Kisah Bunda Tak Percaya Anak Alami Achondroplasia atau Kerdil, Diukur Panjangnya Tiap Hari

Setiap orang tua pasti ingin tumbuh kembang anaknya berjalan baik. Hal ini juga yang diharapkan oleh seorang Bunda yang memiliki anak bernama Abiya. Namun, Ibunda Abiya harus menerima kondisi berbeda.

Ibunda Abiya mengungkapkan bahwa sang anak mengidap kondisi Achondroplasia. Ini merupakan kondisi di mana pertumbuhan tulang menyebabkan perawakan pendek atau kerdil.

Kisah ini dibagikan oleh sang Bunda pada akun TikTok-nya. Sebelumnya, HaiBunda sudah meminta izin pada Ibunda Abiya dan diperbolehkan untuk mengutip kisahnya.

Ibunda Abiya selalu mengukur sang anak

Melihat dari unggahannya di TikTok dengan akun @byaktamumtazan, sang Bunda menyebut masih merasa tidak percaya kalau diagnosis dokter bahwa anaknya mengalami Achondroplasia adalah benar. Sang Bunda juga menyebut setiap jam selalu menghitung tinggi badan sang anak.

"Masih gak percaya kalau benar diagnosa Achondroplasia. Tiap hari dihitung tinggi badan. Tiap jam dihitung mana tahu nambah banyak atau salah hitung," ungkapnya dikutip akun tersebut pada Jumat (22/9/2023).

Lebih lanjut, Ibunda Abiya juga menyebut tidak pernah lelah menanti sebuah keajaiban. Ia pun tak henti mengukur sang anak meski hasilnya tetap sama.

"Mama enggak pernah lelah Nak untuk menanti sebuah keajaiban. Maaf ya, Nak, Mama ukur terus walau hasilnya tetap sama," jelasnya.

Dukungan dari netizen

Banyak netizen yang memberikan dukungan kepada Ibunda Abiya. Tak sedikit dari mereka yang mendoakan agar Abiya tumbuh menjadi anak yang saleh dan selalu diberikan kebahagiaan.

"Soleh ganteng, sehat bahagia selalu ya, Nak," ungkap seorang netizen.

"Semangat ya, Bun. Anak saya juga Achondroplasia. Sekarang usianya 14 tahun," ujar salah satu akun.

"Percaya Bun, tidak ada ciptaan Allah yang gagal. Dede istimewa," kata netizen lainnya.

Bunda ingin mengetahui lebih lanjut tentang Achondroplasia? Simak penjelasan lengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Pilihan Redaksi

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

PENYEBAB HINGGA GEJALA ACHONDROPLASTIA

Foto: Getty Images/stock_colors

Penyebab kondisi Achondroplasia

Melansir dari laman Healthline, Achondroplasia merupakan kelainan pertumbuhan tulang yang menyebabkan dwarfisme atau kondisi perawakan pendek saat dewasa. Anak dengan Achondroplasia akan bertubuh pendek dengan ukuran tubuh normal dan anggota badan pendek.

Selama awal perkembangan janin, sebagian besar kerangka terdiri dari tulang rawan. Biasanya sebagian besar tulang rawan akan berubah menjadi tulang yang lebih kuat.

Meski begitu, jika anak mengidap Achondroplasia, banyak tulang rawan yang tidak berubah menjadi tulang, Bunda. Hal ini disebabkan oleh gen FGFR3.

Gen FGFR3 memerintahkan tubuh untuk membuat protein yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang. Mutasi pada gen ini menyebabkan protein menjadi terlalu aktif dan mengganggu perkembangan tulang normal.

Ciri dan gejala Achondroplasia

Anak yang mengidap Achondroplasia umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang normal. Namun, ada beberapa gejala fisik yang terlihat sejak lahir, yakni sebagai berikut:

Bertubuh pendek jauh di bawah rata-rata berdasarkan usia dan jenis kelamin.
Lengan dan kaki yang pendek, terutama lengan atas dan paha, dibandingkan dengan tinggi badan.
Jari pendek. Jari manis dan jari tengahnya juga bisa saling menjauhi.
Kepala besar yang tidak proporsional dibandingkan dengan tubuhnya.
Dahi yang sangat besar dan menonjol.
Area wajah yang kurang berkembang antara dahi dan rahang atas.

Bunda sudah mengetahui penyebab dan gejala Achondroplasia? Semoga informasinya bermanfaat, ya.

Jangan lupa saksikan juga video olahraga seru untuk menambah tinggi badan anak berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]