healthy Children, studi juga telah menemukan bahwa anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu dalam eksplorasi alam berkaitan dengan peningkatan hasil belajar.

Jika anak justru dibatasi dan sering dilarang untuk bermain di luar, rasa ingin tahu dan jiwa eksplorasinya justru jadi kurang terlatih, Bunda. Mereka jadi kurang kesempatan untuk menemui banyak hal-hal baru di lingkungan luar rumah.

3. Hambatan dalam kontrol emosi

Penelitian lain menunjukkan bahwa ketika anak-anak menghabiskan waktu di alam, kemarahan dan agresi mereka dapat berkurang. Anak jadi lebih mudah tenang dan mampu mengontrol emosinya sendiri.

Apabila anak sering dilarang bermain di luar, keterbatasan stimulasi rentan membuat mereka jadi sulit mengontrol emosi. Anak pun jadi mudah tantrum dan mudah marah saat tidak nyaman. Ketika sudah marah pun, anak berisiko jadi sulit ditenangkan.

4. Mudah stres

A mother holding a crying toddler daughter indoors in kitchen when cooking.Ilustrasi anak tantrum/Foto: Getty Images/iStockphoto/Halfpoint

Rasa jenuh pada suasana rumah yang itu-itu saja rentan membuat anak jadi stres, terutama jika mereka jarang bermain di luar rumah. Maka dari itu, jangan lupa perhatikan perubahan pada kesehatan mental anak ya, Bunda.

Apabila belakangan anak terlihat jadi mudah marah atau murung, mungkin mereka butuh waktu lebih banyak untuk bermain di luar rumah.

5. Sulit fokus

Psikolog anak, Sam Wass menyebutkan bahwa bermain di luar sangat penting karena membantu meningkatkan kemampuan anak untuk konsentrasi.

"Menghabiskan waktu di luar rumah memiliki manfaat untuk konsentrasi dan suasana hati anak. Biasanya anak akan merasa mood-nya lebih baik setelah menghabiskan waktu di luar rumah," ujar Wass, seperti dikutip dari Mirror.

6. Berisiko jadi ketergantungan gadget

Untuk mengatasi rasa jenuh di rumah, anak biasanya akan beralih pada gadget. Dalam jangka panjang, hal ini dapat membuat anak jadi ketergantungan. 

"Anak menikmati bahwa mereka hanya perlu menekan tombol dan sesuatu terjadi. Ini dapat terus berlanjut hingga dewasa," imbuh Wass.

Bohopanna Sendal Anak

7. Sulit bersosialisasi

Jika sering dilarang bermain di luar, kesempatan anak untuk bertemu dan berkomunikasi dengan teman sebaya juga berkurang. Akibatnya, mereka jadi sulit bersosialisasi dan berbaur dengan lingkungan baru.

Maka dari itu, penting untuk selalu memberikan kesempatan bagi anak untuk rutin menghirup udara bebas dengan bermain di luar rumah. Jika keamanan menjadi faktor yang Bunda khawatirkan, jangan lupa sempatkan diri untuk mengawasi anak.

Apabila ini tidak memungkinkan, maka setidaknya sisihkan waktu di tiap akhir pekan untuk mengajak anak bermain di luar. Bisa dengan jalan santai di sekitar rumah, bermain di taman, atau melihat objek wisata. Semoga ulasan ini bermanfaat ya, Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan untuk anak. Langsung aja yuk, Bun klik di sini.

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda